Menghargai Pencapaian Aktual Subjek dalam Prosedur Induksi
| A.S. Laksana |Dalam pendekatan utilisasi, apa yang disebut pencapaian aktual adalah segala perilaku yang ditampilkan oleh subjek. Ketika subjek mengikuti sugesti hipnotis, itu adalah pencapaian. Ketika subjek tidak mengikuti sugesti hipnotis, itu juga pencapaian. Dan pencapaian pertama subjek tentunya adalah kesediaannya menjadi subjek, mengabaikan segala gangguan eksternal, dan mendengarkan sugesti-sugesti sang hipnotis.
Dengan kata lain, apa pun perilaku yang dimunculkan oleh subjek, itu semua merupakan sumber potensial untuk mencapai keberhasilan. Katakanlah subjek anda tidak mengangkat tangannya ketika anda mensugesti hand-levitation. Dari pencapaian subjek tersebut, yakni tidak mengikuti sugesti untuk mengambangkan tangannya, anda bisa mempertimbangkan kemungkinan lain. Ini lebih baik ketimbang anda mati-matian memaksa subjek mengikuti prosedur anda, meskipun prosedur tersebut efektif anda gunakan pada orang lain.
Anda tahu, hand-levitation adalah aktivitas ideomotor. Mungkin subjek lebih nyaman dengan sugesti-sugesti ideosensori, yakni aktivitas yang berkenaan dengan halunasi inderawi. Maka, anda bisa mengaitkan sugesti hand-levitation itu dengan halusinasi visual. Misalnya, anda mensugesti tangan si subjek terangkat untuk meraih sesuatu yang ada di depannya.
Atau lebih simpel lagi, ketika subjek tidak merespons sugesti anda dengan mengambangkan tangannya, anda hanya perlu menerima hal itu sebagai kebutuhan subjek untuk membuat anda gagal dengan sugesti anda. Dan setiap jenis penerimaan, anda tahu, akan dengan cepat menghasilkan banyak fenomena hipnotik lainnya.
Sekiranya anda berupaya keras dengan teknik yang kaku untuk menundukkan subjek, dan terus berusaha membuatnya mengambangkan tangan, kemungkinan besar anda akan gagal. Satu hal perlu digarisbawahi, yakni bahwa perkembangan ke arah trance bukanlah untuk membuktikan kecakapan hipnotis, melainkan untuk mewujudkan pengalaman bernilai dan pemahaman pada diri subjek.***
0 comments: