| A.S. Laksana | Dengan menghadapkan si anak pada pengalaman nyata, demi menghindari pendekatan hukuman, kita bisa membawanya untuk menarik ...

Menghadirkan Pengalaman yang Mengubah Perilaku (2)

7:00 AM A.S. Laksana 0 Comments

| A.S. Laksana |

Dengan menghadapkan si anak pada pengalaman nyata, demi menghindari pendekatan hukuman, kita bisa membawanya untuk menarik kesimpulan sendiri berdasarkan apa yang ia alami. Dalam kasus anak saya, ia menghadapi risiko kerugian yang harus ia pikul sendiri jika ia tidak mengubah perilakunya. Yang terpenting di sini adalah bahwa ia tidak merasakan adanya perintah atau paksaan ketika ia memutuskan tidur pukul sembilan. Jadi, perubahan perilaku terjadi atas kehendaknya sendiri.

Ia sama sekali tidak mengenali adanya sugesti yang terlibat di dalam perubahan perilakunya itu. Sebuah pengalaman telah memberinya kejutan dan bawah sadarnya tahu bahwa di sana ada “sugesti” yang harus ia ikuti, yakni ia harus bertanggung jawab untuk membangunkan dirinya sendiri. Sebab tidak akan ada lagi orang yang membangunkannya jika ia tidak bangun sendiri. Dan sejak itu ia tahu kapan waktu yang tepat untuk berangkat tidur.

Pada kenyataannya, orang mengalami masalah-masalah psikologis, dalam berbagai kasus, karena pikiran sadarnya tidak tahu bagaimana cara memunculkan pengalaman eksperiensial yang bisa mengatasi masalah itu dan mewujudkan perubahan perilaku pada tingkat yang dikehendaki. Dalam situasi-situasi semacam ini ada banyak pola perilaku yang diharapkan akan bisa mengatasi masalah. Namun semuanya hanya dapat dilakukan dengan bantuan proses bawah sadar, yakni proses yang berlangsung otomatis.

Anda mungkin pernah berusaha keras mengingat satu nama, misalnya ketika anda bercakap-cakap dengan seorang teman. Sampai percakapan berakhir anda tetap tidak berhasil mengingat nama itu. Biasanya, pada saat anda sudah tidak memikirkannya, nama itu bisa muncul dengan sendirinya.

Apa yang terjadi pada saat itu? Jelas bahwa pencarian dimulai di tingkat sadar, yakni ketika anda mulai memeras ingatan anda untuk menemukan nama yang anda lupa itu. Pikiran sadar gagal, tetapi bawah sadar terus melakukan pencarian bahkan setelah pikiran sadar menghentikan upayanya.

Masih banyak contoh lain yang anda alami sehari-hari. Misalnya ketika anda lupa di mana anda menempatkan sesuatu dan anda berusaha keras mengingatnya dan anda tidak ingat sama sekali. Beberapa waktu setelah itu, mungkin beberapa hari kemudian, tiba-tiba anda menemukan begitu saja benda itu ketika anda sudah tidak mencarinya. Dalam kasus-kasus semacam ini, sebuah eksperimen oleh Steinberg (1975) memberikan kesimpulan yang mendukung pandangan bahwa pikiran bawah sadar terus melakukan pencarian rata-rata 30 item per detik, bahkan setelah pikiran sadar berpindah ke hal lain.

Dalam hipnosis, yang anda lakukan adalah memudahkan proses pencarian bawah sadar untuk menemukan sumberdaya yang dimiliki oleh subjek. Dengan itulah ia mengatasi masalahnya.***

0 comments: