Struktur Terapi
| A.S. Laksana |Sesungguhnya banyak hal yang bisa anda lakukan dengan hipnosis jika anda tidak melulu berfokus pada tindak-tindak kejahatan yang konon menggunakan hipnosis. Hipnosis bisa berguna bagi anda, dan dengan itu anda akan bisa membantu pasien yang anda tangani. Cara termudah untuk memahaminya, dan membantu pasien anda memahaminya, adalah dengan memahami fenomena psikologis normal belaka. Hipnosis semata-mata memanfaatkan reaksi-reaksi normal ini dan pengetahuan eksperiensial yang lazim bagi kita semua.
Terapi dengan hipnosis terdiri dari 3 tahapan. Keiga tahapan terapi itu adalah sebagai berikut:
1. PENGUMPULAN INFORMASI
Tanya jawab untuk menggali informasi dari serangkaian pengalaman hidup pasien dan memfasilitasi kerangka referensi yang konstruktif untuk membawa pasien ke arah perubahan terapetik. Inilah saat untuk membangun kedekatan.
2. PEKERJAAN HIPNOTIK
Terapis bekerja dengan sugesti untuk menginduksi trance, dan mengaktifkan serta memanfaatkan kecakapan mental pasien sendiri selama periode trance. Kita akan menggunakan contoh yang sudah anda baca di atas (bagaimana Erickson menginduksi trance dan mengajarkan penulisan otomatis kepada S) untuk melihat struktur pekerjaan hipnotik. Apa yang dilakukan Erickson adalah sebuah ilustrasi gamblang tentang pekerjaan hipnotik yang pada intinya mencakup 5 langkah berikut ini:
a. Pemusatan Perhatian
Langkah pertama yang anda lakukan untuk membawa pasien memasuki trance adalah memusakan perhatiannya. Manfaatkan keyakinan dan perilaku pasien untuk memusatkan perhatian mereka pada realitas mental/internal. Teknik-teknik yang bisa anda lakukan untuk memusatkan perhatian subjek anda adalah:
1. Cerita yang menarik perhatian
2. Fiksasi Mata Standar
3. Imajinasi dan visualisasi
4. Hand levitation
5. Relaksasi dan semua bentuk penginderaan, persepsi, dan pengalaman internal.
6. Dan lain-lain
b. Pelumpuhan Kesadaran
Pelumpuhan kesadaran dilakukan agar terapis leluasa berkomunikasi dengan bawah sadari pasien tanpa campur tangan pikiran sadar. Distraksi, shock, surprise, keraguan, kebingungan, atau berbagai proses lain yang menginterupsi model dunia, keyakinan terbatas, atau cara pandang pasien, akan berfungsi efektif dalam upaya pelumpuhan kesadaran ini. Hal ini bisa anda akukan dengan pola sugesti yang tepat untuk membangkitkan “momen kreatif’ dalam diri pasien, yakni kondisi ketika kesadaran pasien mengalami kekosongan sejenak oleh sugesti yang memberi shock atau kejutan.
Untuk kepentingan pelumpuhan kesadaran ini, anda bisa menggunakan teknik-teknik di bawah ini:
1. Shock, surprise, hal-hal yang tidak realistis dan tidak lazim.
2. Penggeseran kerangka acuan; penyingkiran keraguan, resistensi, dan kegagalan
3. Distraksi
4. Disosiasi dan Ketidakseimbangan
5. Menyibukkan Pikiran
6. Memunculkan kebingungan, non sequitur
7. Paradoks
8. Pengondisian melalui pembedaan suara, dan sebagainya.
9. Merancang Amnesia
10. Dan sebagainya.
c. Pencarian Bawah Sadar
Implikasi, pertanyaan, permainan kata-kata, metafora, dan bentuk-bentuk lain sugesti hipnotik tak langsung.
1. Metafora, analogi, cerita rakyat
2. Implikasi
3. Pengarahan tersirat
4. Double binds
5. Kata-kata yang merangsang pencarian
6. Pertanyaan dan instruksi yang menghendaki pencarian sadar
7. Jeda untuk menunggu munculnya sesuatu
8. Sugesti terbuka
9. Pencakupan seluruh kemungkinan respons
10. Sugesti gabungan
11. Dan sebagainya
d. Proses Bawah Sadar
Hasil dari penarapan sugesti-sugesti yang dilakukan pada ketiga tahap di atas adalah proses bawah sadar. Pada akhirnya, yang dikehendaki dengan penyampaian sugesti-sugesti di atas adalah bagaimana subjek mengembangkan proses bawah sadar. Dengan semua perangkat di atas, terapis memandu subjek untuk membangkitkan asosiasi personal dan mekanisme mental. Proses inilah yang mengawali terjadinya respons hipnotik. (baca: Sugesti, Perngkat Utama Hipnotis)
e. Respons Hipnotik
Respons hipnotik adalah ekspresi setiap potensi perilaku yang dialami dalam keadaan trance, seperti katalepsi, anestesia, amnesia, halusinasi, regresi, dan distorsi waktu. Pada dasarnya yang terpenting dalam hipnosis, dan juga segala bentuk komunikasi, bukanlah apa yang disampaikan oleh pemberi pesan. Bagian terpenting dari hipnosis adalah respons yang dikembangkan oleh si penerima pesan atau sugesti. Dengan demikian perubahan terapetik terjadi ketika subjek bisa mengembangkan perilaku baru yang muncul sebagai respons terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.
3. PENGUJIAN HASIL
Di tahap ini anda mengenali, mengevaluasi validitas hasil pekerjaan hipnosis, dan memastikan perubahan terapetik yang terjadi. Dalam setiap penanganannya, Erickson sering menggunakan pengarahan tersirat untuk memberitahu pasien bagaimana mereka bisa mengetahui bahwa perubahan telah terjadi. Memastikan bahwa pasien memahami terjadinya perubahan adalah langkah penting dalam terapi, sebab pasien biasanya dibangunkan dari kondisi hipnotik dalam keadaan amnesia terhadap apa saja yang telah ia alami selama trance. Karena itulah pengarahan implisit menjadi alat yang penting untuk memberitahu pasien perubahan yang telah terjadi dan sekaligus untuk menguji hasil yang dicapai dalam terapi.
Bacaan terkait: Bagaimana Erickson Membawakan Sugestinya
0 comments: