tag:blogger.com,1999:blog-64178551709129007972024-03-14T00:44:19.949+07:00[ tranceFormasi ]Tempat belajar hipnosis dan hipnoterapi; tempat mendalami Ericksonian HypnosisA.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.comBlogger94125tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-32875320313458623142018-04-06T18:00:00.002+07:002018-04-06T18:07:36.509+07:00The Art of Misunderstanding| 6 April 2018 | <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtA_wYQC9V0fbWw79Bvf2t2x8GfiYOx_EGB7RuBm5yhNTOdNIfRj1NKsaPuABCmZn84XG3Ye3iMaHJshApbTNK1nis2E4yjYLbZJACK32neAapbiF1f2p6WUqRqyRbikL55sRiOCK4mEa8/s1600/Miscommunication-Cartoon.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="332" data-original-width="640" height="332" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtA_wYQC9V0fbWw79Bvf2t2x8GfiYOx_EGB7RuBm5yhNTOdNIfRj1NKsaPuABCmZn84XG3Ye3iMaHJshApbTNK1nis2E4yjYLbZJACK32neAapbiF1f2p6WUqRqyRbikL55sRiOCK4mEa8/s640/Miscommunication-Cartoon.png" width="640" /></a></div>
<br />
BANYAK hal memukau dari Milton Erickson yang bisa anda pelajari dan anda tiru melalui contoh-contoh kasus yang pernah ia tangani. Dan saya kira penting bagi anda untuk mengkaji bagaimana Erickson melakukan apa saja yang telah ia lakukan untuk menghadirkan keajaiban terapetik. Ia sungguh licin dalam menghadapi pasien-pasiennya. Memahami bagaimana cara Erickson bekerja tentunya akan menambah wawasan anda. (Baca: <span style="color: #cc0000;"><a href="http://tranceformasi.blogspot.com/2010/12/bagaimana-erickson-membawakan.html" target="blank"><span style="color: #cc0000;">Bagaimana Erickson Membawakan Sugestinya</span></a>)</span><br />
<br />
Ia banyak akal dan dengan itu ia bisa mengajarkan kepada klien-kliennya bagaimana cara mengatasi situasi yang menekan dan membalikkan keadaan. Salah satu teknik yang ia ajarkan adalah kecakapan untuk—secara sengaja—melakukan kesalahpahaman (the art of misunderstanding). Hal ini ia sampaikan dalam percakapan di tahun 1957 dengan Jay Haley, seorang hipnotis yang ketika itu melakukan penelitian psikoterapi dan sekaligus ingin banyak belajar dari Erickson tentang bagaimana ia menangani pasien-pasiennya.<br />
<br />
Salah satu diskusi mereka adalah tentang seorang istri yang mengembangkan simptom “kehilangan suara” ketika hubungannya dengan suami ia rasakan sangat menekan. Riwayat singkat hubungan suami-istri itu sebagai berikut:<br />
<br />
Setiap kali perempuan itu berdebat dengan suaminya, si suami selalu akan meninggalkan ruangan di tengah-tengah perdebatan, kembali lagi beberapa waktu kemudian, dan berbicara seolah-olah tidak terjadi apa-apa di antara mereka. Hal ini menyebabkan perempuan itu merasa bahwa apa pun yang dikatakannya, itu semua tak akan bisa mengubah keadaan. Suaminya akan selalu begitu dan lelaki itu memenangi pertempuran dengan cara seperti itu, sementara perempuan itu hanya bisa menyimpan kedongkolan karena merasa semua ucapannya sia-sia. Maka, jelas di sini bahwa tujuan bawah sadar dari simptom “kehilangan suara” yang dikembangkan oleh perempuan itu adalah untuk mengalahkan suaminya dengan cara yang tidak bisa diprotes atau dilawan oleh suaminya.<br />
<br />
“Ini salah satu kasus yang kutangani dan aku ingin tahu bagaimana sekiranya kau yang harus menanganinya,” kata Jay Haley.<br />
<br />
“Aku akan memberitahu perempuan itu bagaimana caranya bertindak tolol,” kata Erickson, “yakni dengan menyampaikan hal-hal yang tidak tepat. Dengan kata lain, aku akan mengajarkannya the art of misunderstanding.”<br />
<br />
“Oya? The art of misunderstanding?”<br />
<br />
“Contohnya begini, aku sedang berjalan tergesa-gesa di lorong kampus menuju ruang kelas dan menabrak seseorang di lorong itu. Orang itu mengatakan, ‘Brengsek! Jalan pecicilan nggak pakai mata!’ dan aku berhenti sebentar, melihat arlojiku, dan mengatakan, ‘Jam dua seperempat.’ Setelah itu terus melanjutkan jalan. Apa yang bisa dilakukan orang itu? Ia hanya bisa berdiri melongo, tak bisa lagi memaki. Kurasa ia benar-benar tak bisa apa-apa saat itu.”<br />
<br />
Tentang perempuan yang mengidap simptom “kehilangan suara”, Erickson mengatakan bahwa ia akan mengajari perempuan itu bagaimana memenangi pertempuran dengan cara yang lebih sehat dan tidak harus kehilangan suara. Dan itu bisa dilakukan dengan meminta perempuan itu memperhatikan setiap isyarat kecil yang biasa diperlihatkan oleh suaminya beberapa saat menjelang ia meninggalkan ruangan. Dengan memperhatikan isyarat-isyarat kecil itu, ia bisa mengatakan, “Sekarang giliranku yang keluar ruangan,” dan segera meninggalkan suaminya sendirian sebelum lelaki itu sempat menjalankan kebiasaannya. Dengan demikian, perempuan itulah yang memegang kendali untuk memotong perdebatan. Dan ia juga menentukan kapan mengakhiri perdebatan itu.<br />
<br />
“Kau mengajarinya cara memenangi pertarungan?”<br />
<br />
“Cara mengelola hubungan. Dan dari sana mereka akan melakukan penyesuaian. Ketika kau memberi tahu seorang istri bagaimana cara menangani suaminya, pada dasarnya kau sedang menunjukkan kepada perempuan itu bagaimana mengubah hubungan yang mengecewakan, di mana ia merasa direndahkan, menjadi hubungan yang lebih setara di mana ia bisa mengendalikan suaminya.<br />
<br />
“Singkatnya begini, misalkan ada seorang perempuan datang mengeluh bahwa setiap kali ia ribut dengan suaminya mengenai satu masalah, si suami hanya mendengarkan, kemudian keluar dan mengisap rokoknya di halaman. Lelaki itu akan kembali setelah selesai merokok dan bertindak seolah-olah tidak ada masalah. Untuk kasus semacam itu, kepada perempuan tersebut aku bisa mengatakan, ‘Bukankah kau merawat bunga-bunga di pekarangan depan?’ Lalu aku akan memintanya memperhatikan suaminya baik-baik, memperhatikan kebiasaan yang berkembang dalam situasi seperti itu. Ketika suaminya mulai mengeluarkan rokok, perempuan itu tahu bahwa suaminya sebentar lagi akan keluar ke halaman. Pada saat itu, sebelum suaminya keluar, ia bisa mengatakan bahwa sekarang gilirannya untuk keluar. Ia mencintai bunga-bunga dan menikmati bunga-bungamu, dan saat itu ia bisa keluar untuk memetik bunga-bunga yang ia cintai. Setelah itu ia bisa kembali ke ruangan dan melakukan hal yang lebih baik dibandingkan apa yang biasa dilakukan oleh suaminya.”<br />
<br />
“Dan apa cara yang lebih baik itu?”<br />
<br />
“Aku menyarankan perempuan itu keluar menikmati bunga-bunga. Mereka, bunga-bunga di halaman itu, adalah bagian dari dirinya. Ia yang menanam, merawat, dan menumbuhkan mereka. Ia bisa benar-benar menikmati bunga-bunga itu dan memetik beberapa kuntum.”<br />
<br />
Maka, anda tahu, dalam kasus di atas Erickson menjalankan terapinya dengan strategi yang akan membuat perempuan itu tidak sekadar bisa membalas perlakuan suaminya demi menyamakan skor. Melalui pendekatan tak-langsung yang ia terapkan, Erickson justru menggeser isunya bukan lagi pada pertarungan suami-istri yang sejauh ini menyebabkan perempuan itu mengembangkan simptomnya, tetapi bagaimana kliennya bisa menikmati bunga-bunga yang ia rawat dengan penuh kesungguhan. Dalam hal ini keberhasilan perempuan itu membuat suaminya bertekuk lutut hanya ia tempatkan sebagai hasil sampingan dari situasi keseluruhan. Dan situasi keseluruhan itu adalah si perempuan keluar untuk menikmati bunga-bunga, menikmati apa yang ia cintai, menikmati kehidupannya. Dan selanjutnya ia bisa kembali ke ruangan dengan beberapa kuntum bunga di tangan dan menempatkan bunga-bunga itu dalam vas, dan itu sebuah tindakan yang bisa memberikan kepuasan total kepadanya.<br />
<br />
Ini cara yang berbeda sekali dibandingkan apa yang biasa dilakukan oleh suaminya. Lelaki itu membuat istrinya terpuruk dalam perdebatan dengan keluar ruangan, yang memberi kesan bahwa ia tak peduli pada apa pun yang diucapkan oleh istrinya, dan masuk lagi dengan mulut tetap terkunci untuk mengakhiri perdebatan. Sementara itu sang istri membuat suaminya tak berdaya dengan keluar ruangan. Lalu ia kembali lagi dengan bunga-bunga yang kemudian ia rangkai di dalam vas. Ini sungguh cara kembali yang berbeda. Dan itu membuat suaminya lebih terpuruk lagi. Istrinya tak sekadar masuk lagi untuk mengakhir perdebatan, tetapi ia kembali ke ruangan dan memperindah ruangan mereka dengan bunga-bunga kesukaannya. <br />
<br />
Dengan cara ini, Erickson mengajarkan kepada kliennya bagaimana cara membalik keadaan dalam langkah yang positif. Dengan cara ini pula ia membereskan simptom yang diidap oleh pasiennya. Prinsipnya, jika perempuan itu tahu cara yang lebih sehat dalam menangani suaminya, ia sama sekali tidak memerlukan simptom “kehilangan suara” yang jelas mengandung keputusasaan di dalamnya. Tidak hanya keputusasaan dalam hubungannya dengan suami, tetapi keputusasaan dalam seluruh wilayah kehidupan.***<br />
<br />
<b>A.S. Laksana</b><br />
Penulis<br />
<a href="http://tranceformasi.blogspot.co.id/2010/06/pola-sugesti-dan-strategi-terapi-milton.html"><span style="color: #cc0000;">Pola Sugesti dan Strategi Terapi Milton Erickson</span></a><br />
<a href="http://tranceformasi.blogspot.co.id/2010/02/produk-ya-ini-sumber-terpercaya-anda.html"><span style="color: #cc0000;">The Art of Ericksonian Hypnosis</span></a><br />
<br />
<br />
Bacaan terkait: <a href="http://tranceformasi.blogspot.com/2010/12/struktur-terapi.html"><span style="color: #cc0000;">Struktur Terapi</span></a>A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-1485856029979830482018-04-06T13:23:00.000+07:002018-04-06T14:22:53.783+07:004 Teknik Mengakses Bawah Sadar| 6 April 2018 |
<b></b>
<i></i>
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6417855170912900797"></a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC4Ny1a49qttrLgx2aFTs0zn-JNzM_OsVgthfCdVekxmv1nUCjSdBVE2EoC1yEJjIKahM-kcS80X5tSJpBwHiLjY8xCP6k8iQdXigBU552m7RralolI66VL_X4Llg7u4V9k11A4JUGm7wa/s1600/subconscious-mind.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="1024" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC4Ny1a49qttrLgx2aFTs0zn-JNzM_OsVgthfCdVekxmv1nUCjSdBVE2EoC1yEJjIKahM-kcS80X5tSJpBwHiLjY8xCP6k8iQdXigBU552m7RralolI66VL_X4Llg7u4V9k11A4JUGm7wa/s640/subconscious-mind.jpeg" width="640" /></a></div>
<br />
ADA berbagai cara yang digunakan orang untuk mengakses bawah sadar dan memberdayakannya. Jika anda menguasai kecakapan untuk mengakses dan memberdayakan bawah sadar anda, itu akan menjadi keuntungan besar bagi anda. Anda bisa memanfaatkan kekuatan bawah sadar anda untuk memperbaiki aspek-aspek yang anda ingin perbaiki dan anda tingkatkan.<br />
<br />
Bawah sadar memiliki kekuatan besar untuk mewujudkan hal-hal yang pikiran kita tidak mampu menanganinya. Ia bekerja efektif ketika pikiran kita tidak banyak ikut campur. Itu sebabnya gagasan-gagasan sering muncul ketika kita sedang rileks dan tidak memikirkannya, ketika kita sedang berkelakar dengan teman, ketika kita tidak berupaya keras memikirkannya.<br />
<br />
<b>1. Menyerahkan penyelesaian masalah kepada bawah sadar.</b><br />
<br />
Ini prosedur yang sangat mudah. Menjelang tidur, anda menuliskan masalah yang anda hadapi dan harus anda selesaikan. Dalam tahap latihan, pilih satu masalah saja. Tuliskan masalah itu. Baca sebelum anda tidur. Anda bisa mengulangi pembacaan masalah itu tiga kali atau terserah anda. Akhiri pembacaan masalah itu dengan menyerahkan penyelesaiannya kepada bawah sadar.<br />
<br />
Sediakan kertas kosong dan pensil di samping tempat tidur anda. Anda akan menggunakannya untuk mencatat mimpi—apa pun mimpi itu—begitu anda bangun tidur. Teknik ini pasti berhasil. Jika anda melakukannya malam ini, besok pagi anda akan mendapatkan respons bawah sadar. Tetapi anda mungkin belum mampu memahami bahasa bawah sadar anda. Anda hanya perlu melatihnya terus-menerus, menyerahkan penyelesaian kepada bawah sadar anda. Perlu waktu setidaknya 3 minggu melakukannya rutin sampai anda mampu memahami bahasa bawah sadar anda.<br />
<br />
<b>2. Meditasi</b><br />
<br />
Meditasi adalah teknik yang sudah digunakan berabad-abad lamanya dan tetap dipraktikkan orang hingga hari ini untuk memberdayakan bawah sadar. Dengan meditasi kita berlatih memfokuskan pikiran hanya pada satu gagasan, kita memilih berfokus pada apa yang sedang berlangsung di dalam diri kita sekarang. Orang menjadi kacau balau ketika pikirannya terlalu sibuk memikirkan banyak hal, banyak masalah, dan tidak bisa fokus. Ada banyak informasi lebih lanjut yang bisa anda temukan tentang bagaimana melakukan meditasi.<br />
<br />
<b>3. Ciptakan Dewan Penasihat untuk Hidup Anda</b><br />
<br />
Untuk mendapatkan kecakapan tertentu anda memerlukan mentor yang tahu cara membimbing anda. Bagus jika anda bisa mendapatkan mentor sungguhan. Tetapi anda bisa menciptakan mentor imajiner yang menjalankan fungsi sama dengan mentor sungguhan. Ia atau mereka akan menjadi pembimbing anda, menjadi tempat bertanya, menjadi para penasihat terpercaya yang membantu anda mendapatkan pemecahan masalah, dan menjadi orang-orang yang memberi tahu bagaimana anda bisa lebih kreatif dan produktif.<br />
<br />
Jika anda sudah memilih orang-orang untuk anda jadikan mentor atau penasihat, adakan “pertemuan” dengan mereka setiap malam sebelum anda tidur. Anda memerlukan tempat tenang untuk menggelar pertemuan dengan mereka. Pejamkan mata, lihatlah anda duduk satu meja dengan mereka. Sampaikan pertanyaan anda kepada mereka. Dengarkan mereka bicara, dengarkan saran-saran dari para penasihat anda, dan akhiri pertemuan dengan ucapan terima kasih kepada mereka.<br />
<br />
<b>4. Self-Hypnosis </b><br />
<br />
Tiga teknik yang kita bicarakan di atas pada dasarnya adalah teknik-teknik untuk menjadikan diri kita lebih tenteram dan pikiran lebih rileks, memberi fokus pada apa yang terjadi sekarang sembari menyiapkan diri untuk masa depan, dan menyerahkan urusan kepada bawah sadar ketika pikiran kita tidak sanggup menangani urusan. Dengan cara itulah anda menghipnotis diri sendiri. Tujuan utama dari self-hypnosis atau hipnosis-diri adalah anda mendapatkan kecakapan untuk mengakses dan memberdayakan bawah sadar anda.<br />
<br />
Anda bisa memilih teknik bawah sadar yang mana saja. Saya hanya memberikan satu catatan: Sama dengan banyak kecakapan lainnya, teknik-teknik di atas, mana pun yang anda pilih, memerlukan latihan tekun dan disiplin dan kemauan keras untuk menjalankannya setiap hari. Hanya dengan ketekunan, disiplin, dan kemauan keras anda akan menjadi terampil menggunakan teknik yang anda pilih dan memiliki kemampuan untuk memberdayakan bawah sadar anda.<br />
<br />
Jika anda memiliki teknik lain, saya akan senang hati membacanya pada komentar anda. Mungkin teknik anda bisa membantu orang lain.<br />
<br />
A.S. Laksana<br />
Penulis<br />
<a href="http://tranceformasi.blogspot.co.id/2010/06/pola-sugesti-dan-strategi-terapi-milton.html"><span style="color: #cc0000;">Pola Sugesti dan Strategi Terapi Milton Erickson</span></a><br />
<a href="http://tranceformasi.blogspot.co.id/2010/02/produk-ya-ini-sumber-terpercaya-anda.html"><span style="color: #cc0000;">The Art of Ericksonian Hypnosis</span></a><br />
<div>
<br /></div>
A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com21tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-84200118178762065912018-04-04T19:43:00.000+07:002018-04-04T19:43:29.988+07:00Hipnotis dan Para Pembual yang Mengaku Sakti| 4 April 2018 |
<b></b>
<i></i>
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6417855170912900797"></a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWqoTvGHXFH8RtQ06rJmF77RYdDiPmEgsmn99N2jAdcMxevm3WfpM6YcX6JisrpZqHdo6Dj6FVxZ_NmZs6rc7XuMOm_WLk_KbBwyTf-xgK99Bb-gzsXr-4m9xG3naf2hawKqsjlwe1VcIr/s1600/aladdin-lamp_02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="881" data-original-width="1600" height="352" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWqoTvGHXFH8RtQ06rJmF77RYdDiPmEgsmn99N2jAdcMxevm3WfpM6YcX6JisrpZqHdo6Dj6FVxZ_NmZs6rc7XuMOm_WLk_KbBwyTf-xgK99Bb-gzsXr-4m9xG3naf2hawKqsjlwe1VcIr/s640/aladdin-lamp_02.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
JIKA anda menaruh hormat pada ilmu pengetahuan, anda akan mendapati fakta menyedihkan tentang hipnosis di Indonesia. Bidang ini dihuni oleh terlalu banyak pembual. Anda bisa melakukan pencarian di internet dan mendapati omong besar mereka dalam menawarkan dagangan.<br />
<br />
Mereka seperti pedagang batu akik kaki-lima yang gemar melebih-lebihkan kesaktian batu-batu akik mereka. Beberapa orang mengenakan dandanan aneh, seolah-olah mereka datang dari masa lalu yang jauh sekali dan suka mengunyah kemenyan.<br />
<br />
Dan kebanyakan dari mereka suka mencampur-adukkan hipnosis dengan hal-hal lain yang tampak seperti kesaktian, kehebatan supranatural, aliran energi semesta, bisa menjadikan orang kesurupan, atau keampuhan-keampuhan lain yang tidak memiliki landasan ilmu pengetahuan. Mereka akan berseru: Inilah cara hipnotis gendam pemikat wanita, pacar atau istri; ikutilah hipnotis halus untuk penyembuhan ajaib; atau inilah hipnotis untuk menemukan harta karun alam semesta.<br /><br />Yang bukan praktisi hipnosis juga boleh bicara apa saja. Orang-orang yang tidak memiliki kompetensi untuk menjelaskan apa itu hipnosis dengan gampang akan mengatakan bahwa hipnosis itu menggunakan jin.<br />
<br />
“Itu pakai jin, itu pakai jin. Dari mana hipnotis tidak pakai jin?” kata Ustadz Khalid Basalamah. “Itulah sihir. Yang antum saksikan itulah sihir yang sebenarnya.”<br />
<br />
Anda bisa mendengarkan pernyataan lengkapnya di video berikut ini:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/8hZGVJr7ArY/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/8hZGVJr7ArY?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br />
Seorang perempuan yang menjadi korban pelanggaran seksual Gatot Brajamusti juga menyebut-nyebut soal jin dan hipnotis. “Di bawah pengaruh asfat,<a href="http://www.liputan6.com/news/read/2597988/ini-yang-dirasakan-c-sebelum-disetubuhi-gatot-brajamusti" target="_blank"><span style="color: red;"> hipnotis mungkin gaib-gaib</span></a>,” katanya. Perempuan ini tidak pernah menyadari bahwa barang yang diberikan kepadanya oleh Gatot Brajamusti adalah jenis narkoba. Kepada murid dan pengikutnya, termasuk perempuan ini, Gatot selalu menyebut sabu sebagai asfat, makanan jin.<br />
<br />
Itu gejala yang akan selalu terjadi jika sebuah kecakapan tidak didukung dengan pemikiran. Ketidakpahaman selalu menyebabkan orang bicara asal-asalan, dengan cara berpikir pra ilmiah.<br />
<br />
Para pembual muncul di mana-mana, karena di negara ini hampir tidak ada kajian ilmiah tentang hipnosis. Tanpa didasari ilmu pengetahuan, orang memang boleh bicara semau-maunya. Tanpa didasari pemikiran ilmiah, orang boleh membuat klaim apa saja, dan pasti akan ada orang-orang yang percaya. Kita tahu bahwa manusia memang dilahirkan dengan kecenderungan untuk mudah percaya pada apa saja.<br />
<br />
Jika sesuatu tampak keterlaluan tidak masuk akal, itu pasti jin, dan orang-orang akan mempercayainya saja.<br />
<br />
Di Barat, dari waktu ke waktu para ilmuwan mencoba meneliti bagaimana hipnosis bekerja, proses seperti apa yang berlangsung di dalam otak seseorang yang sedang memasuki trance hipnotik, bagaimana sugesti bisa mengubah perilaku, dan sebagainya. Mereka melakukan riset untuk mencari tahu dan mendapatkan penjelasan yang valid dari sisi ilmu pengetahuan.<br />
<br />
Para ilmuwan <i>neuroscience</i> melakukan riset laboratorium dengan memindai otak subjek hipnosis yang sedang dalam keadaan trance dan menyampaikan temuan: Inilah yang terjadi pada otak subjek yang sedang dalam keadaan tance hipnotik.<br />
<br />
“Kita tahu sekarang daerah mana saja pada otak yang terlibat [dalam hipnosis], dan kita mungkin bisa menggunakan pengetahuan ini untuk membuat orang lebih mudah dihipnotis atau menjadikan hipnosis lebih efektif untuk mengatasi masalah-masalah seperti pengendalian rasa sakit,” kata David Spiegel, MD, profesor dan ketua asosiasi ilmu psikiatri Universitas Stanford.<br />
<br />
Anda bisa membaca tulisan lengkapnya di sini: <a href="https://med.stanford.edu/news/all-news/2016/07/study-identifies-brain-areas-altered-during-hypnotic-trances.html" target="_blank"><span style="color: red;">Study identifies brain areas altered during hypnotic trances</span></a>.<br />
<br />
Dalam iklim ilmiah di mana ilmu pengetahuan terus dikembangkan, setiap saat akan ada orang-orang yang mengumumkan temuan baru, setiap saat kita akan mendengar orang-orang menyampaikan pemikiran mereka tentang bidang-bidang yang mereka tekuni, termasuk dalam bidang hipnosis.<br />
<br />
Kita tidak mengembangkan iklim seperti itu. Kita hampir tidak pernah mendengar penelitian tentang hipnosis oleh para ilmuwan kita. Konsekuensinya, setiap saat kita harus mendengarkan pernyataan-pernyataan ngawur dan sembrono oleh orang-orang yang tidak memiliki kompetensi sama sekali tentang bidang keilmuan yang sedang mereka komentari. Setiap saat kita akan mendengar para pembual beradu sakti.***<br />
<br />A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-65163757493390445562018-04-03T23:55:00.002+07:002018-04-04T06:55:20.623+07:002 Pelecehan Seksual Menggunakan Hipnosis| 3 April 2018 |
<b></b>
<i></i>
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6417855170912900797"></a><br />
<br />
MILTON ERICKSON selalu memberikan perasaan aman kepada pasien-pasien yang ia tangani.
Ketika ia menangani pasien perempuan, apalagi yang masih muda, ia selalu
memastikan ada orang lain yang hadir di dalam sesi itu. Jika perempuan itu
datang sendiri, Erickson akan meminta istrinya untuk menemaninya dalam sesi
terapi.<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Ia tahu
bahwa pasien datang untuk terapi dalam keadaan yang rentan: ia memiliki masalah
dan menaruh kepercayaan kepada hipnotis yang menanganinya. Seorang hipnotis
yang menyimpan pikiran jahat bisa memanfaatkan kerentanan posisi pasiennya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Beberapa
kasus pencabulan terjadi terhadap pasien perempuan. Berikut adalah dua kasus di
antaranya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Kasus Gary Naraido<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW8FaPWCejDS3hj7IZOPMebx75CbHj0DQV3pg2iOCUdRypshYEbccC3w0hPhC8ahxDNfeBtWgr1qaF3HwnIqS8tHh90Way5s0L5oC4IOMq4B-GZpJUeRaSXghrgiF6mlmCr_cpuuTkp2UW/s1600/gary_naraido.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="416" data-original-width="618" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW8FaPWCejDS3hj7IZOPMebx75CbHj0DQV3pg2iOCUdRypshYEbccC3w0hPhC8ahxDNfeBtWgr1qaF3HwnIqS8tHh90Way5s0L5oC4IOMq4B-GZpJUeRaSXghrgiF6mlmCr_cpuuTkp2UW/s400/gary_naraido.jpeg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Gary Naraido</b>: "Kau akan orgasme setiap mendengar kata-kataku."</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing">
Seorang
hipnotis mensugesti perempuan yang menjadi pasiennya agar mau dijadikan sasaran
pencabulan dan ia berulang-ulang menyebutkan nomor kamar hotelnya sehingga
perempuan itu datang menemuinya di kamar itu pada larut malam.</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Kejahatan
tersebut dilakukan oleh Gary Naraido, berumur 52 tahun pada saat kejadian ini
diberitakan pada 2015. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Lelaki Boston itu
mula-mula menyampaikan kepada korbannya, seorang gadis 22 tahun, bahwa ia bisa
menyembuhkan gangguan pola makan yang diderita gadis itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Sesi
terapi dijalankan. Namun begitu gadis itu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">trance</i>,
Naraido mensugesti pasiennya agar mengalami orgasme setiap kali ia mengucapkan
kata tertentu. “Semakin sering aku mengucapkan kata itu, hubungan kita menjadi
semakin dekat,” katanya. “Kau akan mulai berpikir bahwa kau benar-benar menginginkanku.
Jikapun nanti kau memiliki pacar, ia tidak akan sebaik aku.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Naraido diputus
bersalah oleh pengadilan atas dua dakwaan pencabulan dan satu dakwaan melakukan
penetrasi. Ia juga mengakui pencabulan yang dilakukannya kepada gadis remaja 14
tahun dan menyimpan 25 gambar porno dan harus mendekam di dalam penjara selama
sepuluh tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Pertemuan
mereka terjadi di hotel. Saat itu Naraido menanyai si gadis apakah sudah pernah
dihipnotis sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Gadis
itu menjawab pernah, untuk terapi gangguan pola makan, dan Naraido mengatakan
jika ada tempat gelap dan tenang ia bisa membantu gadis itu dalam dua puluh
menit dan ia akan menanganinya gratis saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Dalam
sebuah video wawancara, gadis itu menyampaikan kesaksian kepada juri: “Dia bilang:
Saya akan memberimu perasaan yang luar biasa. Kau akan 100 persen oke.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">“Dia
bilang kita akan memasuki relaksasi yang menenteramkan…. Dia bicara dalam suara
bisik-bisik. Aku bisa merasakan napasnya pada wajahku. Aku tidak bisa bicara.
Aku merasa segalanya memberat…. Kemudian ia mengatakan: Buka kakimu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Lalu Naraido
menggerayangi paha dan meraih tangan gadis itu dan menyentuhkannya pada
selangkangannya—dan seterusnya. Saat terbangun dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">trance</i>, korban pulang ke rumah dan tidur, tetapi bangun keesokannya
dengan perasaan bingung dan tubuh lelah. Ia tiba-tiba ambruk ketika teman-temannya
menanyakan apa yang telah terjadi padanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Pengacara
terdakwa, Georgina Gibbs, mengatakan dalam pembelaannya: “Dia [Naraido] tidak
ingin saya merengek untuk mendapatkan keringanan hukuman. Istrinya sudah
mengajukan gugatan cerai. Ia tidak boleh berhubungan dengan anak lelakinya yang
sekarang berumur 12 tahun … Ia niscaya tidak akan mendapatkan dukungan dari
keluarga dan teman-temannya selama di dalam penjara. Ketika nanti tiba waktunya
ia dibebaskan, ia akan sulit mencari pekerjaan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Hakim pengadilan
mengatakan: “Saya harus mengingatkan bahwa korbanlah yang harus menanggung efek
kehancuran dalam peristiwa ini. Ia dihantui mimpi-mimpi buruk. Ia menjadi sulit
tidur dan harus menjalani terapi untuk gangguan ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">“Pola
makan dan kecemasannya makin memburuk. Karena kejadian ini ia harus meninggalkan
pekerjaannya. Ini mempengaruhi banyak hal di dalam kehidupannya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Naraido dijatuhi
hukuman penjara 10 tahun dan namanya akan dimasukkan dalam daftar Pelanggar
Seks Nasional (National Sex Offender) untuk seumur hidup.</span><br />
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span>
* <a href="http://tranceformasi.blogspot.co.id/2018/04/saya-menjadi-korban-kejahatan-hipnotis.html" target="_blank"><span style="color: red;"><b>Saya menjadi korban kejahatan hipnosis</b></span></a><br />
* <a href="http://tranceformasi.blogspot.co.id/2017/12/tolong-kembalikan-suami-saya.html" target="_blank"><span style="color: red;"><b>Tolong kembalikan suami saya</b></span></a><br />
* <a href="http://tranceformasi.blogspot.co.id/2018/04/5-manfaat-hipnosis.html" target="_blank"><span style="color: red;"><b>5 Manfaat Hipnosis</b></span></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Kasus Michael Fine<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQGkg3xvuxpXY_sslehAwz7aTYGZehzXpPwqG7lHTV5bjwAPQc6GIlHDAN9lE_lVxn2tybdIDiyHFa6S31C6oxoxegskak4jn3AzX59YCHmnLsYrdCtqDF5lB51Am0tdWL7R-9GgWeV4SU/s1600/michael+Fine.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="690" data-original-width="634" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQGkg3xvuxpXY_sslehAwz7aTYGZehzXpPwqG7lHTV5bjwAPQc6GIlHDAN9lE_lVxn2tybdIDiyHFa6S31C6oxoxegskak4jn3AzX59YCHmnLsYrdCtqDF5lB51Am0tdWL7R-9GgWeV4SU/s400/michael+Fine.jpg" width="367" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Michael Fine</b>: Memanipulasi klien untuk hasrat seksual.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing">
Michael
Fine, 59 tahun pada waktu berita tentangnya diturunkan (2016), adalah pengacara
urusan perkawinan dan perceraian. Ia mempelajari hipnosis dan menggunakan
keahlian itu untuk memperdaya klien wanitanya demi memuaskan hasrat seksual. Fine
dijatuhi hukuman penjara 12 tahun oleh pengadilan Lorain County, Ohio, setelah mengakui
bersalah atas dakwaan pelecehan seksual terhadap enam wanita yang telah
dihipnotisnya.</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Polisi
mulai menyelidiki kasusnya pada 2014 setelah dua wanita melaporkan kecurigaan
mereka. Salah seorang mengaku mendapati 'area vaginanya basah’ dan ‘kutangnya berantakan’
saat dia keluar dari kantor Fine.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Perempuan
lainya, yang menggunakan jasa Fine untuk perselisihan hak asuh pada 2013,
mengatakan kepada polisi bahwa dia curiga Fine menggunakan hipnosis dalam
beberapa kali percakapan mereka, baik di telepon maupun saat konsultasi di
kantornya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Ia lalu memutuskan
untuk merekam dua percakapan telepon dengan Fine. Dalam rekaman percakapan
tersebut, Fine terbukti menggunakan bahasa seksual secara eksplisit sebelum
mengakhiri pembicaraan masalah hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Para penyidik
kemudian membekali wanita itu dengan peralatan rekaman video dan audio untuk pertemuan
berikutnya di kantor Fine. Dan polisi segera masuk ruangan ketika Fine mulai membicarakan
urusan seks.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 3.0cm;">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Seorang wanita lain, yang juga menyewa jasa Fine
dalam kasus perceraian, menduga dia juga dihipnotis setelah si pengacara itu mulai
mendiskusikan teknik relaksasi dan meditasi selama pertemuan pertama mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Fini mengaku
bersalah atas lima tuduhan penculikan dan salah satu percobaan penculikan, yang
semuanya didasari motif seksual. Salah satu korbannya membacakan pernyataan
dampak kejahatan Fine terhadapnya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">“Saya menemui
Michael Fine untuk mendapatkan bantuan agar bisa keluar dari situasi saya yang
mengerikan. Saya membayarnya untuk membantu saya. Dia memanfaatkan kepercayaan
saya dan posisinya sebagai pengacara saya untuk mendapatkan informasi tentang
kerentanan saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">"Dia
kemudian menggunakan informasi itu tidak hanya untuk melindungi dan membela
saya, tetapi juga untuk memanipulasi, menyakiti, dan mencabuli saya."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Korban
lain, seorang wanita yang sekarang menderita serangan panik dan sulit membangun
hubungan, memberikan pernyataan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">“Dia
mendapat hukuman 12 tahun. Saya memikul hukuman seumur hidup. Apakah 12 tahun
cukup lama? Apakah itu setimpal dengan kepedihan, sakit hati, dan penderitaan
yang sekarang harus saya jalani? Dua belas tahun dibandingkan dengan seumur
hidup—tidak adil, bukan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Hakim
memerintahkan agar Fine dimasukkan ke dalam daftar Pelanggar Seks Nasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
Kasus-kasus semacam ini membuat kita tahu kenapa Milton Erickson selalu melindungi klien perempuannya dengan cara menghadirkan orang lain dalam sesi terapi. Ia memberi perasaan aman kepada kliennya. Ia juga menjaga dirinya. ***</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
Sumber:</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Kasus
Gary Naraido – <a href="https://www.telegraph.co.uk/news/uknews/crime/11897562/Hypnotist-jailed-for-ten-years-after-sexually-assaulting-woman-under-his-spell.html" target="_blank"><span style="color: red;">Hypnotist jailed for ten years after sexually assaulting woman underhis spell</span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Kasus
Michael Fine –<a href="http://www.dailymail.co.uk/news/article-3936138/Ex-lawyer-gets-12-years-hypnotizing-women-pleasure.html" target="_blank"> <span style="color: red;">Lawyer hypnotized female clients so he could sexually abuse them</span></a><span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-504589884336163562018-04-03T08:30:00.000+07:002018-04-03T10:26:04.243+07:00Ia bilang: Saya tidak bisa dihipnotis| 3 April 2018 |
<b></b>
<i></i>
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6417855170912900797"></a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgObapcagicz8AzJ5oQeUwDFyJxZvr7r40X-ucwnBU2FlXS5_jtOdoBYMS_E_j-ACjP6Hpha3bJBG8fWAXthE2-vjy_eGQNfgdTXXC7oNqzuGQaZEbP3hUy7Pkev54Cl70sHO3GGzkMFin7/s1600/magnificent_place.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1039" data-original-width="1600" height="412" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgObapcagicz8AzJ5oQeUwDFyJxZvr7r40X-ucwnBU2FlXS5_jtOdoBYMS_E_j-ACjP6Hpha3bJBG8fWAXthE2-vjy_eGQNfgdTXXC7oNqzuGQaZEbP3hUy7Pkev54Cl70sHO3GGzkMFin7/s640/magnificent_place.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
KAMI bertemu dan ia mengatakan: Saya tidak bisa dihipnotis.<br />
<br />
Umurnya mungkin lima tahun di bawah saya. Ia mengenakan baju putih dan celana jins biru. Beberapa hari sebelumnya kami berkontak lewat pesan singkat dan ia menceritakan sudah menemui beberapa praktisi hipnosis, tetapi tidak satu kali pun ia bisa dibuat trance dalam sesi-sesi hipnosis.<br />
<br />
“Tidak apa-apa,” kata saya. “Tidak setiap orang bisa dihipnotis. Dan itu bukan berarti kau lebih hebat dari orang-orang lain yang bisa dihipnotis.<br />
<br />
“Tidak bisa dihipnotis hanya membuktikan bahwa kau tidak bisa diberi sugesti. Sugesti artinya saran. Tidak bisa diberi sugesti artinya tidak bisa diberi saran atau tidak bisa mengerjakan saran dari orang lain.<br />
<br />
“Dan itu bagus-bagus saja selama kau bisa memberi saran kepada dirimu sendiri.<br />
<br />
“Baru akan menjadi masalah besar jika kau tidak bisa memberi saran kepada dirimu sendiri dan sekaligus tidak bisa menerima saran dari orang lain.”<br />
<br />
Saya menanyakan kenapa ia meluangkan waktu datang ke rumah saya. Ia terdiam beberapa saat dan kemudian menjawab ingin tahu dari saya tentang hipnosis. “Untuk apa mengetahui tentang hipnosis dari saya?” tanya saya.<br />
<br />
Ia terhenti lagi, kelihatan berpikir, mungkin mencari jawaban yang ia pikir tepat tentang kenapa ia ingin tahu hipnosis dari saya. Akhirnya ia mengatakan ingin mendapatkan pengetahuan lebih banyak tentang hipnosis.<br />
<br />
“Tetapi anda bukan orang yang bisa menerima saran,” kata saya. “Bagaimana mungkin anda bisa mendapatkan pengetahuan lebih banyak jika anda tidak bisa menerima saran? Dan anda ingin mendapatkan pengetahuan hipnosis lebih banyak tanpa pernah mengalami kondisi hipnotik?”<br />
<br />
Lelaki di hadapan saya tampak tidak nyaman dengan ucapan terakhir saya. Dan saya membuatnya semakin tidak nyaman dengan kalimat selanjutnya:<br />
<br />
“Dan saya bukan orang yang suka membuang-buang waktu. Saya pikir tidak ada gunanya bercakap-cakap dengan orang yang bahkan tidak tahu bagaimana cara menerima sugesti. Itu sama dengan omong kosong. Saya tidak suka membuang-buang waktu untuk suatu omong kosong.”<br />
<br />
Akhirnya ia mengatakan: “Saya sebetulnya ingin juga mengalami keadaan trance. Tetapi mereka mengatakan saya tidak bisa dihipnotis. Dan memang saya tidak pernah bisa memasuki kondisi trance dalam semua sesi hipnosis yang saya jalani.”<br />
<br />
“Jadi, anda menemui saya untuk membuktikan sekali lagi bahwa ucapan mereka benar? Bahwa anda tidak bisa dihipnotis?” tanya saya. “Saya menolak dijadikan alat penegasan untuk urusan yang tidak ada manfaatnya. Kenapa tidak membuktikan bahwa ucapan mereka keliru? Apa jadinya jika ucapan mereka keliru? Apa jadinya jika anda bisa dihipnotis? Harga diri anda merosot?”<br />
<br />
Dengan ogah-ogahan saya kemudian memenuhi keinginannya untuk dihipnotis. Saya sudah tahu hasilnya ketika ia mulai menyiapkan diri untuk proses induksi: Ia ingin membuktikan bahwa ucapan mereka keliru. Ia bisa dihipnotis dan untuk pertama kalinya bisa menikmati keadaan trance.<br />
<br />
Anda ingin mencobanya? Trance hipnotik adalah pengalaman yang sangat menyenangkan.***<br />
<br />A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-64484232689898415272018-04-02T13:42:00.000+07:002018-04-02T15:25:18.265+07:00Saya menjadi korban kejahatan hipnotis| 2 April 2018 |<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6417855170912900797"></a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitWit1-lBJGMniabqeNDAJ81xIH5DswFN7rOu2cqPq_sDFkl05eCCIFD2xN-CG_HXPZDnuBUHuLQ7ARNqBE9XFRvMbIGql3Q3GqHLWK8fm2YKrhOdj69AYOMWqBqQ11nPtG4LYz_GSdVo7/s1600/kejahatan_hipnotis_merdeka_com.png" imageanchor="1"><img border="0" data-original-height="335" data-original-width="670" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitWit1-lBJGMniabqeNDAJ81xIH5DswFN7rOu2cqPq_sDFkl05eCCIFD2xN-CG_HXPZDnuBUHuLQ7ARNqBE9XFRvMbIGql3Q3GqHLWK8fm2YKrhOdj69AYOMWqBqQ11nPtG4LYz_GSdVo7/s640/kejahatan_hipnotis_merdeka_com.png" width="640" /></a></div>
<br />
ADA banyak berita tentang kejahatan hipnosis yang bisa kita temukan di internet. Salah satunya ini:<br />
<br />
Seorang perempuan datang ke toko pakaian di sebuah desa, melihat-lihat pakaian di toko itu, dan memilih pakaian-pakaian berharga mahal yang ada di sana. Dalam percakapan dengan si pemilik toko, perempuan itu mengaku dirinya adalah perawat RSUD dan kenal dengan tetangga si pemilik toko.<br />
<br />
Itu perkenalan yang cepat membangun kedekatan dan menumbuhkan kepercayaan si pemilik toko kepada perempuan yang datang mengunjungi tokonya. Profesi perawat adalah profesi yang baik dan “si perawat” kenal dengan tetangganya. Artinya, ia masih dalam lingkaran dekat.<br />
<br />
Lalu perempuan itu memilih 30 baju paling mahal yang ada di toko itu. Kepada pemilik toko ia mengatakan: Pukul 12.30 nanti akan ada rapat di rumah sakit dan akan membantu menjualkan pakaian-pakaian itu di sana.<br />
<br />
Si pemilik toko membuat rincian harga dan mereka menyepakati skema bagi hasil dan “si perawat” itu pergi membawa 30 baju paling mahal. Ia tidak kembali lagi.<br />
<br />
Berita penipuan itu saya baca di website berita dengan judul <i><a href="https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2018/03/24/59619/diduga-jadi-korban-hipnotis-pemilik-toko-ini-rugi-jutaan-rupiah" target="_blank"><span style="color: red;">Diduga Jadi Korban Hipnotis, Pemilik Toko Ini Rugi Jutaan Rupiah</span></a>.</i><br />
<br />
Efek kejahatan hipnosis dalam kasus penipuan itu diperkuat dengan pengakuan korban: ”Saat perempuan itu masih di toko, saya ya nurut saja apa yang diucapkannya.”<br />
<br />
Pertanyaannya, siapa yang telah menghipnotis si pemilik toko?<br />
<br />
Perempuan yang datang ke tokonya untuk melakukan penipuan tentu saja harus menampilkan diri sebagai orang yang layak dipercaya. Tidak ada penipu yang akan menampilkan diri sebagai penipu. Maka, ia menyebutkan profesinya sebagai perawat RSUD. Ia juga kenal dengan tetangga sebelah. Dan ia memilih pakaian-pakaian yang harganya paling mahal.<br />
<br />
Ia menampilkan diri sebagai orang terhormat. Dan orang terhormat patut dilayani sebaik-baiknya, sebab ia akan mendatangkan keuntungan kepada pemilik toko. Karena itu wajar jika pemilik toko “… nurut saja apa yang diucapkannya.” Jika ia tidak nurut, ia kehilangan potensi penjualan besar.<br />
<br />
Jika kasus semacam ini disebut kejahatan hipnosis, kita bisa mengatakan si pemilik toko menghipnotis dirinya sendiri. Apa yang diharapkan oleh pemilik toko terhadap orang yang datang mengunjungi tokonya? Orang itu akan membeli pakaian. Jika seseorang melihat-lihat dan memilih pakaian-pakaian mahal, tentu orang itu memiliki cukup uang. Pengunjung seperti ini harus dilayani sebaik-baiknya.<br />
<br />
Ketika “pengunjung terhormat” itu menawarkan kerjasama yang bisa membuat dagangannya laku lebih cepat dan lebih banyak, ia lekas setuju. Si pengunjung menyebut tentang rapat di rumah sakit. Si pemilik toko membangun gambarannya sendiri tentang rapat tersebut. Di sana para dokter dan perawat dan bidan akan berkumpul. Dan seusai rapat nanti mereka akan membeli pakaian-pakaiannya yang berharga mahal.<br />
<br />
Ya, si pemilik toko menghipnotis dirinya sendiri.<br />
<br />
<b>Hipnosis-Diri atau Self-Hipnosis atau Otohipnosis</b><br />
<br />
Sebetulnya setiap orang menghipnotis dirinya sendiri—menanamkan sugesti terus-menerus kepada dirinya sendiri dan tentang dirinya sendiri. Setiap orang membangun keyakinannya sendiri dan mengembangkan kebiasaan sehari-hari mengikuti keyakinan yang ada di dalam pikirannya.<br />
<br />
Orang-orang patah hati mengembangkan keyakinan mereka sendiri tentang patah hati dan hal-hal pahit berkaitan dengan urusan pacaran dan sebagainya. Orang-orang depresi membangun pandangan dunia mereka sendiri. Orang-orang yang tangguh memahami dunia dengan cara berbeda.<br />
<br />
Orang-orang yang tangguh menghipnotis diri sendiri untuk menjadi tangguh. Orang-orang lemah menghipnotis diri sendiri untuk menjadi kian lemah dari waktu ke waktu: mereka mempertahankan gambar suram mengenai kehidupan dan nasibnya dan ketidakberdayaannya.<br />
<br />
Kita memasuki kondisi hipnotik dengan cara memfokuskan perhatian kita pada satu pemikiran dan mempertahankannya terus-menerus dalam waktu lama. Jadi, anda adalah korban hipnosis yang anda lakukan terhadap diri sendiri. Anda menghipnotis diri sendiri untuk menjadi seperti sekarang.<br />
<br />
Perubahan hanya mungkin terjadi jika anda menanamkan sugesti baru dan mempertahankannya terus-menerus. Itu tindakan yang memerlukan ketekunan dan keuletan, seperti anda mulai menumbuhkan tanaman baru dari benih. Anda menyiraminya setiap hari, menyingkirkan hama dan gulma, menyiangi tanah, dan sebagainya.<br />
<br />
Hanya dengan ketekunan dan keuletan mensugesti diri sendiri—dengan cara apa pun—anda akan mengubah cara anda melihat kehidupan di sekitar anda, mengubah pandangan dunia anda, dan mengubah kebiasaan anda sehari-hari.<br />
<br />
Jadi, anda menjadi korban hipnotis? Ya, anda menghipnotis diri sendiri.***<br /><br />- Catatan: Gambar ilustrasi kejahatan hipnosis, diambil dari Merdeka.com<br />
<div>
<br /></div>
A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-12850559848869431742018-04-02T08:30:00.000+07:002018-04-02T08:30:10.806+07:005 Manfaat Hipnosis| A.S. Laksana | 2 April 2018<b></b><i></i><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6417855170912900797"></a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig6zWkEciIRGDRPDVzjOZ2Pnqi6A_kzDuquzGGOemUQyBrvBALkgKpy1mULULqWIiS4rcct3IIwYr2n9_oQvaP9T3jjdGZpcdveKec8TLQvfb1WjsTtzwjzedXRHRu_t130QEKdvN8KCT8/s1600/hypnotherapy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="354" data-original-width="777" height="289" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig6zWkEciIRGDRPDVzjOZ2Pnqi6A_kzDuquzGGOemUQyBrvBALkgKpy1mULULqWIiS4rcct3IIwYr2n9_oQvaP9T3jjdGZpcdveKec8TLQvfb1WjsTtzwjzedXRHRu_t130QEKdvN8KCT8/s640/hypnotherapy.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
HIPNOSIS adalah teknik untuk mengubah kesadaran atau menanamkan kesadaran baru ketika orang dalam keadaan trance. Jika anda mampu dan memiliki keuletan untuk mensugesti diri sendiri, anda tidak memerlukan bantuan seorang hipnotis.<br />
<br />
Anda memfokuskan pikiran pada tujuan yang anda tetapkan. Jika tujuan itu cukup berharga untuk dicapai, anda perlu memberikan seratus persen fokus anda untuk mencapainya.<br />
<br />
Tetapi kebanyakan orang tidak memiliki keuletan untuk menjalankannya sendiri. Pikiran mudah terdistraksi, kesadaran mudah dibelokkan, atau kecemasan mudah menyusup. Akibatnya, kita mudah kehilangan fokus terhadap tujuan kita.<br />
<br />
Kita mendapatkan manfaat besar dengan hipnosis, karena dalam keadaan hipnotik, kita menjadi lebih terbuka terhadap sugesti. Dalam kondisi trance, pikiran sadar yang cenderung kritis dan suka mencari alasan dan gemar membantah dilumpuhkan lebih dulu. Lumpuhnya pikiran sadar membuat sugesti bisa ditanamkan langsung ke level bawah sadar. Bawah sadar manusia memiliki sifat kreatif. Ia hanya menjalankan sugesti dan mewujudkannya dalam tindakan-tindakan sesuai sugesti yang diterima.<br />
<br />
Sifat kreatif ini memungkinkan berlangsungnya pembelajaran di level bawah sadar, dan pembelajaran di level bawah sadar berlangsung efektif karena tidak ada campur tangan pikiran sadar yang cenderung kritis, suka membantah, namun mudah kelelahan dan gampang frustrasi.<br />
<br />
<b>1. Hipnosis bisa meningkatkan konsentrasi anda dan menjadikan anda lebih mudah fokus.</b><br />
<br />
Jika anda tidak mampu fokus, hipnosis bisa membantu anda memperbaiki kemampuan anda dengan latihan-latihan bawah sadar (latihan dalam keadaan trance) untuk memberi perhatian pada objek spesifik. Proses semacam ini akan bekerja sempurna ketika otak manusia dalam keadaan rileks dan tidak banyak yang dipikirkan.<br />
<br />
<b>2. Hipnosis bisa membantu anda menyingkirkan kecanduan.</b><br />
<br />
Jika seseorang memiliki kemauan kuat untuk mengatasi kecanduannya, ia bisa melakukan otohipnosis—mensugesti diri sendiri setiap hari, sepanjang waktu, sampai ia bebas dari kecanduan. Jika ia tidak memiliki ketekunan dan keuletan untuk melakukannya sendiri, hipnoterapis profesional bisa membantunya dalam sesi hipnoterapi dan menginstruksikan apa saja yang setiap hari harus ia lakukan.<br />
<br />
<b>3. Hipnosis bisa membantu anda mengatasi kecemasan, panik, dan fobia.</b><br />
<br />
Masalah-masalah di atas muncul karena pemikaran-pemikiran tertentu yang tertanam di dalam benak dan orang tidak mampu mengendalikannya. Untuk memperbaiki kondisi mental seserorang, pikiran perlu diistirahatkan lebih dulu. Pelatihan-pelatihan bawah sadar (trance) akan mempermudah orang mengubah cara berpikirnya, atau me-reframe pandangan dunia yang memberinya kecemasan, panik dan fobia.<br />
<br />
<b>4. Hipnosis bisa membantu anda meningkatkan performa dan memperbaiki kepercayaan diri.</b><br />
<br />
Tubuh bertindak menjalankan apa yang diperintahkan oleh pikiran. Tubuh juga merespons keyakinan tertentu yang tersimpan di dalam pikiran. Dalam hipnosis, anda bisa menetapkan tujuan dan menanamkan keyakinan yang menjadikan anda ulet dan tangguh untuk meraih tujuan yang ingin anda wujudkan. Ketika kita menjadi terbuka terhadap sugesti, pembelajaran untuk mengembangkan kepribadian yang lebih positif akan berlangsung lebih mudah.<br />
<br />
<b>5. Hipnosis bisa membantu mempercepat kesembuhan pada pasien yang sedang menjalani pengobatan medis.</b><br />
<br />
Perawatan medis bisa diperkuat efek penyembuhannya dengan bantuan hipnosis. Pasien menjadi rileks dan dalam kondisi terbuka untuk mengikuti instruksi yang disarankan oleh dokter. Panik juga berkurang dalam kasus-kasus serius. <br />
<br />
<b>Catatan:</b><br />
Seperti semua kecakapan lainnya, tingkat keberhasilan hipnosis untuk terapi sangat ditentukan oleh kemahiran hipnotis dalam menangani subjeknya, pengalaman keberhasilannya dalam melakukan terapi, dan tingkat pemahamannya terhadap hipnosis dan kondisi subjek.<br />
<div>
<br /></div>
A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-38419504374238295242018-04-01T15:06:00.000+07:002018-04-02T20:02:31.327+07:00Menghipnotis anak-anak sendiri| 1 April 2018 |<b></b><i></i><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6417855170912900797"></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyAzPEVDOMP6SBsJVYNayEMG2i-Ea3jU8q-h21nm-_5pplfLPoaRQ4LZ5xKve6N_3FKNNkaTHcwQ6zHeA30' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
VIDEO ini adalah penggalan sesi hipnosis terhadap anak saya sendiri. Dilakukan pada malam hari, di tengah orang-orang yang sedang ramai bercakap-cakap. Teknik <i>Hand-levitation</i> digunakan dalam sesi ini untuk <i>trance deepening--</i>untuk membuatnya tidur lebih nyenyak.</div>
<br />
Saya senang menghipnotis anak-anak saya sendiri sejak mereka kecil. Tujuan semula hanya untuk mencari tahu beda antara menghipnotis anak-anak dan menghipnotis orang dewasa. Menghipnotis anak-anak memberikan pengalaman tersendiri, dan juga tantangan yang berbeda. Kita harus menyampaikan sugesti yang mudah mereka pahami, dan memilih penggunaan kata-kata yang paling tepat untuk anak-anak.<br />
<br />
Hasilnya sering mengejutkan. Ada anak yang tidak bisa segera tidur dan tiba-tiba menangis tersedu-sedu. Saya harus mengakhirinya karena ia ketakutan. Ia anak adik saya.<br />
<br />
Anak-anak saya lebih mudah saya hipnotis. Anak sulung saya, perempuan, sangat mudah. Ia menyukai cerita-cerita. Ketika kecil, ia tidak bisa tidur sebelum saya membacakan cerita untuknya.<br />
<br />
Suatu hari, saya berniat menghipnotisnya dan saya menceritakan kepadanya film serial televisi yang saya sukai di masa kecil, yaitu <i>The Six Million Dollar Man</i>. Tokoh utama film itu saya sebut “Si Manusia Tangan Besi”. <br />
<br />
Kepadanya lalu saya ceritakan manusia tangan besi. Ia tertarik pada cerita manusia tangan besi dan memasuki <i>trance</i> ketika mendengarkan cerita dan kemudian menjadikan tangannya sendiri tangan besi. Tangan itu tidak merasakan apa-apa ketika dicubit, tidak merasa sakit ketika dipukul. Dengan kata lain, ia menjadikan tangannya kebal pada waktu <i>trance</i>.<br />
<br />
Sekarang, saya menggunakan hipnotis lebih rutin untuk anak-anak saya. Mereka menyukainya karena trance adalah pengalaman yang menyenangkan. <br />
<br />
Jika anda bisa menghipnotis anak-anak anda, itu akan sangat membantu dalam proses pengasuhan mereka. Anda bisa membimbing mereka dan menjadikan mereka tangguh. Anda bisa menggunakannya untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk dan membimbing mereka untuk membangun kebiasaan yang produktif. Saran-saran anda akan lebih efektif diterima oleh mereka. Sebab anda memasukkan saran ke level bawah sadar mereka. ***<br />
<br />A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-78949660203972810022017-12-12T08:30:00.000+07:002017-12-12T08:30:56.130+07:00Tolong Kembalikan Suami Saya| A.S. Laksana | 12 Desember 2017<b></b><i></i><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6417855170912900797"></a><br />
<br />
<div class="MsoNormal">
Seorang
perempuan menelepon saya suatu hari, menyampaikan bahwa suaminya pergi
meninggalkannya dan memilih hidup bersama perempuan lain. Sudah hampir setahun
ia ditinggalkan suami. Ia mengatakan butuh pertolongan hipnotis untuk mengatasi
masalahnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Silakan,” kata
saya ketika ia menanyakan apakah bisa datang ke rumah saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Kami membuat
janji dan menetapkan hari pertemuan. Ia datang dengan muka murung pada hari
yang sudah kami sepakati. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Ia
menceritakan masalahnya dan mengatakan tidak tahu kenapa suaminya pergi
meninggalkannya. Itu hal biasa. Banyak orang memiliki masalah berat dan tidak
tahu apa penyebab masalahnya. “Saya yakin ia kena guna-guna,” katanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Hmm, saya
yakin anda sangat paham tentang guna-guna dan tahu persis seperti apa ciri-ciri
orang yang kena guna-guna. Pernah menggunakannya?” tanya saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Tidak
pernah,” katanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Suami anda
menceritakan kepada anda bahwa ia kena guna-guna?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Tidak.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Ada orang
lain yang memberi tahu anda?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Tidak.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Tapi anda
yakin ia kena guna-guna. Sekarang, apa dasar keyakinan anda bahwa ia kena
guna-guna?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Ia pergi
begitu saja meninggalkan saya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Padahal
sehari sebelumnya hubungan anda dengan suami anda seperti Romeo dan Juliet?
Tidak pernah satu kali pun ada keributan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Matanya
menerawang. Ia kemudian menceritakan bagaimana mereka membangun bisnis bersama, mula-mula
berjalan bagus, tetapi kemudian bangkrut dan mereka menanggung utang. Pada
situasi sulit itu hubungan mereka menjadi agak tegang dan masing-masing mudah
meledak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Tapi saya
yakin ia pasti kembali lagi kepada saya,” katanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Mungkin ia
kembali, mungkin tidak kembali. Jika ia tidak kembali, apa yang akan anda
lakukan untuk memperbaiki kehidupan anda?” tanya saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Saya yakin
ia pasti akan kembali kepada saya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Ketika
anda membuka usaha bersama suami anda, anda memulainya dengan keyakinan akan
sukses?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Ya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Tetapi
ternyata bangkrut.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Mula-mula
berjalan bagus….”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Lalu
kalian gagal mempertahankannya, dan akhirnya bangkrut. Artinya, keyakinan anda bahwa
usaha kalian akan sukses tidak mampu menghindarkannya dari kebangkrutan.
Sekarang anda meyakini bahwa ia pasti kembali, bukankah ada kemungkinan ia
tidak kembali?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Saya yakin
ia pasti kembali kepada saya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Untuk apa
ia kembali kepada anda? Apakah ia tidak bahagia hidup bersama kekasihnya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Ia diam
agak lama. Jari-jarinya sibuk menekan-nekan layar ponsel. Saya menunggu ia
selesai berurusan dengan ponselnya dan kemudian melanjutkan bicara bahwa saya
tidak peduli apakah suaminya akan balik lagi ke dia atau tidak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Saya
datang kemari untuk minta tolong Bapak membuatnya kembali kepada saya,”
katanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Jadi, ia menganggap
hipnotis adalah tukang sihir atau orang sakti yang bisa memerintah siapa pun di
dunia ini semau-maunya. Saya bilang: Kalau begitu, bawa suamimu kemari untuk
menemui saya agar kami bisa bercakap-cakap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Ia tidak
mau menerima telepon dari saya,” katanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Oke, saya
paham,” kata saya. “Ia sudah hampir setahun meninggalkan anda, tidak mau
menerima telepon anda, dan anda meyakini ia akan kembali kepada anda.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Lalu saya
menjelaskan beberapa hal dan ia sibuk dengan ponselnya setiap kali saya bicara
agak panjang. Sering saya harus mengulangi pertanyaan dua tiga kali karena ia terlalu
sibuk dengan ponselnya. Akhirnya, setelah sekitar satu jam kami bicara, saya
putuskan untuk mengakhiri pembicaraan dan mengusirnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Sebaiknya
anda pulang saja sekarang juga,” kata saya. “Anda tidak bisa mendengarkan orang
lain bicara. Jangankan suami anda, saya saja jengkel bicara dengan anda. Anda
datang minta tolong, tetapi sibuk sendiri dengan ponsel anda. Sekarang, kita
akhiri saja pertemuan dan anda pulang.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Ia kaget dan tergagap ketika tahu bahwa saya mengusirnya pulang, kemudian bertanya, dengan suara
terbata-bata, apakah ia boleh datang lagi lain kali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">“Tidak,”
kata saya, “kecuali anda yakin sudah sanggup mendengarkan orang lain bicara. Dan jika
datang lagi kemari, tinggalkan ponsel anda di rumah.”</span></div>
A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-56528228216581304662017-12-11T18:21:00.000+07:002017-12-11T18:51:45.783+07:00 Memfokuskan Perhatian Subjek Hipnosis dengan Cerita| A.S. Laksana | 11 Desember 2017 |<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi55gCX0ajIH3iJb_X6nff8u7Yu9UNEDB5jdCgo673_BKxD2nfOnsK36UpMx5W-gb5x9URq99lftyOWef1_fthkkdOmc5PVn1J7BhIu-U7TOw2cpgxtvHmi1t_L9c3VVTh5CKhI4ZdN6WbU/s1600/focusing_main.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="723" data-original-width="1500" height="154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi55gCX0ajIH3iJb_X6nff8u7Yu9UNEDB5jdCgo673_BKxD2nfOnsK36UpMx5W-gb5x9URq99lftyOWef1_fthkkdOmc5PVn1J7BhIu-U7TOw2cpgxtvHmi1t_L9c3VVTh5CKhI4ZdN6WbU/s320/focusing_main.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Inti dari praktek Ericksonian Hypnosis adalah sugesti tidak langsung. Dan alat paling efektif untuk menyampaikan sugesti tidak langsung adalah cerita. Setiap orang menyukai cerita, sebab cerita membuat nyaman pikiran. Percakapan paling asyik di antara teman-teman kebanyakan adalah pertukaran cerita, bukan bertukar petuah atau nasihat atau khotbah.<br />
<br />
Kita saling berbagi cerita dengan teman bicara kita, tentang apa saja, dan percakapan kita bisa berlangsung berjam-jam. Anda bisa lupa waktu jika bercakap-cakap dengan teman yang memiliki banyak cerita menarik.<br />
<br />
Di samping itu memberikan kenyamanan, cerita juga akan secara otomatis menggiring perhatian pendengarnya untuk fokus ke arah topik yang sedang diceritakan.<br />
<br />
Jika anda berniat mendalami Ericksonian Hypnosis, anda perlu melatih kecakapan bercerita. Bercerita apa saja. Ngawur tidak apa-apa, yang penting anda memiliki cerita untuk disampaikan. Melalui cerita, anda memfokuskan perhatian subjek ke arah yang anda inginkan.<br />
<br />
Dan itu hal yang cukup mudah untuk dilakukan. Misalkan anda ingin membuat seseorang memfokuskan perhatian pada masa kecilnya, anda bisa menceritakan teman-teman masa kecil anda sendiri. Mungkin anda ingin orang itu mengingat kejadian-kejadian dengan teman masa kecil yang paling mengganggu, anda bisa menceritakan teman masa kecil yang paling mengganggu. Anda bisa mengatakan: “Masa kecil bisa menyenangkan jika kita memiliki teman-teman yang menyenangkan. Tetapi, tidak semua teman menyenangkan. Ada teman masa kecil yang sangat nakal, sering membully teman-teman lain, dan sepertinya tidak bisa dilawan.”<br />
<br />
Respons alami orang ketika mendengar ucapan seperti itu adalah mengingat teman-teman masa kecilnya, dan ketika ia mendengar tentang teman yang suka membully, ingatannya akan segera tergiring ke arah temannya sendiri yang suka membully.<br />
<br />
Selanjutnya, untuk semakin memfokuskan perhatian, anda bisa mengajukan pertanyaan:<br />
<br />
“Apakah kau juga memiliki teman seperti itu?”<br />
<br />
“Ia juga pernah mengganggumu?”<br />
<br />
“Kau ingat apa yang telah dilakukannya terhadapmu?”<br />
<br />
“Kau tidak berani melawannya?”<br />
<br />
“Ya, kebanyakan dari kita mengalami hal itu, dan kita tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika mengalami hal seperti itu.”<br />
<br />
Ericksonian Hypnosis adalah hipnosis yang sangat nyaman, sebab ia dilakukan seperti orang bercakap-cakap dan berbagi cerita. Karena itu anda perlu melatih kefasihan menyampaikan cerita, sehingga anda sendiri bisa nyaman saat menyampaikannya, dan ketika anda sendiri merasa nyaman, subjek akan merasakan kenyamanan anda dan ia juga akan ikut merasa nyaman.<br />
<br />
Kenyamanan subjek akan membuatnya lebih mudah memasuki kondisi trance.A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-34571660840324019862017-06-12T19:49:00.002+07:002017-06-12T20:07:17.526+07:00Menanamkan ‘Empowering Belief’ ke dalam diri sendiri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXdHNUZqwgdaXeYXKtdM0Y17GUO6EjR21m8uC4DoWoWohX9Jbs2ETo1IHT2KoxeUkzjQ0Bj__Uw-3sJf4NFurf5cY14g290ksKzzslZUhQBAA8M6hnuGF3dx53CqeUCaLLuJ4o_tslkUp7/s1600/freedom_and_happiness.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1600" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXdHNUZqwgdaXeYXKtdM0Y17GUO6EjR21m8uC4DoWoWohX9Jbs2ETo1IHT2KoxeUkzjQ0Bj__Uw-3sJf4NFurf5cY14g290ksKzzslZUhQBAA8M6hnuGF3dx53CqeUCaLLuJ4o_tslkUp7/s320/freedom_and_happiness.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Ada dua kategori manusia, yakni manusia yang berhasil dan manusia yang gagal. Yang pertama sedikit jumlahnya, yang kedua sangat banyak. Rata-rata manusia adalah orang-orang yang gagal. Mereka gagal mengoptimumkan kecakapan, gagal menampilkan performa terbaik, gagal meraih apa yang mereka inginkan—jika mereka mempunyai keinginan.<br />
<br />
Orang-orang yang gagal dan orang-orang yang berhasil sama-sama memiliki belief, keyakinan, sesuatu yang menjadi landasan mereka menjalankan fungsi sebagai manusia. Orang-orang yang berhasil memiliki belief—biasa disebut <i>empowering belief</i>—yang mendorong mereka meraih keberhasilan. Orang-orang yang gagal memiliki <i>belief</i>—biasa disebut <i>limiting belief</i>—yang mendorong mereka berhasil di dalam meraih kegagalan.<br />
<br />
Kedua <i>belief</i> tersebut, baik <i>empowering belief</i> maupun <i>limiting belief</i>—sama-sama bekerja dan sama-sama berhasil mewujudkan apa yang menjadi keyakinan orang.<br />
<br />
<i>Empowering belief</i> adalah keyakinan yang memberi anda kekuatan untuk terus-menerus meningkatkan diri dan mewujudkan apa yang anda yakini.<br />
<br />
<i>Limiting belief </i>adalah keyakinan yang menghambat, menghentikan, dan mengekang kemampuan anda untuk mewujudkan situasi yang lebih baik di dalam kehidupan yang anda jalani. <i>Limiting belief</i> memerangkap anda ke dalam situasi tidak berdaya, tidak bisa berbuat apa-apa, dan gagal menjadikan diri lebih baik.<br />
<br />
Teknologi pikiran, apa pun jenisnya dan apa pun prosedurnya, selalu berangkat dari pernyataan simpel berikut ini: “Manusia adalah apa yang ia pikirkan tentang dirinya sendiri.”<br />
<br />
Dengan kata lain, anda adalah apa yang anda pikirankan. Situasi anda selalu sesuai dengan apa yang anda pikirkan. Nasib baik dan nasib buruk anda berangkat dari apa yang terus-menerus anda pikirkan—dari keyakinan yang ada di dalam benak anda.<br />
<br />
Émile Coué (1857–1926), psikoterapis dari Perancis, pioner dalam terapi otosugesti, menggunakan prinsip tersebut di dalam menangani pasien-pasiennya. Kepada para pasiennya, Coué selalu mengawali percakapan dengan mengatakan: “Penyakit anda, Tuan/Nyonya, makin menjadi-jadi karena anda sepanjang waktu memikirkannya.”<br />
<br />
Dalam terapi Coué, pasien didorong untuk menanamkan pemikiran baik kepada diri sendiri dan tentang diri sendiri. Mereka dibawa ke dalam situasi khusyuk untuk mengalami hal-hal yang menyenangkan, yang membuat mereka pada akhirnya mampu menanamkan kesadaran diri yang baru: “<i>Every day, in every way, I am getting better and better</i>.”<br />
<br />
Anda bisa mengubahnya dalam bahasa Indonesia menjadi “Setiap hari, dalam semua hal, aku semakin membaik dan terus-menerus membaik.” Atau “Setiap hari, dalam segala hal, aku semakin sehat, semakin sehat.” Atau terserah dengan kalimat apa anda akan merumuskan kalimat otosugesti anda.<br />
<br />
Coué membantu pasien-pasiennya menyembuhkan diri dengan cara seperti itu. Setiap malam menjelang tidur dan pagi hari begitu bangun tidur, mereka diminta mengucapkan berulang-ulang kalimat itu. Dua puluh satu hari adalah waktu yang cukup untuk membuat kesadaran baru itu mulai berakar di dalam kesadaran anda.<br />
<br />
Setelah itu, tentu saja anda perlu menanamkan kesadaran baik sepanjang hidup. Kita tidak perlu menunggu punya masalah lebih dulu untuk mulai menanamkan kesadaran baik ke dalam benak kita sendiri.<br />
<br />
Dalam metode penanganannya, Milton Erickson sering sekali menyampaikan sugesti: “Aku senang berkawan dengan orang-orang yang mampu mempertahankan pemikiran-pemikiran besar mereka. Itu pemikiran yang akan membawa mereka mengalami hal-hal besar, menikmati hal-hal menakjubkan di dalam kehidupan yang mereka jalani.”<br />
<br />
Jika anda mau, anda bisa memulainya sekarang juga. Anda adalah apa yang anda pikirkan tentang diri sendiri. Tentu saja saya tidak bisa melarang jika anda ingin membuat otosugesti sebaliknya dari yang disarankan Coué: “Setiap hari, dalam segala hal, aku adalah orang yang celaka, dan semakin celaka, dan terus-menerus celaka.”A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-59368135500532220212016-06-17T02:26:00.000+07:002016-06-17T02:46:38.589+07:00Dan Suaraku akan Terus Bersamamu...<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY2YXYed3jwIiIgZ1H7L3_Aq9xuWg4FinV5mAgc8s3wucQDJsAO63oylnnIaTL3_gtGC_FvNPZX3hqDemvG5MaL4z4EGzJuYpJTyCOZ2kzD5WtDOPK5fDcBFz0XFNsjvIydbZQs6EjBZEJ/s1600/milton-erickson2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY2YXYed3jwIiIgZ1H7L3_Aq9xuWg4FinV5mAgc8s3wucQDJsAO63oylnnIaTL3_gtGC_FvNPZX3hqDemvG5MaL4z4EGzJuYpJTyCOZ2kzD5WtDOPK5fDcBFz0XFNsjvIydbZQs6EjBZEJ/s1600/milton-erickson2.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Milton Erickson dan subjeknya: Induksi Trance. </td></tr>
</tbody></table>
SAYA sering mendengar bahwa jika anda pemula dalam hipnosis, sebaiknya jangan menghipnotis teman sendiri. Itu lebih sulit.<br />
<br />
Saya melanggar itu. Subjek-subjek awal saya adalah teman-teman sendiri dan para kerabat.<br />
<br />
Ini kejadian bertahun-tahun lalu. Seorang teman lama datang ke rumah, hari Sabtu waktu itu, pukul sepuluh malam. Kami ngobrol-ngobrol apa saja yang kami rasa menarik buat diobrolkan. Sebagian tentang masa lalu ketika kami bekerja di tempat yang sama, sebagian lagi tentang urusan kami masing-masing sekarang. Kepadanya saya bilang bahwa saya masih menulis (cerpen-cerpen saya masih muncul sesekali di koran-koran). Di luar urusan menulis, kata saya, “Saya menghipnotis orang.”<br />
<br />
“Kau bisa?” tanyanya.<br />
<br />
Pada waktu itu saya sudah dua tahun mendalami hipnosis Milton Erickson dan menjadi seperti pemain sirkus yang keranjingan melakukan atraksi di kandang sendiri.<br />
<br />
Saya hipnotis anak saya, saya tidurkan keponakan saya, saya bikin teler adik-adik ipar saya, mertua saya, dan tetangga kiri kanan. Namun istri saya selalu menghindar. Ia hanya senang melihat saya melakukannya pada siapa saja, tetapi ia punya kecurigaan yang tidak masuk akal terhadap hipnosis sehingga tidak pernah mau mencobanya.<br />
<br />
Saya tidak pernah memintanya menjadi subjek sampai akhirnya ia sendiri tertarik setelah memastikan bahwa hipnosis ternyata aman-aman belaka.<br />
<br />
Kepada kawan saya, saya ceritakan beberapa hal yang saya lakukan dan perasaan nikmat yang didapatkan oleh orang yang memasuki kondisi <i>trance</i>. Saya perhatikan ia tertarik. Akhirnya, ia mengajukan pertanyaan: “Kalau saya, apakah bisa dihipnotis?”<br />
<br />
Ini kesempatan untuk memainkan jurus kepada orang luar yang bukan penghuni kandang.<br />
<br />
Ketika membaca buku-buku Erickson dan beberapa buku hipnosis lain, saya membaca semua materi dalam bahasa Inggris. Saya mencermati pola-pola sugesti Erickson dan memindahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Berikutnya saya berlatih membuat skrip sendiri, dengan subjek imajiner, menciptakan sejumlah metafora versi saya sendiri. Semuanya dalam bahasa Indonesia.<br />
<br />
Sekarang, saya menghadapi subjek berbahasa Jawa. Akan saya sampaikan dalam bahasa apa sugesti-sugesti untuknya?<br />
<br />
Saya tak terbiasa berbahasa Indonesia dengan teman saya ini. Namun jika harus mensugesti dalam bahasa Jawa, pasti <i>mumet</i> kepala saya.<br />
<br />
Persoalan lainnya, apakah teman saya akan menganggap saya serius bisa menghipnotis? Jangan-jangan ia menganggapnya sebagai guyon belaka dan akan tertawa terbahak-bahak ketika saya mencoba membuatnya tidur.<br />
<br />
Sepanjang berlangsungnya keruwetan di dalam benak, saya meminta teman saya duduk nyaman di kursinya dan menaruh kedua telapak tangannya di atas paha. “Jangan biarkan tanganmu saling bersentuhan,” kata saya dalam bahasa Jawa. Kemudian saya meminta matanya melihat gagang pintu yang ada di hadapannya. Ia menuruti semua yang saya minta.<br />
<br />
Pada saat itu sebuah ilham seperti datang tiba-tiba. Saya pikir saya akan berterus-terang saja menyampaikan keruwetan saya kepadanya. Masih dalam bahasa Jawa, saya bilang, “<i>Oke, biasanya kita ngobrol dalam bahasa Jawa. Jika kita ngobrol dalam bahasa Indonesia, percakapan kita pasti akan terdengar seperti ketoprak humor. Begitu, kan</i>?”<br />
<br />
Ia tertawa.<br />
<br />
Lanjut saya, “<i>Tapi, sekarang, saya sesekali mungkin akan menggunakan bahasa Jawa, sesekali bahasa Indonesia, dan itu baik-baik saja ... Yang terpenting di sini, kau bisa memahami apa yang kusampaikan selagi kau duduk nyaman di kursimu ... menikmati ketenteraman kursi itu ... dan matamu tetap pada gagang pintu. Dan itu membuat kepalamu diam tenang ... dan itu membuat kupingmu tidak bergerak-gerak dan tetap diam di tempatnya</i>.”<br />
<br />
Setelah berterus terang seperti ini saya merasa lebih enteng, dan lebih enak berkomunikasi dengannya dalam bahasa campur-campur.<br />
<br />
Teman saya tampak tenang dan tidak mempermasalahkan kalimat-kalimat yang pasti terdengar aneh jika digunakan dalam percakapan biasa. Sesungguhnya, dalam hipnosis, anda punya keuntungan bisa berkomunikasi dalam kalimat-kalimat semacam itu, yang akan terasa ganjil dalam ukuran percakapan sehari-hari.<br />
<br />
“<i>Sekarang, penting bagimu menjaga kupingmu tetap diam di tempatnya... sebab itu kuping yang kuajak bicara ... dan itu kuping yang bisa mendengar semua suara ... Dan, kau juga tahu, kupingmu bisa pula mengabaikan suara apa saja dan memilih hanya mendengarkan suaraku....</i>”<br />
<br />
Erickson melakukan hal ini. Saya hanya menirukan apa saja yang bisa saya ingat.<br />
<br />
“<i>Sekarang, kau bahkan bisa mengabaikan suaraku jika kau mau ... dan kau tidak mendengar apa pun ... sebab bawah sadarmu siap melakukan tugasnya ... dan ia dekat sekali denganku ... ia dalam jangkauan suaraku ... karena itu ia selalu bisa mendengar suaraku .... Dan suaraku akan selalu mengikutimu ... ia menjadi suara ayahmu, ibumu, suara teman-temanmu, gurumu, tetanggamu ... dan menjadi suara angin, suara hujan ... suara-suara yang kaukenal di masa kecil ... ketika kau suatu hari merasakan sesuatu yang membahagiakan di dunia masa kecilmu. Apakah itu ketika kau berada di ruang kelas</i>?”<br />
<br />
Lagi-lagi saya hanya menirukan Milton Erickson. Ia sering mengatakan kepada subjeknya, dengan cara yang penuh simpati: “<i>And my voice goes everywhere with you … changes into the voice of your parents, your neighbors, your friends, your schoolmates, your playmates, your teachers … and the voices of the wind, and of the rain. And I want you to find yourself sitting in the school room, a little girl feeling happy about something, something that happened a long time ago, that you forgot a long time ago</i>.”<br />
<br />
Itu sugesti yang paling saya kagumi. Ia muncul dari seseorang yang sangat mencintai profesinya, seorang hipnotis yang menyayangi subjek-subjeknya.<br />
<br />
“<i>Sekarang, aku hanya berurusan dengan pikiran bawah sadarmu ... dan aku bahkan tidak peduli pikiran sadarmu memikirkan apa atau tidak memikirkan apa-apa sama sekali. Sebab aku hanya berurusan dengan bawah sadarmu ... dan ia bisa menangkap suaraku meskipun kupingmu tidak mendengar suaraku... dan suaraku hilang dari pendengaranmu.... Dan jika pikiran sadarmu lelah, ia bisa tidur begitu saja, dengan sendirinya ... Hanya, sekarang, kau perlu memastikan bahwa pikiran bawah sadarmu selalu terjaga ... ketika pikiran sadarmu tidur lelap, semakin lelap.</i>”<br />
<br />
Dan, kapan tidurnya teman saya ini?<br />
<br />
Ia kelihatan semakin tenang, tetapi matanya tetap melotot ke arah gagang pintu.<br />
<br />
“<i>Biasanya orang bisa tidur dengan sendirinya, dan kau pun begitu, ketika kelopak matamu terasa semakin berat ... Mungkin itu didahului dengan satu kedipan ... dan mungkin disusul dengan dua atau tiga kedipan sekaligus....</i>”<br />
<br />
Saya menunggu ia mengedipkan kelopak matanya, dan isyarat itu tetap tidak muncul. Matanya masih melotot.<br />
<br />
“<i>Sekarang, kautahu, orang biasanya tidur dengan mata tertutup, tetapi kau bisa juga tidur dengan mata terbuka ... dan kau bisa memilih mana yang paling memberimu kenyamanan ... tidur dengan mata terbuka, atau tidur dengan mata tertutup ... Yang terpenting di sini, kau bisa tidur dengan nyaman, bahkan seandainya kau memilih tidur dengan mata terbuka. Dan, sekarang, aku hanya menunggu ... kau menunggu... apa pengalaman menyenangkan yang segera kaualami.</i>”<br />
<br />
Ia memilih menutup mata.<br />
<br />
“<i>Bagus! Begitulah, kau memilih tidur nyaman dengan mata tertutup. Dan itu sesuai pilihanmu sendiri... begitu matamu tertutup, tidurlah lelap... sangat lelap.</i>”<br />
<br />
Selanjutnya saya membuatnya tidur lebih nyenyak.***A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-2679079536273321572016-06-09T06:38:00.000+07:002016-06-09T06:41:47.142+07:00Memberi Pengalaman “Ajaib” kepada Subjek HipnotisDalam salah satu sesinya, Milton Erickson membangunkan subjek dari kondisi trance, tetapi ia hanya membangunkan bagian kepala si subjek. Tubuh orang itu, dari bagian leher sampai ke ujung kaki, masih tetap tidur.<br />
<br />
Itu sesi yang sangat cerdik dan memukau. Bagian kepala si subjek sadar, tetapi ia tidak bisa mengendalikan bagian tubuhnya yang masih tidur.<br />
<br />
Prosedur ini sangat berguna dalam terapi. Kita memberi pasien pengalaman yang aneh tetapi menyenangkan.<br />
<br />
Dengan cara ini pasien mendapatkan pelajaran penting, tanpa ia sadari, bahwa ia sanggup melakukan sesuatu yang tidak pernah ia pikirkan.<br />
<br />
Saya menyukai prosedur ini dan melakukannya kepada beberapa subjek. Termasuk subjek terakhir yang saya tangani pekan lalu.<br />
<br />
“Kenapa saya jadi seperti ini, Om?” tanyanya.<br />
<br />
“Tubuhmu tetap tidur?” tanya saya.<br />
<br />
“Saya tidak bisa menggerakkan tangan saya,” katanya.<br />
<br />
“Kakimu?”<br />
<br />
Ia mencoba menggerakkan kakinya, tetapi sia-sia.<br />
<br />
“Tidak bisa juga,” katanya.<br />
<br />
Beberapa saat ia tetap seperti itu. Tangannya kirinya parkir di pundak kanan dan tidak bisa melakukan apa pun karena tubuhnya tetap tidur. Ia tersenyum-senyum menikmati keadaannya.<br />
<br />
“Kautahu, sekarang atau nanti tubuhmu pasti bangun,” kata saya. “Jika sesuatu pasti terjadi sekarang atau nanti, kenapa tidak sekarang saja?”<br />
<br />
Pelan-pelan ia menggerakkan tangannya dan kemudian kakinya, dan kemudian ia menggeliat. Saat itu juga seluruh tubuhnya bangun.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Dalam sesi terapi, penting bagi kita memberi pengalaman "ajaib" kepada pasien.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>A.S. Laksana</b></div>
A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-32580398228621733392016-06-07T14:46:00.002+07:002016-06-07T16:29:18.149+07:00Mengendalikan Diri, Mengendalikan Emosi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU9e5jGCROzHVyVOCGftUTsE3vCuQ71fKAV4Db7BWYks5RFM44LAm6by6-dHlknYkuFHxN6zuJAkr67cU84fU9MQunE7qCBAi5nbA8j8LQub91syizzlQkyYh9DuBtr5SZ5ay3nnMFL09D/s1600/anger_gabung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="115" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU9e5jGCROzHVyVOCGftUTsE3vCuQ71fKAV4Db7BWYks5RFM44LAm6by6-dHlknYkuFHxN6zuJAkr67cU84fU9MQunE7qCBAi5nbA8j8LQub91syizzlQkyYh9DuBtr5SZ5ay3nnMFL09D/s640/anger_gabung.jpg" width="640" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya senang menangani subjek dan membantunya membereskan masalah yang membuatnya sulit menghadapi situasi-situasi tertentu. Kita tahu bahwa setiap orang bisa mendapatkan masalah, baik masalah psikis, masalah fisik, atau masalah emosional.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hipnosis mungkin tidak bisa mengatasi semua masalah, tetapi ada banyak masalah yang lebih cepat diselesaikan dengan hipnosis.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Biasanya orang segera mencari solusi untuk masalah-masalah fisik. Anda membeli obat sakit kepala saat kepala anda pusing. Anda pergi ke tukang urut saat tangan atau kaki anda terkilir. Anda pergi ke dokter ketika merasa tidak enak badan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Namun, anda tidak melakukan apa-apa ketika anda merasa ada masalah psikis atau ada gangguan emosional. Kebanyakan orang tidak merasa perlu melakukan apa-apa saat merasa tertekan atau stres. Kebanyakan orang tidak merasa perlu melakukan sesuatu ketika merasakan gejala-gejala depresi.</div>
<div>
<br />
Mereka tidak melakukan apa-apa dan mungkin memang tidak tahu apa yang harus dilakukan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Anda tahu untuk menjaga kebugaran tubuh, orang melakukan olahraga. Untuk menjaga kebugaran pikiran? Untuk menjaga kebugaran emosi? Untuk menjaga kebugaran psikis?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kebanyakan orang tidak tahu harus melakukan apa untuk menjaga kebugaran pikiran, mempertahankan kestabilan emosi, dan merawat kesehatan psikis.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Maka, saya senang sekali ketika seorang pemuda, 16 tahun, datang diantar oleh keluarganya. “Saya gampang marah dan tidak mampu menahan emosi,” katanya. “Kadang-kadang pikiran saya gelap sekali.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Saya tahu ini merugikan saya sendiri. Saya jadi kehilangan teman karena mereka menjauhi saya. Tidak bisa begini terus. Masa depan saya masih panjang.”</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ayahnya mengatakan ia datang atas keinginannya sendiri. Ia menyadari masalahnya, hanya tidak tahu bagaimana cara mengatasinya. Beberapa waktu sebelumnya saya membantu salah satu sepupunya terbebas dari kecanduan. Sekarang ia datang menemui saya. Ia ingin bisa lebih enak menjalani kehidupannya sehari-hari.</div>
<div>
<br /></div>
A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-21275607450631218462012-09-19T15:08:00.001+07:002012-09-19T15:08:41.253+07:00Memotivasi Pasien untuk Melanjutkan TerapiHal yang cukup lazim terjadi dalam hubungan terapis dan pasiennya adalah pasien memutuskan untuk tidak melanjutkan terapi. Ini terutama terjadi pada terapis yang kurang berpengalaman. Pasien hanya datang sekali kepada terapis, mengikuti sesi pertama, dan tidak datang lagi pada sesi berikutnya dan sampai kapan pun.<br />
<br />
Ada satu hal penting yang harus diingat oleh terapis. Yakni, pasien memerlukan motivasi yang kuat untuk melanjutkan terapi. Jika mereka tidak merasakan ada perubahan apa pun, atau tidak bisa merasakan adanya kemajuan, mereka tidak akan memberi waktu lebih panjang kepada anda. Mereka akan menghentikan terapi dan tidak akan datang lagi. Karena itu, jika anda menghadapi pasien dengan masalah besar atau sangat rumit, upayakan membuat ia terkesan dengan perubahan-perubahan kecil dan peningkatan yang bisa ia rasakan. Itu akan memberikan harapan kepada pasien bahwa terapi ini akan membawa hasil yang memuaskan dan layak dilanjutkan.<br />
<br />
Artinya, anda harus membuat pasien <i>menyadari adanya perubahan</i> itu, sebab seringkali pasien tidak merasakan adanya perubahan yang berarti dalam proses terapinya, semata-mata karena masalahnya terlalu berat. Jadi, perubahan kecil yang dirasakan oleh pasien seringkali penting untuk membuatnya termotivasi melanjutkan terapi sampai tuntas.<br />
<br />
Anda mungkin merasa perlu meyakinkan pasien bahwa sesuatu yang positif sudah terjadi. Dan meskipun itu perubahan kecil saja, namun ini hal kecil yang membuat pasien terkesan sehingga ia bisa meyakini bahwa itu adalah pencapaian besar yang bisa dilakukan di sesi pertama. Ketika pasien terkesan oleh perubahan itu, hal kecil namun berarti, ia akan bersedia melanjutkan terapi bersama anda. Masalahnya, apa perubahan kecil yang bisa membuat pasien terkesan? Urusan semacam ini akan terjawab dengan semakin bertambahnya jam terbang ada. Namun, yang perlu anda pahamis, itu semua kembali kepada pasien, jenis masalahnya, dan sumberdaya yang ia miliki.<br />
<br />
Mungkin anda hanya menggunakan sesi pertama itu untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Jika pertanyaan anda tepat dan bisa memberikan kesadaran baru kepada pasien, mungkin sesi pertama yang semacam ini sudah cukup untuk membuat pasien terkesan. Jika anda pertanyaan-pertanyaan yang anda ajukan tidak membawa kemajuan, anda perlu membuat keputusan cepat. Setelah 15 menit bertanya jawab, lakukan induksi trance. Bawa subjek memasuki kondisi hipnotik. Dengan keputusan ini, setidaknya pasien menjadi tahu bahwa anda bisa melakukan hal penting yang bisa membantunya mengatasi masalah. Kecakapan anda dalam menghipnotis dan memberikan pengalaman-pengalaman hipnotik bisa membuat pasien termotivasi untuk melanjutkan terapi. Dan ketika pasien terkesan, ia akan memberi waktu kepada anda untuk menuntaskan proses terapi demi mendapatkan hasil yang memuaskan bagi dua pihak.<br />
<br />
Anda tahu, pasien membutuhkan keberanian besar untuk datang kepada terapis dan mereka berharap mendapati hasil positif untuk keputusannya melakukan terapi itu. Maka, sesi pertama selalu menjadi momen yang penting bagi anda untuk menanamkan kesan dan memperkuat keyakinan pasien terhadap keberhasilan terapi. Ingatlah bahwa anda tidak sedang memamerkan diri atau membuktikan kepada pasien bahwa anda hebat. Anda hanya melakukan sesuatu untuk memberi keyakinan bahwa ia sudah datang kepada terapis yang tepat, yang bisa diharapkan untuk membantunya mengatasi masalah.<br />
<br />
Sekali lagi, anda tidak perlu mengesankan diri di depan pasien bahwa anda bisa mengatasi segala masalah atau anda adalah orang bijak yang bisa membantu membereskan semua hal. Anda hanya perlu membuat pasien anda merasa tenteram dengan keputusannya untuk datang terapi kepada anda. Dan penting bagi setiap pasien untuk menyadari bahwa keputusannya untuk datang ke anda adalah keputusan yang tepat. Jika anda menunjukkan gelagat tidak mampu membantu pasien anda, mereka mungkin akan meninggalkan anda dan tidak pernah kembali lagi. Pengalaman itu mungkin akan berpengaruh buruk bagi pasien, yang membuatnya tidak akan pernah lagi mau berhubungan dengan terapis. Jadi, lakukan sesuatu yang tepat dan tunjukkan bahwa pasien bisa membuat kemajuan dengan prosedur anda.<br />
<br />
Salam,<br />
<b>A.S. Laksana</b><br />
<br />
NB: Tulisan ini adalah salah satu dari materi Kursus Online Ericksonian Hypnosis: <a href="http://www.1ericksonhipnotis.com/ipnosi/kursus_online.html" target="_blank">Your Steps toward Ultimate Hypnotherapist</a>. Silakan <a href="http://www.1ericksonhipnotis.com/ipnosi/kursus_online.html" target="_blank">klik di sini</a>.A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-83639159469303087532012-07-30T14:45:00.000+07:002012-08-01T06:43:22.489+07:00Mudik Lebaran dengan Ericksonian Hypnotherapy<img height="398" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3FVQtUVJ6LVJZNECQarrlq8AsKJetvxk9sN-woYsBkW_RuBHu7YAwEPsn51HprQ3DL33eaPI5pS5udGL4l713QwhTUpDJkr2fIWD1-PFrghqozMiStU6cR1Zu9oTJUTT7I9bVJW68AD_Q/s1600/mudik_erickson.jpg" width="530" />
<br />
<br />
Bekal mudik lebaran; bekal untuk membuat "kejutan" di kampung halaman. Anda bisa menghipotis teman-teman dan saudara sambil bersilaturahmi kangen-kangenan. Atau membantu mereka mengatasi persoalan dengan hipnoterapi yang anda kuasai. Ini akan menjadikan acara mudik anda berbeda dari sebelum-sebelumnya.<br />
<br />
Hari: <b>Sabtu, 4 Agustus 2012</b><br />
Waktu: <b>10.00 s/d 17.00 WIB</b> (dilanjutkan buka puasa bersama)<br />
Tempat: <b>Gedung Galeri 678</b>, Kemang, Jakarta Selatan<br />
Instruktur: <b>A.S. Laksana</b><br />
Biaya kepesertaan: <b>Rp2 juta</b>.<br />
<br />
Terbatas! Hanya untuk <b>15 orang.</b><br />
<br />
<ul>
<li>Pendaftar hari Senin (30 Juli) s/d Kamis (2 Agst 2012), biaya <b>hanya Rp1,6 juta</b></li>
</ul>
<b>Yang anda pelajari:</b><br />
<ul>
<li>Pelbagai teknik induksi untuk membawa orang memasuki kondisi trance</li>
<li>Memahami bahasa hipnotik</li>
<li>Bagaimana menggunakan bahasa hipnotik dalam keseharian</li>
<li>Teknik menghadapi resistensi</li>
<li>Prinsip-prinsip dasar dan strategi terapi</li>
</ul>
Biaya tersebut sudah termasuk:<br />
<ol>
<li>Materi pelatihan</li>
<li>Materi penunjang untuk pendalaman</li>
<li>Skrip-skrip Ericksonian Hypnotherapy yg bisa anda sesuaikan dengan kebutuhan anda</li>
<li>Kopi + snack + menu buka puasa bersama</li>
</ol>
<b>Cara pendaftaran:</b><br />
<br />
1. Transfer (Rp.... sesuai waktu pendaftaran anda) ke salah satu rekening di bawah ini:<br />
Bank Mandiri no 164.000.009.5804 a/n A.S. Laksana<br />
atau BCA no 566.006.9714 a/n Eka Sulistyawati<br />
2. Konfirmasikan keikutsertaan anda ke inbox FB saya atau via SMS ke no 0878.83793924 sbb: “<i>Saya </i>[nama anda]<i> telah transfer ke </i>[BCA/Mandiri]<i> sebesar…. utk mengikuti pelatihan Ericksonian Hypnotherapy.</i>”<br />
<br />
Salam,<br />
<b>A.S. Laksana</b><br />
HP: 0878.83793924A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-87781413399014174052012-06-01T14:48:00.001+07:002012-06-01T15:05:06.651+07:00Mempelajari Sesuatu dalam Keadaan Trance| A.S. Laksana |<br />
<br />
Mereka datang berdua suatu siang. Keduanya memperkenalkan diri, tetapi saya hanya ingat satu, yakni Fransiskus Indra Pratama. Ia sudah lebih dulu memperkenalkan namanya lewat telepon, ketika mengatakan ingin dolan ke rumah. “Saya ingin membeli ebook, Pak, dan saya ingin ngobrol-ngobrol,” katanya. Saya mempersilakannya datang saja.<br />
<br />
Maka, begitulah, ia datang bersama temannya. Mereka sama-sama sudah pernah mengikuti pelatihan hipnosis. Indra juga sudah mengikuti pelatihan NLP.<br />
<br />
Karena mereka datang untuk membicarakan hipnosis, dan saya meladeni dengan senang tema pembicaraan yang mereka obrolkan, maka pembicaraan kami jadi menyenangkan. Setelah beberapa waktu ngobrol, Fransiskus menyampaikan masalahnya bahwa selama ini ia tidak pernah bisa menikmati hipnosis. “Saya bisa tidur,” katanya, “tetapi tetap bisa mendengar semua yang disampaikan ke saya.”<br />
<br />
“Belum pernah mengalami deep trance?” tanya saya.<br />
<br />
“Ya,” jawab Fransiskus.<br />
<br />
Saya kemudian menanyakan kepada temannya apakah ia sudah pernah dihipnotis dan mengalami trance. Ia bilang sudah.<br />
<br />
“Deep trance?”<br />
<br />
“Deep trance.”<br />
<br />
“Pernah melakukan self-hypnosis?”<br />
<br />
“Pernah,” katanya.<br />
<br />
“Bisa memasuki deep trance dengan self-hypnosis?”<br />
<br />
“Bisa.”<br />
<br />
"Kau bisa menunjukkan kepada Fransiskus bagaimana caramu memasuki deep trance?”<br />
<br />
Ia segera mengatur duduknya dan memejamkan matanya. Kelopak matanya bergetar cepat. Ia sedang memasuki kondisi trance. Kemudian saya hanya meneruskannya, memandunya untuk memunculkan fenomena-fenomena hipnotik. Ketika ia sudah lelap, saya kemudian membangunkannya hanya bagian kepala.<br />
<br />
Fransiskus, yang saya minta mengamati secara saksama proses berlangsungnya trance pada temannya, terus memperhatikan temannya, tanpa bicara.<br />
<br />
Kepada subjek, yang sekarang bangun bagian kepala saja sementara tubuhnya tetap tidur nyaman, saya meminta agar ia menoleh ke arah Fransiskus yang sedang memandanginya tanpa bicara.<br />
<br />
Saya meminta mereka saling memandang. Dan mereka saling memandang.<br />
<br />
Sekali lagi saya minta subjek memperhatikan Fransiskus secara cermat. Lalu saya tanyakan apakah ia bisa membuat Fransiskus mengalami kondisi trance seperti dirinya. Ia mengatakan bisa.<br />
<br />
“Kau yakin bisa?”<br />
<br />
“Bisa.”<br />
<br />
“Bagus,” kata saya. “Kau temannya, dan kau perlu membantu temanmu mengalami deep trance. Ia tidak pernah mengalaminya dan ia menginginkannya dan kau temannya. Dan kau sanggup membantunya?”<br />
<br />
“Sanggup.”<br />
<br />
“Bagus, dan kau yakin bisa?”<br />
<br />
“Yakin.”<br />
<br />
“Terima kasih, dan kau bisa membuatnya memasuki trance sebagaimana aku membuatmu memasuki trance?”<br />
<br />
“Ya.”<br />
<br />
“Coba kaulihat dia lagi…. Kau benar-benar yakin?”<br />
<br />
Ia menoleh ke arah Fransiskus dan kemudian mengatakan yakin. Selama tanya jawab dengan subjek ini, Fransiskus tetap diam dan hanya memperhatikan temannya. Kemudian saya memintanya tidur lagi, dan membangunkannya dengan instruksi bahwa ketika ia bangun nanti, ia akan mengerjakan tugas yang ia sanggupi dan ia yakini, ialah membantu Fransiskus memasuki trance.<br />
<br />
Dan ketika percobaan kami selesai, ia tiba-tiba mengajukan pertanyaan, “Mas, sebetulnya saya tidak pernah melakukan induksi trance dengan cara seperti itu. Bagaimana saya bisa melakukannya?”<br />
<br />
“Kau mempelajari hal baru ketika kau memasuki trance,” kata saya.<br />
<br />
Sebelum mereka pulang, Fransiskus menanyakan apakah ia boleh datang lagi dan mengajak gurunya. Itu pertanyaan yang menyenangkan dan saya mempersilakannya datang lagi. Dan kira-kira sepekan kemudian ia datang lagi dengan Mas Yanto Tjia, dan kami berkawan dekat sejak itu. Mereka datang sore hari, dan Mas Yanto menanyakan kepada Fransiskus apa yang terjadi padanya ketika pertama kali datang, dan Frannsiskus tertidur lagi ketika diminta mengingat apa yang ia alami pada pertemuan sebelumnya.<br />
<br />
Jadi, dua kali Fransiskus tidur di teras rumah saya, di tengah suara anak-anak yang berisik bermain, tanpa saya melakukan induksi langsung kepadanya.<br />
<br />
Salam,<br />
<b>A.S. Laksana</b><br />
The Art of Ericksonian Hypnosis, klik <a href="http://1ericksonian.weebly.com/">http://1ericksonian.weebly.com/</a>A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-60301555359499420162012-05-08T03:35:00.000+07:002016-06-19T13:47:57.349+07:00Strategi Terapi: Substitusi Simptom| A.S. Laksana | <br />
<br />
<b>1. Memunculkan simptom baru sebagai pengganti simptom lama. </b><br />
<br />
Seorang pasien datang dengan migren di belahan kiri kepalanya. Ia mengatakan bahwa penyakitnya itu mula-mula datang sesekali dan belakangan terlalu sering ia mengalaminya. Dan waktunya lebih lama.<br />
<br />
Pada saat ia memasuki kondisi trance, kepadanya dikatakan bahwa ketika ia bangun nanti, ia akan menemui kenyataan yang mengejutkan, yaitu bahwa migrennya masih tetap ada tetapi sekarang di belahan kanan. Ia tidak tahu bagaimana cara bawah sadar menyembuhkan migren di belahan kiri dan memunculkan migren di belahan kanan.<br />
<br />
“Tetapi kau tahu bawah sadarmu bisa melakukan apa yang tidak kau ketahui. Ia bisa menyembuhkan migren di belahan kiri dan menjadikan migren di belahan kanan. Ia bisa menyembuhkan migren di belahan kanan dan memunculkan rasa gatal di dengkul kiri. Dan semuanya terjadi begitu saja tanpa disadari olehmu. Tetapi, dalam hal ini bawah sadar bekerja dengan caranya sendiri. Jika ia bisa memunculkan migren di belahan kiri, maka ia bisa menghilangkannya. Dan karena ia bisa menghilangkan migren, ia bisa juga memunculkan migren di belahan kanan.<br />
<br />
“Dan karena ia bisa menghilangkan migren di belahan kiri dan memunculkan migren di belahan kanan, maka ia bisa juga memunculkan rasa gatal di dengkul kiri.<br />
<br />
“Dan bawah sadar bisa menyampaikan atau tidak menyampaikan kepada pikiran sadar perihal kemampuannya ini. Itu terserah padanya bagaimana cara ia memberi pemahaman kepada pikiran sadar. Pikiran sadar tidak pernah tahu bagaimana cara bawah sadar memberi tahu. Ia bisa memunculkan sesuatu yang oleh pikiran sadar dipahami sebagai ilham, atau sekadar kejutan yang menyenangkan.”<br />
<br />
Begitulah, seorang terapis bisa merancang munculnya simptom untuk pasiennya dan kemudian memasukkan sugesti, ketika pasien dalam kondisi trance, yang memberikan efek bahwa bawah sadarnya, yang bertindak otonom, mampu memunculkan dan menghilangkan simptom. Karena ia bisa menghilangkan simptom, maka ia juga bisa memunculkan simptom, dan sebaliknya. Dan ia bisa melakukan atas kehendaknya sendiri.<br />
<br />
<b>2. Pengendalian Simptom dan implikasinya</b><br />
<br />
Implikasi dari itu adalah pengendalian simptom. Bukankah ia bisa membuat belahan kanan yang semula baik-baik saja menjadi sakit? Dan pada kesempatan yang sama, bukankah belahan kiri yang semula sakit menjadi sembuh? Pada kesempatan berikutnya, bukankah ia bisa membuat dengkul kiri menjadi gatal sementara migrennya hilang?<br />
<br />
Ini penting dilakukan sehingga pasien tahu bahwa kalaupun akar masalahnya belum terselesaikan, ia bisa mengendalikan ketidaknyamanan yang muncul. Kemampuan untuk mengendalikan simptom mengimplikasikan adanya perubahan perilaku. Dan perubahan perilaku pada gilirannya akan memunculkan wawasan baru pada pasien dalam menangani sumber masalahnya.<br />
<br />
Ini seperti bekerja dengan cara terbalik. Pada umumnya orang meyakini bahwa masalah bisa dibereskan jika akar masalahnya dibereskan. Tetapi yang sebaliknya juga berlaku. Jika pasien mampu mengendalikan simptomnya, itu akan menjadikan dirinya lebih nyaman. Dan ketika seseorang merasa dirinya lebih nyaman, apa yang semula menjadi sumber masalah akan menjadi tawar dengan sendirinya.<br />
<br />
Untuk melatih pasien mengendalikan simptomnya, anda menunjukkan kepadanya bagaimana cara mengubah intensitas, posisi, atau bentuk simptom. Dengan menggeser simptom dari satu lokasi ke lokasi lain pada diri pasien, terapis membuktikan bahwa simptom bersifat psikologis dan karena itu bisa dilakukan perubahan. Ini juga untuk memberi kepercayaan kepada pasien bahwa ia ditangani oleh terapis yang mumpuni.<br />
<br />
Anda tahu, jika terapis benar-benar bisa mengubah bentuk simptom atau mentransformasikan satu bentuk simptom ke bentuk lainnya, ini akan membuktikan kecakapan terapis, dan meningkatkan kepercayaan pasien sehingga terbuka kemungkinan untuk berubah. Kemampuan seperti ini, yang memberi perasaan nyaman kepada subjek, akan meningkatkan kepercayaan diri subjek bahwa ia bisa dengan mudah terbebas dari masalahnya, juga meningkatkan kepercayaannya kepada terapis, yang bisa diandalkan untuk membantunya mengatasi masalahnya.<br />
<br />
<b>3. Simptom dan akar masalah</b><br />
<br />
Sampai sejauh ini, psikoterapi bekerja dengan asumsi terkuat bahwa setiap simptom memiliki akarnya. Setiap masalah ada penyebabnya. Hal itu memunculkan asumsi berikutnya: untuk membuat simptom benar-benar tersingkir, anda harus menyingkirkan akar masalahnya. Asumsi berikutnya lagi, jika akar masalah tidak tersingkirkan, pasien akan mengembangkan simptom baru, seperti memunculkan luka baru di tempat luka lama. Karenanya bisa lebih parah.<br />
<br />
Karena itu, menyingkirkan akar masalah merupakan hal yang penting karena ia menjaga agar pasien tidak memunculkan simptom lainnya.<br />
<br />
Pemunculan simptom baru ini tidak mungkin terjadi jika akar masalahnya sudah hilang. Jadi kita bisa mengatakan bahwa jika terapis hanya menangani simptomnya dan tidak menangani akar masalahnya, maka simptom pengganti, yang dimunculkan secara spontan oleh pasien, akan terbentuk untuk menggantikan simptom lama yang disingkirkan.<br />
<br />
Tetapi dalam penanganan, kepiawaian seorang terapis sangat berperan besar. Di puncak kepiawaiannya untuk menggunakan hipnosis sebagai sarana terapi, Milton Erickson mengatakan bahwa seringkali tidak perlu kita berurusan dengan akar masalah. Katanya, “Jika pasien bisa mengendalikan simptomnya, mampu membuat perubahan signifikan dalam perilakunya, maka akar masalah itu akan tersingkirkan dengan sendirinya karena ia tidak punya alasan lagi untuk bertahan.”<br />
<br />
<b>4. Perlunya merasakan perubahan</b><br />
<br />
Manfaat terapi tidak selalu kelihatan jelas bagi pasien pada saat ia dalam penanganan. Maka penting bagi kita untuk memberi alasan kepada pasien agar tetap melanjutkan terapi sampai masalahnya teratasi. Mungkin masalah yang diidap pasien itu begitu berat dan akarnya begitu dalam. Terapi yang berjalan bertahap akan dianggap oleh pasien sebagai tidak adanya kemajuan. Dan itu bisa membuat pasien merosot motivasinya.<br />
<br />
Jika anda berhadapan dengan kasus semacam ini, yaitu akar masalahnya begitu dalam dan membutuhkan beberapa sesi terapi, anda perlu membuat pasien merasakan adanya kemajuan, sekecil apa pun, untuk memotivasi mereka agar tetap melanjutkan terapi.<br />
<br />
Mengubah simptom, menggesernya dari satu tempat ke tempat lain, mengurangi intensitas simptom itu, adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa hipnosis bisa diandalkan untuk menyelesaikan masalah yang diidap pasien. Jika akar masalah memerlukan penanganan yang serius dan sabar, anda sebagai terapis harus memiliki cara untuk membuat pasien bertahan menjalani terapi. Dan ini hanya akan terjadi jika pasien merasakan adanya perubahan terhadap simptomnya.<br />
<br />
<b>5. Simptom dan pemicunya</b><br />
<br />
Perilaku manusia dibentuk oleh kebiasaan-kebiasaan. Karena itulah memahami pola-pola perilaku menjadi hal yang sangat penting bagi seorang hipnotis. Dengan mengenali pola-pola perilaku, kita memahami pandangan dunia pasien yang kita tangani. Dan perilaku simptomatik biasanya muncul ketika pemicunya ada.<br />
<br />
Pemicu itu bisa sesuatu yang internal sifatnya, berupa ingatan yang terprogram di dalam pikiran bawah sadar orang. Pemicu juga bisa muncul dari luar, tetapi tetap saja ia berurusan dengan apa yang tertanam pada bawah sadar orang. Misalnya, situasi tertentu, seseorang, atau hal-hal tertentu bisa memicu munculnya perilaku simptomatik.<br />
<br />
Pentingnya menyingkirkan akar masalah adalah untuk membuat pemicu, yang biasanya memunculkan perilaku simptomatik, menjadi tidak bekerja. Misalnya, jika akar masalah tersingkirkan, maka ingatan atau situasi tertentu, atau perjumpaan dengan seseorang sudah tidak lagi memunculkan kegelisahan. Pemicu tidak lagi bekerja ketika akar masalah teratasi. Respons pasien akan berbeda ketika akar masalah tak ada lagi.<br />
<br />
Hipnosis bisa dengan mudah mengubah ingatan dan pengalaman subjektif orang, termasuk pandangan dunia seseorang. Ketika akar masalah sudah tidak ada lagi, hipnosis bisa sangat efektif untuk mengatasi masalah. Ketika sumber masalah masih aktif, misalnya jika perilaku simptomatik itu dipicu oleh kehadiran atau ingatan akan sosok orang tertentu, penanganan anda kurang efektif jika ditujukan ke orang yang menjadi pemicu itu. Yang perlu anda lakukan adalah bagaimana pasien bisa mengubah persepsinya tentang orang itu.<br />
<br />
<b>6. Munculnya Simptom Pengganti</b><br />
<br />
Simptom baru atau simptom pengganti bisa dimunculkan secara spontan oleh pasien ketika penanganan terhadap simptom lama tidak sekaligus menyingkirkan akar masalah. Jadi, jika akar masalah masih aktif, anda perlu menanganinya sejalan dengan penanganan terhadap simptom. Jika tidak tersingkirkan, pasien bisa memunculkan simptom baru sebagai pengganti simptom lamanya. Misalnya, orang yang datang terapi untuk berhenti merokok. Jika akar masalahnya tidak tersingkirkan, ia bisa menghentikan kecanduannya terhadap rokok tetapi menggantinya dengan memunculkan kebiasaan baru yang tidak kurang buruknya. Ia memerlukan pengganti bagi kebutuhan psikologis yang biasanya dipenuhi dengan perilaku merokok.<br />
<br />
Karena itulah, sebelum kita mencapai tingkat kepiawaian seperti Erickson, tetap penting untuk mengetahui akar masalah setepat-tepatnya. Anda tidak perlu menduga-duga untuk menemukan akar masalah pasien anda. Kita hanya perlu mencari tahu sejelas-jelasnya apa akar masalah pasien—bagaimana polanya, apakah ada perkecualian dalam perilaku simptomatik itu, dan apa sumberdaya yang bisa dimanfaatkan untuk menyingkirkan akar masalah tersebut.<br />
<br />
Yang saya maksud dengan perkecualian pada perilaku simptomatik itu misalnya seperti ini. Setiap kali seseorang berhadapan dengan pemicu, ia akan mengembangkan perilaku tersengal-sengal, tiba-tiba pandangannya gelap, dan ia pingsan. Tetapi itu tidak terjadi saat ia berbelanja di pasar, atau ketika sendirian. Dan hanya terjadi ketika ia berkumpul di tengah para kerabat. Perkecualian-perkecualian ini, jika ada, bisa anda manfaatkan sebagai sumberdaya untuk mengendalikan perilaku simptomatik. Atau untuk mencari tahu tujuan positif yang didapatkan oleh pasien dengan simptom tersebut.<br />
<br />
<b>7. Manfaat positif Simptom</b><br />
<br />
Simptom tertentu seringkali melayani kebutuhan psikologis pengidapnya. Seorang pasien secara sadar ingin sembuh, tetapi secara tidak sadar ia cemas bahwa jika ia sembuh suaminya pasti tidak terlampau peduli lagi kepadanya, atau ia tidak punya hal lain yang akan membuat suaminya memperhatikannya. Dalam kasus ini, simptom dikembangkan karena ia memiliki manfaat positif.<br />
<br />
Jika anda menghadapi kasus seperti ini, teknik-teknik menggeser simptom dan mengubah simptom akan efektif dilakukan sebelum anda benar-benar menyingkirkan simptom pasien. Tetapi bagaimanapun, anda tetap perlu memberikan alternatif kepada pasien untuk membuat kebutuhan psikologisnya terlayani meskipun simptomnya sudah dihilangkan.<br />
<br />
Ia perlu diberi alternatif untuk mengembangkan perilaku baru yang lebih sehat dan lebih produktif, yang juga bisa melayani kebutuhan psikologisnya.<br />
<br />
Jadi, jika akar masalahnya masih ada dan masih aktif, anda bisa melakukan penanganan secara bertahap sebagai berikut. Pertama, anda membuat pasien menemukan alternatif untuk melayani kebutuhan psikologisnya. Kedua, anda ciptakan perubahan kecil terhadap simptom untuk memberi bukti keberhasilan penanganan anda; itu akan membuatnya bertahan menjalani terapi. Ketiga, singkirkan akar masalah.<br />
<br />
Jika akar masalahnya sudah tidak ada dan pasien anda hanya merespons situasi karena kebiasaan, maka anda hanya perlu dua tahap untuk menyingkirkan simptomnya. Pertama, temukan alternatif untuk melayani kebutuhan psikologis. Kedua, ubah atau singkirkan simptom.<br />
<br />
<b>8. Langkah-langkah Melakukan Pengubahan Simptom</b><br />
<br />
Di bawah ini adalah langkah-langkah sebagai panduan anda dalam mempraktekkan pengubahan simptom:<br />
<br />
<ol>
<li>Bimbing subjek memasuki trance dan latih subjek untuk memunculkan respons ideo-motor. Ini latihan penting karena anda akan menggunakannya untuk urusan memindah-mindahkan atau menggeser atau mengubah simptom.</li>
<li>Mintalah kepada bawah sadar untuk memindahkan, atau mengurangi, atau mengubah simptom itu ke bentuk-bentuk lain sesuai yang anda sugestikan kepada bawah sadar pasien. (Simptom baru yang dimunculkan harus lebih ringan ketimbang simptom lama.</li>
<li>Mintalah kepada bawah sadar untuk memberi tahu pasien apakah akar masalahnya masih ada dan apa akar masalah itu jika ia masih ada.</li>
<li>Tanyakan kepada bawah sadar apakah ia bersedia membuat pasien tahu tujuan positif dari simptom yang dimunculkannya. Menanyakan manfaat positif dari simptom merupakan hal penting sebab anda menjadi tahu bahwa simptom tersebut muncul karena melayani kebutuhan psikologis tertentu pada pasien. Jika anda menyingkirkan simptom begitu saja, dan mengabaikan kebutuhan psikologis terhadap simptom tersebut, maka pasien akan mencari sendiri pengganti dari kebutuhan psikologis tersebut, atau mengembalikan lagi perilaku simptomatiknya. Ini yang sering terjadi dengan kasus pasien kambuh.</li>
<li>Secara bertahap, singkirkan akar masalah, ubah dan singkirkan simptom, dan layani tujuan positif simptom tersebut dengan hal-hal yang lebih sehat dan produktif. Mula-mula sekali kita harus mengembangkan respons ideo-motor dan kemudian meminta bawah sadar untuk memindahkan atau mengubah simptom, dengan caranya sendiri. Dalam hal ini anda melakukan negosiasi dengan bawah sadar pasien.</li>
</ol>
<br />
Salam,<br />
<b>A.S. Laksana</b>A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-45939477537869661362012-04-25T00:17:00.001+07:002012-04-25T00:33:26.456+07:00Terapi dengan Prosedur Otosugesti| A.S. Laksana | <b></b><i></i><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6417855170912900797"></a><br />
<br />
Otosugesti merupakan pendekatan terapetik yang sangat
bermanfaat untuk membantu pasien mengatasi masalahnya, baik fisik maupun emosi.
Dengan teknik ini, yang anda lakukan mula-mula adalah memberi bukti nyata kepada orang
yang anda tangani bahwa penyebab masalahnya tidak lain adalah pikirannya
sendiri. Tidak peduli apa pun masalah yang diidap oleh pasien anda, ia selalu
bermula dari pikiran.<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Katakan itu dengan tegas kepada pasien anda. Maksud saya, tegas
di sini tidak perlu anda lantas bertindak seperti inspektur upacara. Santai
saja dalam menyampaikannya tetapi anda terdengar yakin dengan apa yang anda
sampaikan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pasien akan meyakini kebenaran kalimat anda karena anda memberinya
pengalaman riil untuk membuktikan hal ini. Berikut ini adalah cara untuk
membuktikan ucapan anda:</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ol>
<li>Mintalah pasien untuk mengangkat kedua tangannya lurus ke
depan dan menangkupkan kedua telapak tanganya. Boleh ia melakukannya dengan
mata terbuka atau tertutup.</li>
<li>Mintalah ia memperkuat tangkupan tangannya.</li>
<li>Mintalah ia membuka telapak tangannya itu tetapi dengan
pikiran bahwa telapak tangannya tidak bisa dibuka.</li>
<li>Beri tahu ia agar mencoba sekuat-kuatnya membuka tangkupan
telapak tangan itu, dan tetap dengan pikiran bahwa ia tidak bisa membukanya.</li>
<li>Setelah ia berusaha beberapa waktu dan gagal, sekarang
mintalah pasien untuk mengubah pikirannya bahwa telapak tangannya bisa dibuka.</li>
<li>Dengan mengubah pikiran, ia akan bisa membuka tangkupan kedua
telapak tangannya dengan mudah.</li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal">
Sebelum anda menerapkannya kepada orang lain, silakan anda
sendiri melakukannya. Untuk setiap teknik, akan lebih baik sekiranya anda
mengujinya sendiri sebelum membawakannya ke orang lain. Sekarang luruskan
tangan anda ke depan dan tangkupkan kedua telapak tangan kuat-kuat. Berusahalah
membukanya dengan pikiran bahwa telapak tangan itu tidak bisa dibuka.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saya tahu anda gagal membukanya. Jika anda berhasil, itu
karena anda mengubah pikiran anda dari tidak bisa menjadi bisa membukanya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<st1:city>Ada</st1:city> beberapa
orang yang saya tangani berhasil membuka telapak tangan itu setelah berkutat
beberapa waktu untuk membukanya. Kepada mereka saya tanyakan, “Oh, aneh, kenapa
kau bisa membukanya?”</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Tadinya susah sekali, tetapi saya kemudian berpikir untuk
bisa membukanya.”</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Itu jawaban salah satu pasien yang bisa mewakili jawaban
orang-orang lain yang berhasil membuka tangannya. Kalimat mereka tentu saja
bervariasi, tetapi intinya seperti itu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Pantas, karena itu kau berhasil membukanya. Jadi yang
bekerja adalah pikiranmu, bukan apa yang kukatakan. Sekarang coba lagi, tetapi
dengan pikiran tidak bisa membukanya.”</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Untuk kali kedua, orang-orang yang semula bisa membuka
telapak tangannya pasti tidak berhasil membukanya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ini cara yang simpel namun efeknya sangat kuat. Dan ini cara paling mudah untuk membuktikan kebenaran salah satu prinsip hipnosis: “Ketika
keinginan dan imajinasi berlawanan, imajinasi yang menang.”</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dengan memberi pengalaman nyata kepada pasien, yang
membuatnya meyakini kekuatan pikiran, maka peluang anda terbuka lebar-lebar
untuk membantunya mengatasi masalah dengan teknik-teknik otosugesti yang anda
instruksikan kepadanya. Teknik ini betul-betul mudah dibawakan. Dan, sialannya, selalu berhasil membantu pasien mengatasi masalah mereka. Anda tahu, orang akan percaya ketika ia membuktikan sendiri melalui
pengalamannya. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jadi, silakan membuktikannya. Tangkupkan kedua tangan anda dan berusahalah membuka dengan pikiran bahwa itu tidak bisa dibuka. Tulisan ini saya sajikan
kepada teman-teman untuk memperjelas gambaran mengenai <a href="http://tranceformasi.blogspot.com/2012/03/pelatihan-teknik-teknik-otosugesti.html">Pelatihan Otosugesti</a>
yang akan saya gelar tanggal 5 Mei 2012. Kepada teman-teman yang sudah mendaftar, kita ketemu untuk mendalami teknik ini sampai tuntas.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Salam,</div>
<div class="MsoNormal">
A.S. Laksana</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-2413679763757626512012-04-22T22:11:00.001+07:002012-04-22T22:13:55.075+07:00Tamu Istimewa dan Trance yang Menakjubkan| A.S. Laksana |<br />
<br />
Beberapa waktu lalu saya kedatangan tamu istimewa, seorang pegawai stasiun, yang tinggal cukup jauh dari rumah saya di Ciputat. Ia menyampaikan keinginannya belajar hipnoterapi. Sebetulnya ia sudah beberapa tahun lalu mengikuti pelatihan hipnosis, dan kemudian meningkatkannya dengan pelatihan hipnoterapi.<br />
<br />
Beberapa teknik induksi dipelajarinya, di antaranya shock induction dengan cara membuat kejutan fisik seperti menarik tangan subjek tiba-tiba atau melakukan kejutan yang membuat subjek kehilangan keseimbangan. “Saya tidak berani menggunakannya,” katanya. “Takut kalau-kalau subjek saya jantungan.”<br />
<br />
Kami saling bertukar cerita dan saya menanyakan apakah ia sendiri pernah memiliki pengalaman trance hipnotik. Ia mengatakan pernah dihipnotis, tetapi rasanya tidak benar-benar trance dan hanya lemas tidak bisa melakukan apa-apa. “Tetapi saya masih bisa mendengarkan semua yang disampaikan kepada saya,” katanya.<br />
<br />
Saya mengatakan bahwa jika ia ingin mendalami hipnosis dan mengembangkannya ke hipnoterapi, akan lebih baik ia sendiri pernah mengalami trance yang betul-betul dalam. “Itu pengalaman yang akan sangat berguna nantinya,” kata saya. “Bagaimana caramu menjelaskan pengalaman trance kepada orang yang kautangani jika kau sendiri tidak pernah benar-benar mengalaminya?”<br />
<br />
Ia menanyakan bagaimana cara terbaik belajar hipnoterapi.<br />
<br />
Kepadanya saya sampaikan bahwa terapi tidak ubahnya les privat. “Seseorang datang kepadamu membawa masalahnya,” kata saya. “Dan kau mengajarkan kepadanya bagaimana cara termudah untuk mengatasi masalah itu.”<br />
<br />
Ia mengangguk-angguk.<br />
<br />
“Masalahnya, apa yang akan kausampaikan kepadanya jika pengetahuanmu terbatas? Kau mungkin menguasai teknik-teknik tertentu, tetapi pada akhirnya pengalaman dan kekayaan wawasanmu yang akan sangat berpengaruh pada caramu membawakan teknik-teknik tersebut.<br />
<br />
“Maka, untuk menjadi ‘guru privat’ yang baik, kau perlu memperkaya wawasanmu. Pembelajaranmu tentang bagaimana mengubah perilaku, bagaimana bisa mengendalikan diri pada saat menghadapi situasi yang biasanya memicu simpptom, bagaimana mengatasi rasa sakit fisik, dan sebagainya akan berhasil sesuai dengan wawasanmu dan keterampilanmu menyampaikannya. Pendeknya, pembelajaran apa pun akan berhasil jika gurunya berwawasan luas, pintar dalam menyampaikannya, tahu apa yang harus disampaikan, dan memahami betul situasi pembelajaran seperti apa yang paling nyaman bagi ‘murid’-nya.”<br />
<br />
Jika les privat itu diberikan oleh guru magang atau guru yang malas mengembangkan pengetahuannya, apa yang akan didapat oleh muridnya?”<br />
<br />
Selanjutnya kami meneruskannya dengan sesi hipnotik. Saya mengatakan ia istimewa karena, meski pengalamannya dengan trance belum pernah benar-benar dalam, pada saat itu juga ia bisa memasuki trance yang sangat dalam. Ia bisa menjalankan semua sugesti yang disampaikan kepadanya.<br />
<br />
Ia menikmati pengalaman trance-nya selama tiga jam dan mampu mewujudkan pelbagai fenomena hipnotik, di antaranya: disosiasi, halusinasi positif, halusinasi negatif, halusinasi negatif dan positif bersamaan, dan automatic writing.<br />
<br />
Hal-hal yang bagi orang lain perlu pembelajaran beberapa waktu, semuanya bisa dia lakukan dengan sangat mudah. Ia misalnya, bisa bangun dan hanya melihat tangan kirinya. Sementara apa saja yang ada di sekitarnya hilang. Ia bahkan tidak melihat anggota tubuhnya yang lain kecuali tangan kiri. Ia hanya melihat tangan kiri. Dibolak-baliknya tangan kirinya. “Ada yang aneh,” katanya. “Sepertinya ada yang aneh.”<br />
<br />
Ia terus membolak-balik tangan kirinya. Dan kemudian tidur lagi. Ketika bangun lagi, ia merasa berada di tempat yang kosong. Hanya ada kami berdua, tetapi tidak ada apa-apa yang lain di sekitarnya.<br />
<br />
“Kau di mana?”<br />
<br />
“Tidak ada di mana-mana. Kosong.”<br />
<br />
Kemudian ia tidur lagi dan ketika bangun ia melihat beberapa dirinya ada di depannya.<br />
<br />
“Mereka sedang bercakap-cakap?”<br />
<br />
“Tidak. Sendiri-sendiri.”<br />
<br />
“Kulihat ada yang bercakap-cakap. Kau melihatnya juga?”<br />
<br />
Ia memandang ke arah yang saya tunjuk.<br />
<br />
“Ya, sekarang ada dua yang bercakap-cakap.”<br />
<br />
Ia tidur lagi setelah puas memandangi beberapa orang di depannya. Terakhir ia melakukan automatic writing.<br />
<br />
Sore hari ia berpamitan pulang.<br />
<br />
“Rasanya saya seperti terlelap sebentar, ternyata sudah tiga jam lebih. Padahal saya masih pengen ngobrol-ngobrol lagi,” katanya.<br />
<br />
“Terima kasih sudah dolan ke rumah saya,” kata saya.***<br />
<br />A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-68172462209067895062012-04-06T05:09:00.003+07:002012-04-07T16:51:50.122+07:00Tentang Otosugesti & Kenapa Anda Ingin MendalaminyaOtosugesti adalah perangkat terpenting anda dalam perang besar melawan musuh yang paling sulit anda tundukkan, yakni diri sendiri. Ia berupa sugesti yang diberikan kepada diri sendiri, dilakukan dengan metode dan prinsip-prinsip tertentu, untuk tujuan penyembuhan atau pengembangan karakter atau peningkatan diri.<br /><br />Catatan singkat ini saya bikin untuk menjawab beberapa pertanyaan yang saya terima setelah saya mengumumkan pelatihan "Otosugesti untuk Terapi (Fisik & Emosi) dan Produktivitas." Baiklah saya lanjutkan.<br /><br /><b>Anda Seorang Terapis atau Dalam Posisi Membantu Orang Lain?</b><br /><br />Jika anda seorang terapis atau dalam posisi membantu orang lain untuk membereskan masalahnya, sangat penting bagi anda untuk <b>mampu menunjukkan bukti valid</b> bahwa setiap masalah dimulai dari pikiran dan dari sanalah dimulai proses penyembuhan. Dan anda bisa melakukan pembuktian itu dengan teknik yang mudah dan selalu bisa diterima seketika itu juga tanpa celah bagi orang yang anda tangani untuk melakukan penolakan. Anda hanya perlu memberi tugas ringan kepada orang yang anda tangani<br /><br />Anda tahu, prinsip utama otosugesti adalah "Jika keinginan berlawanan dengan imajinasi, maka imajinasi yang menang." Ada dua cara untuk meyakinkan orang bahwa pernyataan tersebut seratus persen benar.<br /><br /><i>Pertama</i>, anda memberikan penjelasan yang masuk akal, dengan contoh-contoh yang menurut anda sangat memadai. Tetapi, sebagus apa pun penjelasan anda, jika anda berhadapan dengan orang yang resisten, ia akan cenderung membantah dan mungkin menjadikan anda terlibat dalam diskusi yang alot.<br /><br /><i>Kedua</i>, anda memberinya pengalaman yang tidak bisa dibantah. Ini adalah pembuktian yang paling efektif untuk meyakinkan orang yang anda tangani. Jadi, dengan teknik simpel yang anda berikan kepadanya, ia akan membuktikan melalui pengalamannya sendiri bahwa memang benar bahwa pikirannya menjadi penyebab masalah, dan dengan demikian pikirannya juga yang akan menyelesaikan masalah.<br /><br /><b>Anda Menggunakan Otosugesti untuk Diri Sendiri?</b><br /><br />Otosugesti akan menjadi teknik yang selalu bisa diandalkan untuk membangun kesadaran yang lebih sehat dan produktif. Anda tahu, perlawanan-diri biasanya diwakili oleh keadaran yang terlalu cerewet mengkritik diri, kecenderungan merendahkan atau "mengkorting diri sendiri", menyalahkan keadaan, atau merutuki nasib, atau perasaan bahwa segala jalan memang buntu.<br /><br />Pikiran sadar adalah benteng sangat kokoh yang memaksa anda tetap berada di tempat anda sekarang. Ia menghendaki anda tidak membuat perubahan apa pun, dengan berbagai dalih yang selalu tersedia.<br /><br />Bagaimana sejauh ini anda menggambarkan diri sendiri? Apa yang anda percayai tentang diri anda sendiri? Peran apa yang bisa anda pilih hari ini? Dan bagaimana menjadikan diri anda optimum?<br /><br />Anda perlu membongkar benteng yang mengungkung diri anda itu dengan otosugesti yang memperkuat dan mamberdayakan bawah sadar anda. Mungkin anda pernah mencoba melakukannya dengan pelbagai jenis afirmasi, dan bosan setelah beberapa waktu kemudian. Atau, lebih buruk lagi, setelah beberapa waktu melakukan afirmasi, ujung-ujungnya anda merasa seperti sedang menipu diri sendiri.<br /><br /><b>Sehat dan Produktif: Berani Membuat Keputusan</b><br /><br />Untuk menjadi sehat dan produktif, yang mula-mula anda lakukan adalah melumpuhkan kesadaran negatif tentang diri sendiri dan situasi. Jangan memberi kesempatan kepada pikiran sadar untuk membuat perlawanan. Itu prinsip lain otosugesti yang efektif.<br /><br />Orang-orang terbaik di bidang masing-masing biasanya memiliki kemampuan alami untuk mensugesti diri sendiri. Mereka memiliki kepercayaan diri untuk mengalahkan kecerewetan pikiran sadar.<br /><br />Dan itu kepercayaan diri yang anda butuhkan. Tanpa kepercayaan diri, tidak ada satu urusan pun yang akan bisa anda tangani secara beres. Jika anda tidak mempercayai diri sendiri, anda tidak akan memiliki keberanian membuat keputusan. Dan pembuatan keputusan, anda tahu, adalah dasar dari kemajuan diri dan produktivitas anda.<br /><br />Salam<br /><b>A.S. Laksana</b><br /><br />N.B. 1: Saya berharap penjelasan ini memadai untuk menjawab keingintahuan anda kenapa saya memutuskan membuat pelatihan "<a href="http://tranceformasi.blogspot.com/2012/03/pelatihan-teknik-teknik-otosugesti.html">Teknik-Teknik Otosugesti untuk Terapi (Fisik & Emosi) dan Produktivitas</a>". Silkan <a href="http://tranceformasi.blogspot.com/2012/03/pelatihan-teknik-teknik-otosugesti.html">klik di sini</a> untuk mendapatkan harga khusus pelatihan.A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-89926290812772925042012-03-28T20:46:00.006+07:002012-03-28T21:08:35.752+07:00"Saya akan Rekomendasikan Ebook Anda kepada Siapa Saja yang Saya Kenal"Seorang pembaca mengirimkan email ke saya, memberikan apresiasi terhadap apa yang saya tulis. Beberapa kali sebelumnya kami berkorespondensi lewat email. Kemudian ia membeli ebook terbaru saya, "The Art of Ericksonian Hypnosis". Saya sudah meminta izinnya untuk memuat surat pribadinya ke blog ini. Beberapa kesalahan ketik saya perbaiki, juga satu dua masalah gramatikal. Selebihnya, saya tampilkan surat ini apa adanya. Selamat membaca. Salam. ASL<br /><br /><center>-----------------------</center><br /><br />Saudara A.S. Laksana,<br /><br />Membaca ebook <a href="http://tranceformasi.blogspot.com/2011/03/art-of-ericksonian-hypnosis-prinsip.html" target="blank">“The Art of Ericksonian Hypnosis”</a>, saya mendapatkan pemahaman yang betul-betul mendasar tentang hipnosis dan bagaimana bahasa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perilaku orang. Ebook yang anda tulis membuat hipnosis sangat mudah dipahami. Beberapa hari lalu, untuk pertama kalinya saya mempraktekkan pengetahuan yang saya baca di ebook anda. Dan saya berhasil melakukannya.<br /><br />Sebenarnya saya mula-mula sangat awam tentang hipnosis, dan hanya tahu dari apa yang saya lihat di televisi. Juga sebetulnya tidak ada minat untuk mendalaminya. Saya lebih tertarik pada dunia tulis-menulis dan salah satu yang sering saya kunjungi adalah blog <a href="http://as-laksana.blogspot.com" target="blank">Ruang Berbagi</a>, blog pribadi anda yang banyak banyak memuat tulisan-tulisan tentang penulisan kreatif. Menurut saya pribadi, itu salah satu blog terbaik tentang penulisan kreatif dalam bahasa Indonesia.<br /><br />Dari blog tersebut, saya kemudian mendapati tautan ke blog tranceformasi yang berisi artikel-artikel tentang hipnosis. Maka, sekadar iseng, saya mengklik tautan tersebut dan mulai membaca-baca artikel yang ada di sana.<br /><br />Saya pikir karena saya menyukai tulisan-tulisan anda (hampir setiap minggu saya membaca kolom anda di Jawa Pos), maka artikel-artikel tentang hipnosis lama-lama membuat saya tertarik juga. Tapi saya tetap tidak tahu apakah hipnosisnya yang menarik atau cara anda menuliskannya yang menarik.<br /><br />Akhirnya, yah, karena makin lama keingintahuan saya makin membesar, saya putuskan untuk membeli ebook <a href="http://tranceformasi.blogspot.com/2011/03/art-of-ericksonian-hypnosis-prinsip.html" target="blank">“The Art of Ericksonian Hypnosis”</a>. Ebook 226 halaman ini saya lahap secara cepat dalam waktu dua hari. Saya sudah akrab dengan cara bertutur anda. Dan buku ini benar-benar ditulis dalam gaya yang sudah saya kenali. Itu gaya yang akrab dan memudahkan saya memahami pengetahuan yang relatif baru bagi saya.<br /><br />Saudara A.S. Laksana,<br /><br />Hal lain yang membuat saya harus berterima kasih adalah anda memberikan banyak contoh dari pengalaman pribadi anda. Dan itu merupakan ilustrasi yang akan memudahkan pembaca seperti saya memahami topik yang dibicarakan. Gambaran tentang sesi hipnosis menjadi jelas sekali. Dan proses untuk membuat orang trance menjadi terjelaskan secara gamblang dalam bahasa yang mudah dimengerti.<br /><br />Saya masih belum tahu apakah saya akan terus mendalami hipnosis, tapi kalau saya nanti memutuskan serius mendalaminya, buku ini setidaknya telah memberi saya landasan yang kokoh. Ia membuat saya paham apa yang harus saya lakukan dan bagaimana melakukannya.<br /><br />Sebagai panduan, saya harus katakan bahwa ebook ini adalah panduan kelas satu. Saya jadi ingat suatu hari anda membalas email saya dan mengatakan, “Jenius selalu menyampaikan sesuatu dalam cara yang mudah dipahami.”<br /><br />Sekarang saya memahami arti kalimat itu. Dan, jika anda berkenan, saya akan menyebut anda sebagai guru yang luar biasa. Anda bisa dengan ringan hati menyampaikan apa saja yang anda kuasai kepada orang lain.<br /><br />Karena saya sendiri merasakan manfaat besar dari ebook ini, maka saya pribadi akan merekomendasikan ebook anda kepada teman-teman yang berminat mendalami hipnosis. Bahkan kepada siapa pun yang saya kenal, sebab yang anda sampaikan sesunggguhnya adalah teknik berkomunikasi yang memang sudah seharusnya dikuasai oleh mereka yang menginginkan bisa berkomunikasi lebih baik.<br /><br />Salam hormat dari saya.<br />Moch.Arief Suprayogi, Lumajang.A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-17523982040184895022012-03-28T15:03:00.010+07:002012-04-07T18:10:39.975+07:00Pelatihan: "Teknik-teknik Otosugesti untuk Terapi (Fisik & Emosi) dan Produktivitas"<span ><i style="font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; line-height: normal; font-weight: normal; ">“Dengan otosugesti anda menjadi pelatih bagi diri anda sendiri,”</i><span><span style="font-size: 100%;"> kata Dr. Kroger, penulis buku </span></span><b style="font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; line-height: normal; font-weight: normal; ">Clinical and Experimental Hypnosis</b><span><span style="font-size: 100%;">. </span></span><i style="font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; line-height: normal; font-weight: normal; ">“Otosugesti jauh lebih penting ketimbang saran-saran yang diberikan oleh orang lain kepada anda.”</i><br /><br /><span><span style="font-size: 100%;">Jika anda mengalami masalah dalam kondisi fisik, emosi, atau menghadapi sejumlah ketidaklancaran dalam kondisi umum anda, pilihan anda hanya satu: singkirkan apa yang menghambat kekuatan besar anda. Mari mendalami pikiran dan memberdayakannya dalam Pelatihan “Teknik-teknik Otosugesti untuk Terapi (Fisik & Emosi) dan Produktivitas”. </span></span><br /><br /><span><span style="font-size: 100%;">Tempat: Gedung Galeri 678 Kemang, Jakarta Selatan</span></span><br /><span><span style="font-size: 100%;">Hari: Sabtu, 5 Mei 2012</span></span><br /><span><span style="font-size: 100%;">Waktu: pukul 10.00 – 16.00 WIB</span></span><br /><span><span style="font-size: 100%;">Instruktur: A.S. Laksana</span></span><br /><span><span style="font-size: 100%;">Biaya kepesertaan: Rp700 ribu.</span></span><br /><br /><span><span style="font-size: 100%;">Terima kasih untuk yang telah memanfaatkan penawaran-penawaran harga khusus sebelum ini. Jika anda tidak mengambil kesempatan anda sebelum ini, saya masih membuka peluang untuk anda:</span></span></span><div><ul><li style="font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; line-height: normal; "><span ><span style="font-size: 100%; ">Pendaftar hari Sabtu dan Minggu (7-8 April 2012), biaya hanya </span><b style="font-size: 100%; ">Rp425 ribu</b><span style="font-size: 100%; "> (atau diskon 40%)</span></span></li><li><span ><span><span style="font-size: 100%;">Pendaftar hari Senin s/d Minggu (9-15 April 2012), biaya </span></span><b style="font-size: 100%; ">Rp500 ribu</b><span><span style="font-size: 100%;"> (atau diskon 30%)</span></span></span></li><li><span ><span style="font-size: 100%; ">Pendaftar hari Senin 16 April 2012 s/d Minggu 29 April (atau seminggu sebelum waktu pelatihan), biaya</span><b style="font-size: 100%; "> </b><b style="font-size: 100%; ">Rp550 ribu.</b></span></li></ul></div><div style="font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; line-height: normal; "><b style="font-size: 100%; "><span >Kenapa murah?</span></b></div><div style="font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; line-height: normal; "><span ><br /></span></div><div style="font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; line-height: normal; "><span >Karena lebih baik jika sebanyak mungkin orang mampu menggunakan teknik ini untuk mengatasi masalahnya sendiri maupun membantu orang lain.<br /><br />Biaya tersebut sudah termasuk:<br />1. Materi pelatihan<br />2. Skrip-skrip otosugesti yg bisa anda sesuaikan dengan kebutuhan anda<br />2. Kopi + snack + makan siang<br /><br /><b>Bonus</b>: Sesi terapi di tempat akan dilakukan kepada peserta yang memiliki masalah fisik dan/atau emosi.<br /><br />Pelatihan ini dilakukan dengan metode pembelajaran orang dewasa, dengan 30% teori dan 70% praktek. Ini dimaksudkan agar anda memperoleh gambaran terang tentang prinsip-prinsipnya, dan kemudian menerapkan otosugesti yang efektif kepada diri sendiri dan orang lain.<br /><br />Sangat penting bagi anda untuk memperkuat diri sendiri dan menyingkirkan program-program buruk dalam benak yang mengganggu anda selama ini. Penting bagi anda selalu sehat dan produktif. Dan penting untuk tahu cara mensugesti diri dalam cara yang berhasil.<br /><br />Pegolf legendaris, Jack Nicklaus mengatakan:<br /></span><blockquote style="font-weight: normal; "><span >“Ciptakan gambar positif dalam benakmu tentang bagaimana bola itu menggelinding ke dalam lubang, dan pertahankan gambar tersebut saat kau memukul bola.”</span></blockquote><span ><br />Hal yang sama dikatakan oleh pegolf kampiun lainnya, Tom Watson:<br /></span><blockquote style="font-weight: normal; "><span >“Bagian terpenting dalam setiap pukulan adalah membayangkan apa yang kaulakukan sebelum kau benar-benar memukul bola.”</span></blockquote><span ><br />Petenis Martina Navratilova menyampaikan:<br /></span><blockquote style="font-weight: normal; "><span >“Terutama saat saya menghadapi pertandingan untuk membalas kekalahan, atau saya ingin membuktikan sesuatu, saya akan tidur sembari membayangkan apa yang akan saya lakukan. Saya mencoba melihat bagaimana saya bermain, melihat kegembiraan setelah kemenangan, dan sebagainya.”</span></blockquote><span ><br />Ya, mereka mampu menjadikan diri optimum pada bidang mereka masing-masing. Dan salah satu yang terpenting untuk mencapai yang terbaik adalah menggenjot diri dengan otosugesti.<br /><br /><b>Cara pendaftaran:</b><br /><br />1. Transfer (Rp.... sesuai waktu pendaftaran anda) ke salah satu rekening di bawah ini:<br /><br />2. Bank Mandiri no 164.000.009.5804 a/n A.S. Laksana<br />atau BCA no 566.006.9714 a/n Eka Sulistyawati<br /><br />3. Konfirmasikan keikutsertaan anda ke inbox FB saya atau via SMS ke no 0878.83793924 sbb: “Saya [nama anda] telah transfer ke [BCA/Mandiri] sebesar…. utk mengikuti pelatihan otosugesti bln Mei.”<br /><br />Salam,<br /><b>A.S. Laksana</b><br />HP: 0878.83793924</span></div>A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-27151200606660780522012-03-16T11:56:00.003+07:002012-03-16T12:00:58.840+07:00Subjek Hipnosis yang Beriman| A.S. Laksana | <br /><br />Suatu hari saya dolan ke kantor lama saya, penerbit buku Mediakita. Ada beberapa kantor penerbitan dalam satu gedung di Jalan Haji Montong, Ciganjur, dan Mas Moelyono, pemimpin redaksi Visimedia, dengan antusias mengajak bicara soal hipnosis. Visimedia banyak menerbitkan buku-buku hipnosis, dan sebagai pemimpin redaksi penerbitan tersebut, Mas Moelyono tentu saja sudah membaca naskah-naskah yang ia terbitkan. Ia memiliki pemahaman luas tentang hipnosis berkat buku-buku yang ia terbitkan.<br /><br />Dan sebelum saya lanjutkan, saya perlu sampaikan bahwa nama penerbit Visimedia bukanlah fiktif. Mas Moelyono juga bukan karakter fiktif, dan Denny, nama lain yang akan segera anda jumpai di tulisan ini, juga nama sebenarnya.<br /> <br />Kepada beberapa teman di kantornya, Mas Moelyono sudah mempraktekkan beberapa cara menghipnotis, dan beberapa kali berhasil. Ia menerapkan teknik-teknik uji sugestibilitas, beberapa kali berhasil. Namun pada salah satu rekan kerjanya, ia tidak berhasil. Uji sugestibilitas yang dilakukannya gagal.<br /><br />“Dia ngeyelan, Mas,” katanya. “Disugesti nggak mau nurut. Coba kalau sampean yang melakukannya.”<br /><br />Saya tanyakan kepada Denny, orang yang dianggap ngeyelan, apakah dia memang berniat membantah sugesti.<br /><br />Denny menceritakan bahwa waktu itu ia diminta membayangkan ada lem yang kuat sekali menyatukan jari telunjuk dan ibujarinya sehingga kedua jari tersebut melekat dan ia tidak bisa membukanya. Uji sugestibilitas dilakukan, tetapi Denny dengan mudah bisa memisahkan ibujari dan jari telunjuknya. “Saya tidak merasakan adanya lem, sehingga dengan mudah bisa saya buka,” kata Denny.<br /><br />“Nah, dia ngeyel seperti itu,” kata si pemimpin redaksi. “Diminta membayangkan lem dia tidak mau membayangkan.”<br /><br />Mereka berdua berdebat tentang itu. Saya tanyakan kepada Denny, apakah sebetulnya dia ingin dihipnotis. “Saya pengen,” katanya. “Hanya ketika itu saya tidak melihat ada lem.”<br /><br />“Ya, dia ingin dihipnotis, Mas,” kata saya kepada Mas Moelyono. “Sekarang silakan dicoba lagi, beri tahu dia bagaimana cara mudah memasuki trance.”<br /><br />“Nggak mau saya,” kata Mas Moel. “Dia ngeyel sekali.”<br /><br />“Dia mau, kok, dia pengen... dia pengen mengalami trance,” kata saya.<br /><br />Mas Moel tampaknya sungkan, atau dia tidak mau dibantah untuk kedua kali.<br /><br />“Kenapa sampean menolak orang yang pengen mengalami hipnosis?” tanya saya.<br /><br />Mas Moel tetap mengatakan bahwa Denny ini suka membantah sugesti. Saya memintanya membuktikan apakah benar Denny tidak mau mengikuti sugesti seperti yang ia katakan. Pak Pemred tetap ogah.<br /><br />“Tapi dia beriman pada saya,” kata saya. <br /><br />Kami tertawa.<br /><br />“Dia mempercayai saya, dan dia bisa mengikuti apa yang saya katakan. Saya tidak pernah melihat dia sebagai orang yang membangkang. Kami pernah satu kantor dan dia selalu mengikuti apa yang saya katakan.”<br /><br />Saya menyampaikan fakta bahwa saya dan Denny memang pernah sekantor. Dan Denny memang bukan tipe pembangkang. Kemudian saya tanyakan kepada Denny apakah dia benar-benar ingin merasakan pengalaman trance. Dia mengiyakan.<br /><br />Lalu saya melangkah ke kursi lain di sebelah sana. Ada satu meja bulat dan empat kursi kosong. Saya duduk di salah satu kursi.<br /><br />“Sekarang duduklah di sini, Den, di kursi ini, santai saja,” kata saya kepada Denny sambil menunjukkan kursi di samping saya. “Kedua tanganmu di atas paha.”<br /><br />Denny duduk dengan sikap seperti yang saya sampaikan.<br /><br />“Atau lebih enak kau di kursi itu saja, Den,” kata saya sambil menunjuk kursi di seberang saya.<br /><br />Dia pindah duduk ke kursi yang saya tunjuk.<br /><br />“Oke kita mulai,” kata saya. “Tapi di kursi ini kau bisa lebih enak kelihatannya.” <br /><br />Dia pindah ke kursi lain di sebelah diri saya. Mengatur duduknya seperti yang saya sampaikan di awal.<br /><br />“Atau kita bertukar kursi?” tanya saya. “Di kursiku ini pemandangannya lebih baik. Jadi kau duduk di kursiku dan aku di kursimu.”<br /><br />Dan kami bertukar kursi.<br /><br />Maka dalam beberapa menit, saya menunjukkan kepada Mas Moel bahwa Denny adalah orang yang selalu menuruti semua perkataan saya. Dan Denny membuktikan bahwa dirinya memang seperti itu.<br /><br />Selanjutnya, sesi berjalan sangat mudah, karena subjek benar-benar bisa menerima sugesti-sugesti yang saya sampaikan.A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6417855170912900797.post-71296919235616862322012-03-07T19:36:00.006+07:002012-03-07T20:39:09.681+07:00Seni Menyampaikan Sugesti| A.S. Laksana |<br /><br />Pada dasarnya, sugesti bisa disampaikan melalui berbagai macam cara. Anda bisa menyampaikan sugesti dengan cara mengkomunikasikan gagasan, menyampaikan fakta, menuturkan cerita, memberi penjelasan, memberi instruksi, atau bahkan menantang subjek. Dan saat menyampaikan apa pun, sikap terbaik untuk menyampaikannya adalah anda menyampaikannya secara enteng saja, seolah-olah semua yang anda sampaikan adalah fakta.<br /><br />Hipnosis otoritarian kebanyakan menggunakan bentuk instruksi sebagai cara langsung penyampaian sugesti. Hipnosis Ericksonian menggunakan berbagai cara yang menghindari penyampaian sugesti secara langsung, sehingga nyaris terasa tidak ada perintah ketika orang menerima sugesti tersebut.<br /><br />Namun, apa pun <i>style</i> hipnosis anda, anda perlu menguasai seni menyampaikan sugesti karena memang di situlah kunci kecakapan seorang hipnotis. Tak peduli cara apa pun yang anda pakai, anda harus bisa memastikan bahwa subjek menerima sugesti-sugesti anda dan bisa menjalankannya.<br /><br />Menurut saya, cara yang digunakan oleh Erickson untuk menyampaikan sugesti adalah cara orang yang sabar. Saya suka menggambarkannya seperti seorang petani yang dengan tekun menanam benih dan menyiraminya, sebelum kemudian memanen hasilnya. Begitulah Erickson menjalankan hipnosisnya. Ia akan dengan sabar menanam-nanamkan lebih dulu berbagai gagasan. Itu ia lakukan untuk mempersiapkan sugesti-sugesti yang nantinya akan ia sampaikan kepada subjek.<br /><br />Dan karena pemahaman subjek sudah memadai, maka ketika sugesti disampaikan, ia bisa mencernanya dengan enak dan bisa menjalankannya. Erickson akan menanamkan segala pengertian yang dekat dengan keseharian untuk memudahkan munculnya respons hipnotik.<br /><br />Dengan cara itu, respons hipnotik akan menjadi sesuatu yang lebih natural bagi subjek.<br /><br />Untuk membawa subjek regresi, misalnya, ia akan menyampaikan kepada subjek hal-hal yang secara spontan akan membawa ingatan subjek ke masa lalu. Ia akan mengingatkan kita dengan aktivitas-aktivitas yang kita lakukan di waktu kanak-kanak, seperti awal mula belajar membaca, kanak-kanak yang belajar berdiri dan berjalan, atau menyebutkan kalimat berima, dan sebagainya.<br /><br />Ingatan-ingatan terhadap segala sesuatu di masa lalu itu tak jarang akan membawa subjek secara spontan mengalami regresi. Dan hal itu akan memudahkan bagi subjek ketika nantinya ia diminta mengalami kembali kejadian tertentu di masa lalunya, sebagaimana yang disugestikan oleh hipnotis. Subjek sudah dilatih atau dikondisikan, tanpa dia sadari, untuk memunculkan fenomena tersebut sejak awal.<br /><br />Cara yang sama bisa anda lakukan untuk mensugestikan fenomena hipnotik apa pun. Untuk mempermudah fenomena hand-levitation, misalnya, anda bisa membicarakan berbagai peristiwa sehari-hari tentang apa saja yang ringan dan mengapung di udara. Atau ia akan menyampaikan bagaimana tangan bisa naik ke atas tanpa dipikirkan ketika seseorang melambaikan tangan kepada temannya.<br /><br />Untuk mempersiapkan munculnya gerakan-gerakan ideomotor pada subjek, anda bisa menanamkan pengertian lebih dulu kepada subjek. Sampaikan kepadanya gagasan tentang gerakan-gerakan otomatis yang biasa dilakukan orang dalam peristiwa sehari-hari.<br /><br />Misalnya, seorang ibu akan membuka mulutnya sendiri, bukan mulut si bayi, ketika ia meminta anaknya membuka mulut untuk menyuapkan makanan ke mulut bayi itu. Atau para penumpang mobil akan secara otomatis akan ikut menekankan kaki mereka seolah-olah menekan pedal rem pada situasi tertentu yang mengharuskan sopir menginjak pedal rem.<br /><br />Anda juga akan melihat orang-orang yang memainkan game balapan mobil di depan layar monitor akan menggerak-gerakkan tubuhnya ke kiri ke kanan, tanpa sadar, mengikuti liuk-liuk sirkuit di layar monitor atau zig-zag yang dilakukan oleh mobil mainan yang dikemudikannya.<br /><br />Atau secara otomatis orang akan membungkuk merendahkan kepalanya ketika mobilnya melewati terowongan atau palang yang cukup rendah.<br /><br />Dan sampaikan dengan enteng menyampaikan kepada subjek anda, “Aku menginginkan gerakan-gerakan otomatis semacam itu.”<br /><br />Cara-cara semacam itulah yang dilakukan oleh Erickson. Ia hampir selalu menanamkan gagasan-gagasan terlebih dulu, mengaitkan sebuah fenomena hipnotik dengan kelaziman sehari-hari, untuk membuat subjek memunculkan fenomena hipnotik yang diinginkan—dan ia ingin membuat subjek memunculkannya dalam cara yang lebih natural. Setidaknya, itu menghilangkan kesan ganjil pada subjek ketika ia harus memunculkan fenomena-fenomena hipnotik tertentu.<br /><br />Jadi, ketika anda menerapkan prinsip Ericksonian, anda perlu memperhatikan lebih cermat fenomena-fenomena sehari-hari yang lazim dilakukan oleh manusia. Erickson adalah pemerhati kebiasaan dan perilaku sehari-hari manusia dan ia mengasahnya terus-menerus untuk kepentingan hipnosisnya.<br /><br />Untuk membuat subjek bisa memunculkan fenomena matirasa (anestesia), hipnosis klasik biasa mensugesti agar subjek merasakan tangannya tercelup ke ember berisi air es. Erickson memikirkan kemungkinan-kemungkinan lain untuk memunculkan fenomena tersebut, memahami prinsipnya, dan mencari kesepadanannya dengan peristiwa-peristiwa sehari-hari.<br /><br />Ia akan memberikan gagasan bahwa matirasa bisa terjadi ketika orang melupakan sesuatu, atau tidak memikirkan sesuatu berkaitan dengan rasa tertentu. Biasanya rasa sakit.<br /><br /><blockquote><b>“Kau akan melupakan rasa sakitmu sendiri ketika ada sesuatu yang lebih besar mengalihkan perhatianmu, seperti seorang ibu akan melupakan rasa sakitnya sendiri ketika melihat anak bayinya menghadapi situasi yang membahayakan.”<br /><br />“Dan kau melupakan kerah baju yang melekat di lehermu, melupakan kaus kaki yang kaukenakan, melupakan sepatu selama kau berjalan. Kau mengenakannya dan kemudian melupakannya begitu saja. Kau hanya ingat untuk sampai di tempat tujuan pada waktu yang tepat.”<br /><br />“Dan bagaimana seseorang kehilangan sakit kepalanya ketika ia menyaksikan film yang menegangkan? Ke mana perginya sakit kepala itu selama film berlangsung"</b></blockquote><br /><br /><br />Dari penjelasan di atas, kita mendapatkan sebuah pemahaman bahwa Erickson menganggap fenomena hipnotik adalah kelanjutan belaka dari fenomena sehari-hari. Karena itu ia nyaris tidak pernah menyodorkan gagasan-gagasan yang terasa ganjil bagi subjek. Ia menghindari penyampaian ide-ide yang tidak dijumpai dalam keseharian.<br /><br />Trance, sekali lagi, adalah kelanjutan belaka dari situasi keseharian, demikian pula fenomena-fenomena trance. Semuanya adalah kelanjutan dari fenomena-fenomena keseharian.<br /><br />Setidaknya dengan gagasan semacam ini, anda akan membuat subjek lebih percaya diri untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang disugestikan oleh operator hipnotis. Dan operator memiliki kemungkinan sangat luas untuk memberikan pembelajaran kepada subjek tentang bagaimana sesi dijalankan dan bagaimana membimbing subjek memunculkan respons hipnotik dalam sesi yang akan berjalan mudah, karena subjek memiliki pemahaman yang cukup memadai untuk merespons sugesti.<br /><br />Anda tahu, seringkali subjek gagal merespons sugesti karena ia tidak memiliki pemahaman yang memadai untuk melakukannya. Pengalaman eksperimental dengan beberapa subjek menunjukkan kemampuan yang berbeda-beda dalam merespons sugesti. Ada yang dengan mudah bisa memunculkan fenomena yang disugestikan, meskipun ia baru sekali dihipnotis, ada yang gagal melakukannya pada kesempatan pertama dan baru bisa melakukannya pada kesempatan berikutnya ketika ia diberi pemahaman yang cukup.<br /><br />Saya mencoba pada beberapa orang, dalam kesempatan terpisah, untuk memunculkan respons hipnotik bangun hanya bagian kepala. Ini eksperimen yang mudah. Pada saat subjek dalam keadaan trance, anda memberinya sugesti yang meminta ia bangun hanya bagian kepala, sementara bagian tubuhnya dari leher ke bawah tetap tidur.<br /><br />Sugesti untuk ini bisa disampaikan secara rileks saja:<br /><br /><blockquote><b>“Nanti aku akan menghitung dari satu sampai lima... Pada hitungan kelima kau bisa membuka mata dan bangun hanya bagian kepalamu saja, bangun dari leher ke atas, sementara bagian leher ke bawah tetap tidur lelap di kursimu.”</b></blockquote><br /><br />Banyak subjek bisa melakukannya dengan mudah melalui sugesti semacam itu. Bahkan subjek yang baru satu kali berurusan dengan hipnosis pun bisa melakukannya. Tetapi dengan sugesti yang sama beberapa subjek eksperimen saya gagal melakukannya. Subjek yang tidak berhasil memunculkan fenomena tersebut biasanya akan membangunkan seluruh tubuhnya.<br /><br />Sesi berikutnya saya coba pada kesempatan lain dengan subjek-subjek yang gagal membangunkan “hanya bagian kepala” itu. Kali ini saya menyampaikan secara rinci, ketika subjek dalam keadaan trance, hal-hal yang berkenaan dengan sugesti yang saya ingin ia meresponsnya dengan tepat. Dengan demikian ia benar-benar mendapatkan gagasan bagaimana cara merespons sugesti tersebut.<br /><br /><blockquote><b>“Kautahu, N, Orang-orang lain bisa bangun bagian kepalanya saja, dari leher ke atas, dan aku tetap ingin tahu apakah kau juga memiliki kemampuan seperti itu. Bangun hanya bagian leher ke atas.<br /><br />“Dan seseorang yang lain pernah bertanya-tanya, ‘Bagaimana orang bisa melakukan seperti itu?’<br /><br />“Oh, itu bisa dilakukan dengan mudah. Kau hanya perlu mempertahankan tidurmu sangat lelap. Dan nanti aku akan meminta matamu terbuka. Dan kau membuka mata, dan kau bisa menoleh ke kiri ke kanan, tetapi kau merasakan sesuatu yang lucu, yakni bahwa kau tidak bisa menggerakkan bagian tubuhmu dari bagian leher ke bawah karena bagian tubuhmu dari leher ke bawah tetap tidur... lelap sekali. Dan itu sungguh kejutan yang menakjubkan, bukan?<br /><br />“Jadi semudah itu, N, nanti aku akan menghitung dari satu sampai lima. Dan pada hitungan kelima kau akan membuka mata.<br /><br />“Kau bisa menoleh ke kiri ke kanan, dan menikmati beberapa saat keadaanmu ketika baru membuka mata. Tarik nafas panjang bila perlu. Sampai kemudian kau merasakan sesuatu yang lucu itu dan menakjubkan itu. Tubuhmu dari leher ke bawah tetap tidur nyenyak. Kau tahu hal itu karena kau tidak bisa menggerakkannya.<br /><br />“Sekarang kau sudah paham itu, N?<br /><br />“Dan kau bisa menganggukkan kepalamu jika kau siap melakukannya?”</b><br /><br />(N mengangguk pelan.)<br /><br /><b>“Oke, aku akan mulai menghitung karena kau menganggukkan kepalamu tanda kau siap. Dan kau siap melakukannya persis seperti yang dilakukan oleh orang-orang itu?”</b><br /><br />(N kembali mengangguk pelan.)<br /><br /><b>“Bagus, sekarang aku akan menghitung dari satu satu sampai lima dan kau membuka mata pada hitungan kelima. Hanya membuka mata, dan kau bisa menoleh ke kiri ke kanan jika kau menginginkannya. Aku tidak perlu meyakinkanmu bahwa itu hal yang mudah dilakukan. Ya, hanya membuka mata dan dengan demikian bagian kepalamu bangun.<br /><br />“Satu... dua... tiga.... empat... lima....buka mata, N. Dan biarkan kepalamu bangun.”</b></blockquote><br /><br />Pada eksperimen kali ini subjek berhasil merespons sugesti secara tepat.<br /><br />Ia membuka mata pada hitungan kelima, mengerjap-ngerjap sebentar, dan kemudian menoleh sedikit ke kiri ke kanan. Dan spontan ia tersenyum ketika menyadari bahwa ia tidak berhasil menggerakkan anggota badannya dari leher ke bawah.<br /><br />Salam,<br /><b>A.S. Laksana</b><br /><br />N.B. Tulisan di atas adalah salah satu bagian dari ebook <a href="http://tranceformasi.blogspot.com/2011/03/art-of-ericksonian-hypnosis-prinsip.html"><b>“The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-prinsip Mendasar dan Penerapannya”</b></a>. Klik <a href="http://tranceformasi.blogspot.com/2011/03/art-of-ericksonian-hypnosis-prinsip.html">di sini</a> untuk mengetahui lebih lanjut ebook tersebut.A.S. Laksanahttp://www.blogger.com/profile/05720106040005311872noreply@blogger.com2