| A.S. Laksana | Dalam sesi hipnoterapi, Milton Erickson sering merancang pertandingan dengan subjek atau pasien-pasiennya. Ia menyampaikan ...

Merancang "Pertandingan" dengan Subjek

6:15 AM A.S. Laksana 1 Comments

| A.S. Laksana |

Dalam sesi hipnoterapi, Milton Erickson sering merancang pertandingan dengan subjek atau pasien-pasiennya. Ia menyampaikan sugesti sedemikian rupa agar muncul dorongan kuat dalam diri si pasien untuk memenangi pertarungan melawan sang hipnotis.

Satu contoh, misalkan hipnotis menghadapi subjek yang ingin berhenti merokok. Saya kira penting untuk tahu betul motivasi seseorang berhenti merokok. Apakah ia ingin lebih menyelamatkan keuangannya? Apakah ia ingin lebih sehat? Apakah karena orang lain memaksa dia berhenti merokok? Apakah karena ada kecemasan tertentu untuk melanjutkan kebiasaan merokok? Bagaimana ia pertama kali memutuskan merokok? Dan apa dorongannya sekarang untuk berhenti merokok? Apa yang dirasakannya ketika ia menyulut sebatang rokok? Apa yang dirasakannya ketika ia mengisap rokoknya? Apa perasaan terbaiknya ketika ia merokok? Apakah ia sudah pernah mencoba berhenti merokok sebelum ini dan berapa lama ia berhasil menghentikan kebiasaannya? Dan sebagainya.

Itu hal-hal yang bisa didalami ketika anda berhadapan dengan subjek, untuk menemukan akar yang menyebabkan kecanduannya merokok dan apa yang membuatnya ingin berhenti merokok. Namun kadang-kadang orang tidak perlu tahu apa akarnya untuk sekadar berhenti merokok. Itu terjadi jika ada paksaan dari luar, misalnya ketika ia mendapatkan larangan dokter. Orang bisa berhenti begitu saja ketika dokter melarangnya merokok. Banyak orang yang berhenti merokok seketika karena larangan dokter. Atau pada bulan puasa. Bahkan pecandu rokok yang paling parah pun, jika ia menjalankan puasa, akan berhenti merokok beberapa jam selama ia menjalankan puasanya.

Artinya, dalam keseharian, sesungguhnya orang punya pengalaman tentang berhenti merokok tanpa peduli apa akar yang menyebabkan ia merokok. Dan itu terjadi ketika ada "paksaan" dari luar yang tidak bisa ia tolak. Dalam situasi tanpa paksaan dari luar, tentu saja orang perlu mengembangkan motivasi yang kuat untuk menghentikannya. Di sinilah hipnosis bisa berperan, yakni untuk memperkuat motivasi orang berhenti merokok.

Pendekatannya bisa bermacam-macam sesuai dengan individualitas masing-masing orang. Dalam pengalaman saya, para pecandu, entah rokok atau apa pun, biasanya adalah tipe orang-orang yang susah diberi saran "baik-baik". Kepada subjek semacam ini, seringkali berguna jika anda menyodorkan situasi "pertandingan". Maksud saya, anda perlu menyinggung egonya dan membuatnya bertanding dengan anda. Ragukan kemampuannya untuk mewujudkan apa yang ia inginkan. Ragukan bahwa ia benar-benar bisa menghentikan kebiasaannya merokok.

Anda bisa menantangnya dengan mengatakan, saat ia trance, misalnya: "Saya bisa membantu anda berhenti merokok, tetapi resep saya sulit sekali dan saya tidak yakin anda sanggup menjalankannya. Saya betul-betul tidak yakin anda memiliki kesanggupan menjalankan apa yang saya sarankan. Karena itu pulang sajalah. Lebih baik kita gunakan waktu kita untuk hal-hal yang lebih produktif. Mungkin anda bisa berhenti merokok lima menit, itu mudah. Berhenti merokok sepuluh menit, itu mudah, tetapi satu jam? Itu tidak mudah. Apalagi satu hari, dua hari, tiga hari. Saya tidak yakin anda bisa berhenti merokok selama seminggu. Anda bilang ingin berhenti merokok, tetapi saya tidak melihat anda sungguh-sungguh punya niat melakukannya. Dan, anda tahu, tentu sangat tidak mudah berhenti merokok selama sebulan, atau dua bulan, apalagi tiga bulan dan seterusnya.

"Saya bisa membantu anda berhenti merokok jika anda betul-betul menginginkan berhenti merokok. Tetapi jika itu hanya satu atau dua hari, apa gunanya? Saya sudah membantu sejumlah orang untuk berhenti merokok selamanya, dan mereka berhasil karena mereka benar-benar sanggup menjalankan resep saya. Sekarang, anda tahu, mereka mengakui bahwa resep saya terlalu berat, tetapi mereka sanggup menjalankannya karena mereka memiliki kehendak yang kuat. Masalahnya dengan anda, saya tidak yakin anda akan sekuat orang-orang itu. Dan saya tahu bahwa sebagian orang terlalu cengeng untuk melakukan sesuatu. Karena itu lebih baik anda pulang, dan jangan datang kemari kecuali anda sepakat menjalankan resep saya. Dan saya tidak akan melanjutkan sesi ini jika anda tidak memiliki kesanggupan untuk menjalankan resep saya."

Anda tahu bawah sadar bekerja seperti kanak-kanak. Jika anda meragukan kanak-kanak, ia akan membuktikan bahwa anda keliru. Dan saya sering menggunakan cara ini dengan hasil yang baik.***

Artikel terkait: Bagaimana Erickson Membalik Pola dan Menantang Pasiennya

 

1 comment: