| A.S. Laksana | 1. Rekam suara anda. Tunggu dulu! Bukankah membludaknya rekaman sugesti di pasaran muncul dari cara pandang simplistik tent...

3 Tip untuk Meningkatkan Kecakapan Hipnosis

5:26 AM A.S. Laksana 0 Comments

| A.S. Laksana |

1. Rekam suara anda.

Tunggu dulu! Bukankah membludaknya rekaman sugesti di pasaran muncul dari cara pandang simplistik tentang hipnosis, yakni bahwa satu sugesti bisa berlaku bagi semua individu? Seolah-olah sugesti yang sama akan memiliki efek yang sama pada semua orang. Seolah-olah sugesti adalah mantra sakti yang memiliki kekuatan untuk menyelesaikan masalah siapa saja yang mendengarnya?

Rekaman skrip mengabaikan individualitas orang. Mungkin ia juga mengabaikan rapport yang perlu dibangun antara hipnotis dan subjek. Saran pertama ini tidak dimaksudkan agar anda merekam dan menjual rekaman skrip anda. Ini hanya saran untuk kepentingan meningkatkan kecakapan dan mengembangkan teknik hipnosis. Baca skrip induksi anda dan rekamlah. Lalu putar rekaman tersebut. Dengarkan suara anda. Dengan cara ini anda akan tahu seberapa baik cara anda menyampaikan sugesti dan bagaimana meningkatkannya.

Apakah cara anda menyampaikan sugesti sudah meyakinkan? Bagaimana intonasi anda? Bagaimana perubahan nada, tekanan suara, dan sebagainya? Apakah anda terdengar cukup percaya diri dalam menyampaikan sugesti?

Bagaimanapun, anda perlu meningkatkan kepercayaan diri anda di hadapan subjek. Jika anda tidak memiliki kepercayaan diri dalam menyampaikan sugesti, subjek akan merasakan hal itu dan ia akan menganggap anda adalah hipnotis yang tidak meyakinkan. “Seorang dokter memulai belajar hipnosis dengan menuliskan skrip sampai 30 halaman, satu spasi, menumpahkan semua idenya tentang apa yang akan ia sampaikan kepada subjek,” kata Erickson. “Ia membaca dan merekamnya. Kemudian mengurangi dari 30 menjadi 20, menjadi 15, menjadi 10, dan kemudian menjadi 5 halaman.”

Dengan merekam suara anda, akan lebih mudah bagi anda untuk memperbaiki cara penyampaian sugesti. Anda akan menemukan teknik terbaik anda dengan mencermati rekaman suara anda sendiri.

2. Adaptasi Skrip Orang Lain

Salah satu yang paling sering ditanyakan adalah skrip yang ampuh: “Apa skrip yang ampuh untuk mengatasi simptom X”? [Anda bisa mengganti sendiri X dengan penyakit jantung, insomnia, ayan, sembelit, dan sebagainya.]

Terhadap pertanyaan semacam ini, terus terang, saya sering jengkel. Sepertinya terapi hanyalah masalah skrip. Jadi, ketika seseorang menghadapi simptom tertentu dan tidak tahu bagaimana menanganinya, maka yang mula-mula harus ditanyakan adalah, “Apa skrip untuk ini?”

Tentu saja sangat berguna mengetahui skrip-skrip orang lain—apa saja yang ia katakan dan bagaimana cara ia menyampaikan. Kita belajar dari orang-orang yang lebih dulu dari kita. Dan kita tahu setiap orang memiliki bahasa dan style-nya masing-masing. Saran saya, pelajari skrip mereka. Tulis ulang sehingga sesuai dengan bahasa dan style anda sendiri. Sedikit upaya akan membuat kita makin hari makin cakap.

3. Cobalah Berlatih dengan Subjek Imajiner

Praktek akan membuat kita semakin mahir. Persoalannya, jika kita baru belajar, di mana dan bagaimana cara mendapatkan subjek? Teman sendiri? Oh, para senior sering menasihati bahwa menghipnotis teman sendiri atau orang-orang yang kita kenal lebih sulit. “Gunakan saja orang yang tidak dikenal,” kata mereka.

Saya agak beruntung memulai dengan teman sendiri dan orang-orang terdekat pada awal-awal belajar, dan tidak mengalami kesulitan dengan mereka. Salah satu teknik cerdik yang saya dapatkan dari indirect hypnosis Milton Erickson adalah kita bisa menginduksi subjek dengan membaca skrip seolah-olah kita sedang membuat makalah tentang hipnosis dan meminta teman kita untuk mendengarkannya. Sekadar membaca tidak membuat saya berpikir keras tentang apa saja yang harus saya sampaikan.

Tapi, jika anda mengalami kesulitan dengan teman sendiri dan tidak bisa mendapatkan orang tak dikenal untuk dijadikan subjek, ada satu teknik Milton Erickson yang bisa anda lakukan. Teknik ini dikenal dengan sebutan “My Friend John Technique”. Ini adalah cara Erickson menginduksi subjek dengan menceritakan bagaimana ia menghipnotis orang lain. Jadi ia menghadirkan subjek imajiner saat menginduksi subjek sesungguhnya.

Belajar dari teknik di atas, saya kira sangat bermanfaat, terutama bagi pemula, untuk meningkatkan kecakapan dengan menghipnotis subjek imajiner. Tulis skrip anda. Sampaikan skrip tersebut kepada subjek imajiner yang anda bayangkan sedang anda hadapi. Anda bisa berlatih dengan menetapkan tujuan spesifik, misalnya untuk memunculkan fenomena hand-levitation, anestesi, regresi, halusinasi positif, halusinasi negatif, dan sebagainya. Buat subjek imajiner anda trance. Sampaikan sugesti post-hipnotik kepadanya.

Tentu saja rekamlah suara anda.

0 comments: