| A.S. Laksana | Sebagai hipnotis, anda harus selalu memastikan rasa aman subjek anda. Ini prinsip yang perlu diingat oleh setiap hipnotis d...

3 Teknik untuk Melindungi Subjek dan Memastikan Rasa Aman

7:00 AM A.S. Laksana 0 Comments

| A.S. Laksana |

Sebagai hipnotis, anda harus selalu memastikan rasa aman subjek anda. Ini prinsip yang perlu diingat oleh setiap hipnotis dalam sesi penanganan. Bagaimanapun, kerjasama anda dengan subjek baru akan efektif ketika mereka merasa terlindungi dan mendapatkan perasaan aman. Terlebih-lebih bagi orang yang belum pernah mengalaminya atau pengalamannya dengan hipnosis sekadar yang ia dapat dari adegan di film atau hipnosis panggung yang memberi kesan bahwa pikiran orang bisa dikendalikan begitu rupa.

Orang-orang semcam ini mungkin akan mengembangkan kecemasan bahwa hipnosis akan membuatnya kehilangan kontrol atas dirinya sendiri dan ia tidak lagi memiliki kehendaknya sendiri. “Perlindungan ini semestinya diberikan secara tepat kepada subjek baik dalam keadaan sadar maupun dalam trance,” kata Erickson. “Dan yang terbaik adalah memberikannya secara tidak langsung ketika ia sadar dan lebih langsung ketika trance.”

Milton menyampaikan bahwa ada teknik-teknik yang simpel dan mudah dilakukan untuk memastikan perasaan aman pada subjek (klien/pasien).

Teknik pertama, anda meminta subjek, dalam keadaan trance ringan, untuk memimpikan pengalaman yang paling menyenangkan dan menikmati pengalaman itu. Selanjutnya anda meminta subjek melupakan saja mimpi itu dan baru memunculkannya nanti ketika situasi membutuhkan ingatan atas mimpi tersebut. Selain memberikan rasa aman (ini efek yang didapat ketika subjek bisa melupakan atau menggunakan ingatan atas kehendak sendiri), ia juga meletakkan landasan luas bagi subjek untuk mengembangkan deep trance.

Teknik kedua, anda membuat sugesti negatif, yakni meminta subjek dalam trance ringan untuk menyembunyikan satu item informasi dari anda selaku hipnotis. Akan lebih baik jika item ini adalah sesuatu yang tidak sepenuhnya diakrabi oleh subjek itu sendiri. Misalnya siapa di antara kerabatnya yang memiliki kemiripan dengannya, atau apa nama depan kawan masa kecilnya. Jadi, melalui pengalaman aktual bahwa mereka bisa menyembunyikan sesuatu, subjek mendapati bahwa mereka bukanlah robot.

Teknik ketiga, sampaikan penghargaan atas kerjasama mereka. Ada kebutuhan manusia untuk mendapatkan perhatian atau pengakuan atas keberhasilan mereka. Dalam pengalaman Erickson, apresiasi lebih baik diberikan pertama-tama ketika subjek dalam kondisi trance dan selanjutnya ketika ia sadar. Dalam pekerjaan di mana pengungkapan apresiasi tidak mungkin diberikan, subjek bisa menerimanya dalam situasi lain ketika memungkinkan.***

0 comments: