Pengetahuan Eksperiensial dalam Hipnosis
| A.S. Laksana |Apa yang diperlukan orang untuk mempertahankan performa terbaiknya? Ialah ketika ia tahu bagaimana caranya tetap berfungsi optimum pada situasi apa pun. Anda tahu bahwa situasi bisa baik dan bisa buruk, dan penting bagi anda untuk selalu siap dalam situasi apa pun yang anda hadapi. Hipnotis yang piawai akan mampu menyampaikan itu dan membuat subjek menemukan dalam dirinya sumberdaya yang ia butuhkan untuk selalu berfungsi optimum.
Dalam perjalanan hidupnya, setiap orang serangkaian pengalaman yang memberinya pengetahuan tertentu. Anak-anak yang digigit anjing menyimpan pengetahuan tertentu, mungkin trauma, tentang anjing; mereka menyentuh api untuk memahami bahwa api itu panas; beberapa orang memaknai cinta sebagai sesuatu yang membahagiakan, beberapa yang lain memaknai sebaliknya, dan sebagainya.
Itulah yang kita sebut sebagai pengetahuan eksperiensial, yakni pengetahuan yang kita dapatkan melalui serangkaian pengalaman hidup kita. Pengetahuan-pengetahuan itu memberi kita seluruh wawasan tentang bagaimana cara berperilaku, bagaimana cara menghadapi situasi tertentu, dan bagaimana mempertahankan rasa aman diri kita. (Baca: 3 Teknik untuk Melindungi Subjek dan Memastikan Rasa Aman)
Masalah muncul ketika orang hanya terpaku pada satu pengalaman dan menggunakan pengetahuan yang ia dapat dari pengalaman itu untuk menghadapi seluruh situasinya. Ia melakukan generalisasi seraya melupakan sejumlah pengetahuan lain yang ia miliki. Pada kenyataannya, seluruh pengetahuan itu tetap tersimpan, hanya saja kesadaran tak mampu memanfaatkannya ketika orang hanya terpaku pada satu pengalaman (biasanya pengalaman pahit). Bukti bahwa pengetahuan ini tetap tersimpan rapi bisa dilihat ketika subjek hipnotik dibawa regresi ke masa lalu dan ia sanggup “mengalami” lagi apa yang sudah pernah terjadi berpuluh tahun lalu.***
Bacaan terkait: Akar Pendekatan Utilisasi Milton Erickson
0 comments: