| A.S. Laksana | Dalam semiggu belakangan ini saya menikmati permainan kartu. Maksud saya, menghipnotis dengan menggunakan kartu sebagai...

Menghipnotis dengan Kartu

8:13 PM A.S. Laksana 4 Comments

| A.S. Laksana |

Dalam semiggu belakangan ini saya menikmati permainan kartu. Maksud saya, menghipnotis dengan menggunakan kartu sebagai alat bantu. Lumayan, dapat 3 subjek dalam waktu seminggu. Kurang sebetulnya, karena untuk menjalankan sebuah eksperimen saya pikir saya perlu menghipnotis paling tidak satu orang setiap hari, sehingga seharusnya ada 7 orang dalam seminggu. Namun beberapa teman sudah mudik, dan akhirnya saya hanya bisa mendapatkan tiga subjek yang bisa menemani saya bermain-main kartu. Di bawah ini pengalaman saya dengan subjek kartu pertama, seorang lelaki, 35 tahun:

"Sekarang pilihlah 10 kartu sesukamu. Sembarang saja... yang penting itu adalah kartu-kartu pilihanmu sendiri."

Ia memilih sepuluh kartu dan menyerahkannya ke saya.

"Aku akan membacakan kartu-kartu ini dan kita lihat apakah hipnosis akan berjalan lebih mudah ... karena kau sendiri yang memilih kartu-kartumu. Oke, duduklah senyaman mungkin di kursimu. Kedua kakimu menapak lantai, kedua tanganmu di atas paha. Ya, seperti ini...."

Saya memberikan contoh. M mengatur duduknya seperti yang saya contohkan.

"Sekarang, jika pembacaan berjalan normal, ketika aku membacakan kartu kelima, M, kau pasti sudah setengah tidur.... Maksudku, itu setengah perjalanan menuju tidur nyenyak ketika nanti aku selesai membaca kartu kesepuluh. Beberapa orang bisa tidur lebih cepat dari itu. Tetapi kau tak perlu lekas-lekas tidur. Yang penting kau menikmati prosesnya. Dan bukankah penting bagi kita menikmati proses?"

"Ya," katanya sambil mengangguk.

"Oke, ada meja, kursi, akuarium, gambar di dinding, pintu, gagang pintu, dan sejumlah benda lain di sekitarmu. Kau bisa melihatnya? Melihat semuanya?"

"Ya." Ia mengangguk.

"Tidak! Kautahu, orang tidak bisa melihat gambar di belakang punggungnya tanpa menoleh. Tetapi kau bisa merasakan kehadiran sesuatu di belakang punggungmu. Kadang kau bisa merasakan bahwa seseorang di belakangmu sedang mengamatimu meski kau tidak melihatnya. Bukankah begitu?"

"Ya. Beberapa teman mengatakan begitu...."

"Kau sendiri belum pernah merasakannya?"

"Eeee...."

"Sulit sekali untuk bilang belum?"

Ia tertawa.

"Sekarang, ada sejumlah benda di ruangan ini, dan kau tidak perlu melihat semuanya dalam satu waktu karena matamu bisa melihat satu saja. Satu benda saja… gagang pintu itu tepat di depanmu, bukan?"

"Ya."

"Kau bisa melihat gagang pintu itu, terus saja ke gagang pintu itu, selagi aku membacakan kartu pilihanmu sendiri.... Oke, lihat saja gagang pintu itu. Dan tentu saja telingamu bisa mendengarkan banyak suara selagi kau menikmati situasimu di sini…. Ada suara anak-anak di luar, suara motor, suara kipas angin di atas kepalamu, dan suara ruangan ini. Dan matamu bisa memilih satu benda, maka telingamu bisa memilih satu suara. Ya, begitu. Telingamu bisa memilih hanya satu suara dan menghilangkan suara-suara lain.

"Nah, karena aku berkomunikasi denganmu, telingamu bisa memilih hanya mendengar suaraku. Itu prinsip komunikasi yang baik. Kau bisa bercakap-cakap dengan temanmu di tempat yang sangat bising, dan kau bisa menyingkirkan semua suara kecuali suara temanmu.

"Tapi telingamu bahkan bisa menyingkirkan semua suara dan memilih tidak mendengar suara apa pun. Itu mudah sekali kaulakukan ketika kau tidur nyenyak. Semua suara hilang dari pendengaranmu ketika kau tidur nyenyak. Kau mengalaminya setiap hari, sehingga hal semacam itu bahkan bisa berlangsung dengan sendirinya tanpa kausadari. Semuanya berlangsung begitu saja. Kau bahkan tidak tahu kapan kau tertidur… dan kapan semua suara hilang dari pendengaranmu.

“Oke, sekarang aku akan membacakan satu demi satu kartu yang sudah kaupilih. Kau siap?”

Ia mengangguk.

Kemudian saya membacakan kartu-kartu tersebut. Itu kartu remi yang sudah diubah menjadi Kartu Ericksonian. Dengan struktur sugesti tertulis di sana. Dengan kalimat-kalimat contoh yang bisa dibacakan begitu saja. Saya membacakan kalimat-kalimat yang tertulis di kartu, membuat sedikit penyesuaian mengikuti respons subjek. Dan ia tidur nyenyak sebelum kartu kedelapan habis saya baca.

"Kau sudah tidur nyanyak sekarang sehingga aku tidak perlu membaca dua kartu terakhir?"

Ia mengangguk-angguk beberapa kali--dengan gerakan pelan. Dan saya menambahkan bahwa ia boleh menyingkirkan semua suara dari pendengarannya ketika tidurnya sudah sangat nyenyak. "Yang penting, bawah sadarmu menangkap suaraku meskipun telingamu kehilangan semua suara," kata saya.

Simpel dan sangat mudah

Dari pengalaman tiga kali menggunakan kartu, saya mendapati bahwa kartu ericksonian adalah alat bantu yang sangat memudahkan untuk membawa subjek memasuki trance. Sebagai alat bantu, kartu ini benar-benar memberikan bantuan optimum, bahkan bagi mereka yang baru mengenal Ericksonian Hypnosis. Mereka bisa menjalankan hipnosis tanpa upaya keras untuk memikirkan apa yang harus saya sampaikan? Setelah ini apalagi yang harus saya sampaikan?

Itu persoalan yang agak sering saya temui dari para pengamal otoritarian hipnosis yang mencoba mendalami Ericksonian: "Apa saja yang harus saya sampaikan untuk membuat subjek memasuki trance."

Kartu-kartu itu sudah memberi tahu anda apa yang bisa anda sampaikan dan kalimat-kalimat contoh di sana memberi keleluasaan kepada anda untuk melakukan improvisasi. Efek lain dengan kartu ini, anda bisa menjalankan hipnosis secara santai karena ia seperti bermain-main belaka. Jika kita sempat bertemu dalam pelatihan, atau dalam kesempatan apa pun, anda akan melihat betapa mudah mengoperasikan hipnosis dengan alat bantu ini.

4 comments:

  1. Kartunya pake yang biasa atau ada kartu khusus Master?

    ReplyDelete
  2. Pak Abdillah Syafei, terima kasih. Master Insight, itu kartu khusus.

    ReplyDelete
  3. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.cc

    ReplyDelete