Penyingkiran Ingatan dan Pemanfaatan Amnesia
| A.S. Laksana |Amnesia adalah alat yang penting bagi seorang hipnotis. Dalam hipnosis anda bisa menyingkirkan ingatan sebagaimana anda bisa membangkitkan kenangan. Amnesia ini juga fenomena yang sering kita alami dalam keseharian. Anda mungkin pernah diperkenalkan pada seseorang di sebuah pertemuan, saling menyebutkan nama, dan sesaat kemudian anda lupa siapa nama orang itu.
Kadang anda ingin menghipnotis pasien dan membantu mereka melupakan kenangan tertentu. Anda mungkin menginginkan pasien anda melupakan sakitnya. Anda melatih pasien kanker, misalnya, untuk mengendalikan rasa sakit yang menyiksa mereka. Anda mungkin ingin melatih bagaimana mengalami rasa sakit itu dan kemudian bagaimana melupakannya sehingga mereka bisa menjalani hari-hari tanpa cemas akan rasa sakit yang bakal muncul. Anda ingin membuat mereka melupakan rasa sakit itu sehingga setiap kali siksaan itu muncul mereka bisa lupa bahwa mereka memiliki rasa sakit itu.
Pemanfaatan Amnesia
Agar sugesti hipnotik lebih efektif, Erickson memanfaatkan amnesia untuk mencegah terjadinya hubungan antara trance dan keadaan sadar. Ia membuat pasiennya lupa pada apa saja yang terjadi selama trance, sehingga pikiran sadar si pasien tidak bisa mengingat apa pun yang ia sampaikan. Ini dilakukan demi mengamankan sugesti tersebut dari keraguan, kerisauan, dan kemungkinan pengaruh negatif pikiran sadar.
Pasien menjadi pasien karena pola keliru dan kaku yang mengarahkannya ke perilaku yang merusak diri. Namun demikian ia tetap saja tidak suka menjalankan sesuatu atas perintah orang lain. Pada dasarnya, anda tahu, tidak ada orang yang suka didikte. Dengan memberikan sugesti tak-langsung, yang tidak dikenali secara sadar, anda sudah menyingkirkan efek pendiktean pada sugesti yang anda berikan. Diperkuat dengan amnesia hipnotik, setiap sugesti yang dijalankan oleh pasien akan berubah menjadi inspirasi yang muncul dari pengalaman batin orang itu sendiri.
Amnesia terhadap apa saja yang terjadi ketika trance bukanlah kondisi di mana pasien kehilangan ingatan terhadap apa saja yang telah ia terima. Itu hanya kondisi ketika pikiran sadar tidak mampu mengakses ingatan tersebut. Namun, seluruh ingatan itu masih tersimpan rapi di gudang bawah sadar. Ia akan muncul ketika pasien menghadapi situasi yang menghendaki kemunculannya***
Well mas AS, tulisan-tulisan anda, baik di buku maupun artikel selain cara penyampaiannya yang khas dan mudah difahami isinya juga begitu bernilai, sungguh menarik mas.
ReplyDeleteDitunggu karya-karyanya yang lain mas.
Salam
RENDI