Hal yang cukup lazim terjadi dalam hubungan terapis dan pasiennya adalah pasien memutuskan untuk tidak melanjutkan terapi. Ini terutama terj...

Memotivasi Pasien untuk Melanjutkan Terapi

3:08 PM A.S. Laksana 0 Comments

Hal yang cukup lazim terjadi dalam hubungan terapis dan pasiennya adalah pasien memutuskan untuk tidak melanjutkan terapi. Ini terutama terjadi pada terapis yang kurang berpengalaman. Pasien hanya datang sekali kepada terapis, mengikuti sesi pertama, dan tidak datang lagi pada sesi berikutnya dan sampai kapan pun.

Ada satu hal penting yang harus diingat oleh terapis. Yakni, pasien memerlukan motivasi yang kuat untuk melanjutkan terapi. Jika mereka tidak merasakan ada perubahan apa pun, atau tidak bisa merasakan adanya kemajuan, mereka tidak akan memberi waktu lebih panjang kepada anda. Mereka akan menghentikan terapi dan tidak akan datang lagi. Karena itu, jika anda menghadapi pasien dengan masalah besar atau sangat rumit, upayakan membuat ia terkesan dengan perubahan-perubahan kecil dan peningkatan yang bisa ia rasakan. Itu akan memberikan harapan kepada pasien bahwa terapi ini akan membawa hasil yang memuaskan dan layak dilanjutkan.

Artinya, anda harus membuat pasien menyadari adanya perubahan itu, sebab seringkali pasien tidak merasakan adanya perubahan yang berarti dalam proses terapinya, semata-mata karena masalahnya terlalu berat. Jadi, perubahan kecil yang dirasakan oleh pasien seringkali penting untuk membuatnya termotivasi melanjutkan terapi sampai tuntas.

Anda mungkin merasa perlu meyakinkan pasien bahwa sesuatu yang positif sudah terjadi. Dan meskipun itu perubahan kecil saja, namun ini hal kecil yang membuat pasien terkesan sehingga ia bisa meyakini bahwa itu adalah pencapaian besar yang bisa dilakukan di sesi pertama. Ketika pasien terkesan oleh perubahan itu, hal kecil namun berarti, ia akan bersedia melanjutkan terapi bersama anda. Masalahnya, apa perubahan kecil yang bisa membuat pasien terkesan? Urusan semacam ini akan terjawab dengan semakin bertambahnya jam terbang ada. Namun, yang perlu anda pahamis, itu semua kembali kepada pasien, jenis masalahnya, dan sumberdaya yang ia miliki.

Mungkin anda hanya menggunakan sesi pertama itu untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Jika pertanyaan anda tepat dan bisa memberikan kesadaran baru kepada pasien, mungkin sesi pertama yang semacam ini sudah cukup untuk membuat pasien terkesan. Jika anda pertanyaan-pertanyaan yang anda ajukan tidak membawa kemajuan, anda perlu membuat keputusan cepat. Setelah 15 menit bertanya jawab, lakukan induksi trance. Bawa subjek memasuki kondisi hipnotik. Dengan keputusan ini, setidaknya pasien menjadi tahu bahwa anda bisa melakukan hal penting yang bisa membantunya mengatasi masalah. Kecakapan anda dalam menghipnotis dan memberikan pengalaman-pengalaman hipnotik bisa membuat pasien termotivasi untuk melanjutkan terapi. Dan ketika pasien terkesan, ia akan memberi waktu kepada anda untuk menuntaskan proses terapi demi mendapatkan hasil yang memuaskan bagi dua pihak.

Anda tahu, pasien membutuhkan keberanian besar untuk datang kepada terapis dan mereka berharap mendapati hasil positif untuk keputusannya melakukan terapi itu. Maka, sesi pertama selalu menjadi momen yang penting bagi anda untuk menanamkan kesan dan memperkuat keyakinan pasien terhadap keberhasilan terapi. Ingatlah bahwa anda tidak sedang memamerkan diri atau membuktikan kepada pasien bahwa anda hebat. Anda hanya melakukan sesuatu untuk memberi keyakinan bahwa ia sudah datang kepada terapis yang tepat, yang bisa diharapkan untuk membantunya mengatasi masalah.

Sekali lagi, anda tidak perlu mengesankan diri di depan pasien bahwa anda bisa mengatasi segala masalah atau anda adalah orang bijak yang bisa membantu membereskan semua hal. Anda hanya perlu membuat pasien anda merasa tenteram dengan keputusannya untuk datang terapi kepada anda. Dan penting bagi setiap pasien untuk menyadari bahwa keputusannya untuk datang ke anda adalah keputusan yang tepat. Jika anda menunjukkan gelagat tidak mampu membantu pasien anda, mereka mungkin akan meninggalkan anda dan tidak pernah kembali lagi. Pengalaman itu mungkin akan berpengaruh buruk bagi pasien, yang membuatnya tidak akan pernah lagi mau berhubungan dengan terapis. Jadi, lakukan sesuatu yang tepat dan tunjukkan bahwa pasien bisa membuat kemajuan dengan prosedur anda.

Salam,
A.S. Laksana

NB: Tulisan ini adalah salah satu dari materi Kursus Online Ericksonian Hypnosis: Your Steps toward Ultimate Hypnotherapist. Silakan klik di sini.

0 comments: